16

5.9K 592 130
                                    

sesuai janjiinya aku up skrg, hehe maaf ya pendek duluu..


𝐏𝐎𝐋𝐈𝐂𝐄 𝐊𝐀𝐖𝐀𝐈𝐈





"kau akan menikah dengan eric sepupu Jeno hyung?" Tanya Sungchan yang di angguki perempuan itu.

Chenle yg mendengar ucapan Sungchan, ia langsung melihat undangan itu. Ternyata benar disana tertulis eric dan sarah.

Chenle menghela nafas lega, tunggu?  Si manis barusan menghela nafas lega? Apa dirinya senang akhirnya yang menikah dengan Sarah bukan Jisung? Entahlah, si manis tersenyum kecil.

Jisung yang melihat reaksi tiba tiba si manis hanya tertawa kecil, apa dia pikir aku akan menikah dengannya? Pikirnya.

"Ah itu dia kekasihku!" Ujar Sarah, ketiganya langsung menoleh ke luar kaca, disana terdapat pemuda yang sedang melambaikan tangan ke arah sini yang mana di balas oleh Sarah.

"Aku duluan ya, oh iya terima kasih ya ji sudah mau membantuku dan kalian pokoknya haruss datang ke acara ku" Jisung mengangguk, Sungchan dan Chenle juga ikut menganggukan kepalanya.

Wanita itu berpamitan, kini sekarang mereka tinggal bertiga. Em suasana disekitarnya menjadi cangggung.

"Aku juga pam-

"Duduklah" ujar Sungchan tiba tiba, Chenle dan Jisung sedikit terkejut.

"Aku akan pindah, kebetulan ada teman lama ku disana" Sungchan bangkit dan membawa nampannya.

"Sungchan!!" Chenle mendelik, Sungchan hanya tersenyum lalu mengusak surai si manis. Chenle hanya mendengus.

Sungchan sudah berlalu dari hadapan mereka berdua.

"Em aku boleh duduk disini?" Tanya Jisung ragu ragu, takut di manisnya akan melarangnya.

Chenle hanya mengangguk ragu, ia langsung memakan ramyeon nya sedikit buru buru yang mana membuat dirinya belepotan, ia tidak boleh keliatan gugup didepan Jisung.

"Pelan pelan, makanannya tidak akan aku ambil" ujar Jisung lembut, kini tanganya mengusap noda saus di dekat bibir si manis. Chenle seketika membeku dan otomatis wajah manisnya memerah.

Jisung langsung menjilat noda saus di jempolnya dari bibirnya si manis.

"Maaf.." lirih Jisung

Chenle menghentikan acara makannya, ia menatap Jisung dengan tatapan bertanya.

"Um, untuk?" Tanya Chenle memastikan.

"2 hari kemarin aku tidak mengunjungi mu dan tidak mengabari mu, itu karena aku terlalu sibuk membantu Sarah menyiapkan resepsi pernikahannya" ucapnya panjang yang mana membuat Chenle tertegun.

"Tak apa, toh itu juga tidak ada hubungannya denganku. Jadi untuk apa meminta maaf padaku?" Jawab Chenle yang di akhiri dengan cengengesan.

Benar!

Oh astaga bahkan mereka tidak memiliki hubungan apapun. Jisung menggaruk tengkuknya yang tidak gatal. Apa aku bilang sekarang?

"Ingin mencobanya dengan ku?"

"H-hah? A-apa?" Ucap si manis sedikit terbata, ia shock mendengar ucapan Jisung barusan.

Jisung tersenyum manis, ia meraih tangan mungil si manis lalu mengusapnya pelan.

"Ingin mencoba merasakan rasanya saling jatuh cinta denganku?? Jujur saat pertama kali bertemu aku sudah tertarik dengan mu. Bahkan 2 hari kemarin aku hampir gila tidak bertemu denganmu" ujar Jisung panjang lebar, ia menatap lekat wajah si manis didepannya ini.

Chenle lagi lagi terkejut, apa barusan Jisung sedang menyatakan cintanya?
Jujur saja Chenle juga bingung dengan perasaannya.

"Tidak mau juga tak apa, aku tidak akan memaksamu" Jisung tersenyum tipis tak mendapatkan jawaban dari si manis.

Jisung hendak melepaskan tautan dengan tangan Chenle, namun tangan mungilnya lebih dulu menahannya.

"Aku mau" cicitnya pelan, Chenle menundukkan kepalanya yang mana membuat Jisung terkejut.

"Gimana? Kerasin dikit coba suaranya, aku nya engga kedengeran" ucap Jisung, ia berusaha menyamakan tingginya dengan si manis.

"I-iya aku mau mencobanya" kali ini suaranya cukup keras. Jisung tersenyum dibuatnya.

Jisung menepuk kedua pundak Chenle akan tidak terus menunduk.

Ia terkekeh melihat rona samar di pipi si manis, lalu tangan kekarnya kembali menautkan dengan tangan mungil Chenle.

"Terima kasih, terima kasih banyak. Akan akan mencoba buat jadi yang terbaik" ucap Jisung tulus, tangannya tidak berhenti mengusap tangan Chenle. Si manis hanya tersenyum manis, rona merahnya semakin ketara.

"Astaga kau menggemaskan sekali, habisin dulu gih makannya" ucap Jisung gemes, ia mengusak surai Chenle.

"Jijie mau juga? Tapi ini tinggal dikit hehe" ujar Chenle, terus untuk apa kau menawarnya manisss.

Jisung hanya menggelengkan kepalanya dan berkata aku sudah kenyang.

Jisung tak henti hentinya menatap wajah Chenle didepannya menyalurkan betapa ia sangat mencintainya ciptaan Tuhan yang satu ini. Ia tidak menyesal dengan rencana ayahnya dulu.

Di sisi lain tak jauh dari tempat Jisung dan Chenle, Sungchan menatap keduanya dari jauh. Ia tersenyum sekilas melihat interaksi mereka.

"Sepertinya aku harus menyerah" ucapnya pelan, sebenarnya dia tidak ada teman lamanya. Hanya dia duduk dengan orang asing di depannya.

"Em apa yang disana pacar mu?" Sungchan menoleh saat pemuda didepannya bertanya padanya.

"Bukan, dia rekanku" Ujar Sungchan sambil tersenyum kecut.

"Tapi kau mentapnya dengan tatapan yang sulit diartikan" ucap pemuda itu.

Apa sejelas itu? pikir Sungchan, ia hanya menghela nafas panjang. Dia melanjutkan acara makannya tanpa menjawab ucapan pemuda didepannya.

Kau masih tidak mengingatku ternyata...






tbccc..
Pendekk duluu n maaff kalo anehh huhu, dan maaf juga kalo ceritanya mulai ngebosenin. Lanjut tida?🤭🤭🤭

𝐏𝐎𝐋𝐈𝐂𝐄 𝐊𝐀𝐖𝐀𝐈𝐈 [Jichen] ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang