"daddy?"
"H-huh?" Jisung maupun Chenle ia sama sama terkejut mendengar suara yang memanggilnya dengan kata daddy.
Lebih terkejutnya lagi Jisung merasakan sesuatu yang memeluk kakinya, yang ternyata itu seorang balita!
"Daddy?, leolly?? hihi daddyy!!" Balita itu semakin erat memeluk kaki Jisung.
"Hey dimana orang tua mu? Aku bukan daddy mu" ujar Jisung, ia berusaha melepas pelukan si balita di kakinya. Sebenarnya Jisung sedikit takut, karna suami kecilnya kini tengah menatapnya horror.
"No! huwee" tangis si balita pecah, yang mana membuat Jisung semakin panik.
"Astaga kenapa malah menangis" ucap Jisung.
"Park Jisung."
Jisung menoleh takut takut ke arah suaminya, kini Chenle tersenyum manis dan matanya juga ikut tersenyum.
Jisung paham, itu artinya suami kecilnya sebentar lagi akan marah. Jisung menelan salivanya kasar.
"S-sayang k-kau jangan salah paham dulu" ujar Jisung, ia hendak meraih tangan si manis namun Chenle malah semakin tersenyum, lebih tepatnya tersenyum mematikan bagi Jisung.
"Sayang sungguh aku tidak tau anak kecil ini berasal dari mana" bela Jisung, ia tidak mau suami kecilnya salah paham padanya.
"Aku sam-
Ucapan Jisung terpotong saat merasakan anak kecil itu naik ke pangkuan Jisung lalu duduk di pangkuannya menghadap ke arah Chenle.
"Mommy?"
"Uhuk!" Chenle tersedak ludahnya sendiri ketika mendengar anak kecil itu memanggilnya dengan sebutan mommy.
Anak kecil itu sedang menatap Chenle dengan kedua tangannya bertumpu di lututnya, ia memiringkan kepalanya menatap polos Chenle. Ia tengah duduk di pangkuan Jisung tanpa rasa bersalah.
Chenle sangat lemah ketika melihat tingkah laku nya, apa lagi jika itu anak kecil.
Si kecil turun dari pangkuan Jisung lalu naik ke pangkuan chenle dan memeluknya. Chenle dan Jisung sangat terkejut.
"Mommy!!" Anak kecil itu memeluk erat tubuh si manis, sesekali mendusel di dada Chenle.
Chenle menahan tubuh si balita agar tidak terjatuh.
Jisung yang melihatnya kesal sendiri.
"Yak! Anak nakal, berhenti mendusel kepada suami kecilku" ia menarik tubuh mungil si kecil lalu mendudukannya di pangkuannya.Jisung menjitak pelan kepala si kecil, yang mana membuatnya mengaduh ia memegang kepalanya yang habis dijitak oleh Jisung dan menatap nya galak sambil mengembungkan kedua pipinya.
"Apa? Mau marah huh?" Ujar Jisung, si kecil hanya bersedekap dada.
Pedagang yang dari tadi memperhatikan mereka hanya menggeleng gelengkan kepalanya, Chenle yang melihat itupun hanya tertawa garing.
"Awh! Say-
"Ayo pulang" ucap Chenle memotong ucapan suaminya yang mengaduh kesakitan akibat Chenle barusan mencubit pinggang Jisung.
"Terus anak ini?" Tanya Jisung sambil menjinjing ujung baju si anak kecil sampai sedikit terangkat, Chenle yang melihat itu reflek membulatkan kedua matanya.
"Astaga park! Itu berbahaya!" Amuk Chenle, ia langsung meraih tubuh si mungil ke dalam dekapannya. Chenle menatap suaminya datar, Jisung hanya menggaruk tengkuknya yang tidak gatal.
Di mobil Jisung sedang menyetir dan Chenle duduk di sebelah Jisung dengan si anak kecil di pangkuannya.
Anak kecil itu sudah tertidur pulas di dekapan si manis.
KAMU SEDANG MEMBACA
𝐏𝐎𝐋𝐈𝐂𝐄 𝐊𝐀𝐖𝐀𝐈𝐈 [Jichen] END
Novela Juvenil[ 𝔞𝔭𝔞 𝔶𝔞𝔫𝔤 𝔞𝔨𝔞𝔫 𝔨𝔞𝔪𝔲 𝔩𝔞𝔨𝔲𝔨𝔞𝔫 𝔧𝔦𝔨𝔞 𝔭𝔢𝔫𝔧𝔞𝔥𝔞𝔱 𝔶𝔞𝔫𝔤 𝔨𝔞𝔪𝔲 𝔱𝔞𝔫𝔤𝔨𝔞𝔭 𝔱𝔢𝔯𝔫𝔶𝔞𝔱𝔞 𝔪𝔢𝔫𝔤𝔦𝔫𝔤𝔦𝔫𝔨𝔞𝔫 𝔪𝔲? 𝔡𝔞𝔫 𝔰𝔦𝔞𝔭𝔞 𝔰𝔢𝔟𝔢𝔫𝔞𝔯𝔫𝔶𝔞 𝔭𝔢𝔫𝔧𝔞𝔥𝔞𝔱 𝔦𝔱𝔲? ] WARN⚠️ THIS BXB‼️ JICHEN...