lanjuttt...
•
•
•
•
•
𝐏𝐎𝐋𝐈𝐂𝐄 𝐊𝐀𝐖𝐀𝐈𝐈
•
•
•
•
Brak!
"Yak Park Jisung anak nakal!! Sudah ku bil-
"Bubu, bisakah sebelum masuk ketuk pintu lebih dulu?" Ucap Jisung sambil menatap ke ambang pintu yang menampilkan sesosok Taeyong.
Ucapan Taeyong terpotong ketika melihat Jisung yang sedang sibuk berkutat dengan laptop dan berkas berkasnya, sedangkan Chenle ia duduk manis disebrang Jisung sesekali membantu Jisung jika dia membutuhkan bantuannya.
Mereka berdua menatap Taeyong heran.
"Bubu, kau tidak akan masuk?" Si manis bertanya.
"A-ah tidak usah, kalian lanjutkan saja bubu akan kembali ke bawah" ucap Taeyong sambil menggaruk tengkuknya yang tidak gatal. Jisung dan Chenle hanya mengangguk.
"Sepertinya aku salah dengar" gumam Taeyong, ia langsung menutup kembali pintunya.
Kini 2 sejoli itu sedang terkikik geli
"Astaga, bayi kau jahil sekali" kekeh Jisung sambil mencubit pelan hidung Chenle."Aku tidak jahil tau, kau dulu yang memulainya" si manis mengelak, Jisung hanya menggeleng gelengkan kepalanya.
"Yang tadi, mau di lanjut?" Goda Jisung sambil menaik turunkan kedua alisnya dan menyeringai. Wajah Chenle kini sudah memerah.
"Ya!!! Di dalam mimpimu sajaa sanaa!!" Chenle bangkit dari duduknya lalu berjalan ke arah ranjang Jisung yang cukup besar itu, lalu membungkus tubuhnya dengan selimut. Jisung yang melihat itupun ikut bangkit lalu menghampiri si manis, ia ikut berbaring dan memeluknya dari belakang.
"Bayi besar marah, uh gemasnya" ujar Jisung menggoda si manis.
"Diam!!!" Kesal Chenle yang membuat Jisung semakin mengeratkan pelukannya. Oh lihat sepertinya wajah Chenle sekarang sudah sangat memerah.
"Kau belum mandi kan?? Lebih baik mandi saja sana!!" Ucap Chenle lagi.
"Tapi bayi nya Jijie juga belum mandi" jawab Jisung yang masih asik memeluk tubuh mungil Chenle.
Chenle bangkit lalu membuka selimutnya dan menatap Jisung sendu.
"Aku bau ya?" Lirik Chenle dengan suara bergetar. Jisung yang melihat itu langsung panik, apa dirinya salah bicara??
"E-eh??, Engga sayang kamu engga bau, justru kamu wangi bayii sampe² Jijie gamau jauh jauh dari kamu" ucap Jisung lembut lalu membawa Chenle ke dekapannya.
"Tapi-
"Shhtt siapa yang berani bilang kamu bau, sini kasih tau biar Jijie pukul" ucap Jisung sambil memeluk erat tubuh si mungil.
2 menit cukup untuk acara berpelukannya, Jisung asik menatap Chenle yang sedang menyeka air matanya dan sesekali mengusap ingusnya. Jisung yang melihatnya tidak merasa jijik, justru ia tersenyum gemas melihat tingkah Chenle.
"Mau mandi?" Tanya Jisung sambil membenarkan poni si manis yang berantakan. Chenle menganggukkan kepalanya.
"Mandi bareng sekalian sama jijie biar hemat air mau ga?"
Dugh!
"Arghhh" teriak Jisung kesakitan, barusan Chenle menyundul dagu Jisung dengan keras.
"Rasakan itu mesum!!" Sinis Chenle, ia langsung bangkit dan berjalan menuju kamar mandi lalu Chenle menutup pintunya dengan kasar. Ia sama sekali tidak mempedulikan Jisung yang sedang kesakitan karanya.
" Kenapa kasar sekali sih?? Apa dia sudah sembuh??" Tanya Jisung heran, tangannya masih memegang dagunya yang masih sedikit sakit.
Jisung menyeringai ketika melihat handuk yang seharusnya Chenle bawa justru masih tergeletak di sofa, sepertinya si manis lupa membawanya.
•••
Chenle selesai dengan acara mandinya, ia mencari handuk disana 'oh tidak sepertinya aku lupa membawanya' inernya.
Mau keluar pakai baju yang ia pakai tadi namun sudah basah lebih dulu. Matanya melihat kesana kemari mencari sesuatu yang bisa ia pakai.
'ah itu dia!'
Klek
Chenle keluar dari kamar mandinya, Jisung yang tadi sibuk memainkan ponselnya kini atensinya teralihkan ke arah suara pintu yang terbuka.
Ia membulatkan mata kuacinya, Chenle keluar dari kamar mandi dengan kemeja kebesaran punya Jisung yang sepertinya baru saja dicuci. Kemeja kebesaran itu mampu menutup tubuhnya sampai sepaha. Jisung menelan susah payah salivanya, si manis keluar dengan tubuhnya yang masih sedikit basah.
Jisung menggelengkan kepalanya cepat, 'oh tidak jangan lagi' pikirnya.
"Em, a-aku lupa tidak membawa baju ganti" ucap Chenle yang entah kapan ia sudah berada di depan Jisung yang sedang terduduk di sofa.
"O-oh?? Pakai punyaku ah iya pakai punyaku saja" jawab Jisung, sial! Kenapa dirinya juga ikut gugup seperti ini.
Chenle berdecak kesal
"Di mana bajunya??!!"Jisung terkejut, lalu ia menghela nafas.
"Bukankah kau sudah memakainya manis?" Ujar Jisung lembut."Tapi yang ini terlalu besar, lihatt!!" Ucap Chenle, ia merentangkan tangannya otomatis kemejanya ikut terangkat yang mana membuat paha atas Chenle terlihat.
Jisung berusaha menutup kegugupannya dengan memejamkan matanya pelan, Chenle yang melihat itupun mengibas ngibaskan tanganya didepan wajah Jisung. Otomatis tubuh mungil Chenle sdikit membungkuk.
Jisung segera membuka matanya, betapa terkejutnya dia mendapatkan si manis yang sudah didepannya.
'oh astaga cobaan macam apa lagi ini?!"Baiklah akan ku ambilkan" final Jisung, Chenle mengangguk. Ia segera berdiri kembali namun-
"Akh!"
tbc...
Pendek dulu ya maaf, akunya lagi ga enak badan. Dan maaf juga kalo ceritanya makin kesini makin aneh gimana gtu😓.
KAMU SEDANG MEMBACA
𝐏𝐎𝐋𝐈𝐂𝐄 𝐊𝐀𝐖𝐀𝐈𝐈 [Jichen] END
Novela Juvenil[ 𝔞𝔭𝔞 𝔶𝔞𝔫𝔤 𝔞𝔨𝔞𝔫 𝔨𝔞𝔪𝔲 𝔩𝔞𝔨𝔲𝔨𝔞𝔫 𝔧𝔦𝔨𝔞 𝔭𝔢𝔫𝔧𝔞𝔥𝔞𝔱 𝔶𝔞𝔫𝔤 𝔨𝔞𝔪𝔲 𝔱𝔞𝔫𝔤𝔨𝔞𝔭 𝔱𝔢𝔯𝔫𝔶𝔞𝔱𝔞 𝔪𝔢𝔫𝔤𝔦𝔫𝔤𝔦𝔫𝔨𝔞𝔫 𝔪𝔲? 𝔡𝔞𝔫 𝔰𝔦𝔞𝔭𝔞 𝔰𝔢𝔟𝔢𝔫𝔞𝔯𝔫𝔶𝔞 𝔭𝔢𝔫𝔧𝔞𝔥𝔞𝔱 𝔦𝔱𝔲? ] WARN⚠️ THIS BXB‼️ JICHEN...