9

7.6K 756 123
                                    

Lanjuttt, maafff bangett kalo pendekk ceritanya 😔


Jisung selesai dengan acara mandinya, ia segera turun menuju ruang makan sana. Kini disana bertambah 2 manusia, siapa lagi kalau bukan orang tua Chenle.

"Jijiee!! Jijiee!!! Duduk sinii" ujar si manis sedikit berteriak, tidak lupa tangannya sambil menepuk kursi disebelahnya. Jisung menggaruk tengkuknya yang tidak gatal, lalu menghampiri si manis.

"humm, Jijie wangie !" Ucap Chenle langsung memeluk Jisung disebelahnya. Jisung terkejut, astaga disini masih banyak orang yang benar saja dan semua orang kini tengah menatapnya. Jisung ingin melepasnya tapi takut si manis marah.

"Lele juga wangi" ucap Jisung sambil mengusap surai si manis dan sedikit senyum canggung.

"Tapi lele belum mandi dari kemarin" jawab Chenle sambil memejamkan matanya, bau maskulin Jisung sangat menenangkan bagi Chenle.

"Ekhem" suara deheman berasal dari ayah Chenle, si manis yang mendengar suara itu pun langsung melepaskan pelukannya.

Jisung lagi lagi tersenyum canggung, mereka segera memulai acara makannya.

Tidak perlu memakan waktu lama, kini mereka sudah selesai sarapan. Mark, Haechan, Sungchan dan Beomgyu mereka pergi bertugas, hari ini masih jadwal mereka.

Jisung yang ingin membereskan piring piring kotor di meja.

puk!

"Biar tante saja" ucap wanita parubaya tersenyum, sambil menepuk pundak Jisung.

"Tapi-" ucapan Jisung terpotong karena wanita itu menggelengkan kepalanya.

"lebih baik atas, kau di panggil oleh ayahnya Chenle. Ruangannya tepat di sebelah kamar Chenle" Mama chenle tersenyum, wajah Jisung kini sudah pucat pasi, ia panik!!.

"Tenang saja, dia paling cuman ingin bertanya tanya tentang mu saja" Mama Chenle terkekeh ketika melihat wajah Jisung yang sedikit panik.

Jisung menghela nafas panjang, lalu menganggukan kepalanya.

"Baiklah, Jisung keatas duluan ya" ujar Jisung yang diangguki oleh Mama Chenle. Jisung permisi lalu pergi dari hadapannya.

"Astaga, kenapa mirip sekali dengan ayahnya" ucapnya pelan dan segera membereskan meja.

toktoktok

Jisung mengetuk pintu pelan 3 kali. "Masuk" ucap pria parubaya di balik pintu.

Jisung segera membuka pintu lalu masuk, setelah itu ia segera menutup kembali pintunya.

Jisung menghampiri ayah Chenle yang sedang duduk di kursi kebesarannya dan berdiri di depannya.

Ayah Chenle menyuruh Jisung duduk yang mana langsung di angguki oleh Jisung. Jisung menelan salivanya susah payah.

"Kau,Park Jisung? atau Jung Jisung?" Ucap pria parubaya dengan seriangaian dibibirnya ketika melihat wajah Jisung yang sedikit terkejut.

Jisung langsung kembali cool, ia tersenyum. Lebih tepatnya tersenyum remeh.

"Kau sudah mengetahuinya sendiri, om Suho" Jisung menyeringai, ayah Chenle atau kita sebut saja Suho dia hanya tertawa.

"Ternyata kau masih mengingatku huh?  Hahaha" keduanya tertawa, mereka sibuk mengobrol panjang entah itu menceritakan tentang si manis atau pekerjaan Jisung.

Tak berlangsung lama, Jisung segera keluar dari ruang kerja ayah Chenle. Jantung Jisung hampir saja diluar kendalinya, dia pikir dia akan di interogasi yang kesekian kalinya ternyata dia salah.

𝐏𝐎𝐋𝐈𝐂𝐄 𝐊𝐀𝐖𝐀𝐈𝐈 [Jichen] ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang