26 • FIRST TIME

12 4 0
                                    


Satu jam lagi waktu pulang tiba, kini siswa siswi XI IPA 3 hanya diberikan materi oleh Bu Rosa.

" Assalamu'alaikum Bu " ucap seorang pria yang berdiri di depan kelas XI IPA 3 itu.

Ibu Rosa pun berbalik dan melangkah menuju ke pria tersebut.

" Felissya " panggil Bu Rosa.

Feli yang mendengar namanya di panggil pun kemudian berdiri menghampiri Bu Rosa.

" Iya Bu? Kenapa ? " Tanya Feli

" Ambil tas nya fel, kita pergi " sahut pria itu.

" Apa sih, masih jam sekol--- "

" Baik anak anak kita lanjut yah, Feli gapapa pergi saja " lanjut Bu Rosa.

Feli mengerutkan dahinya tanda ia bingung mengapa Bu Rosa malah mengizinkan ia meninggalkan kelas pedahal jam pelajarannya masih sejam lagi.

Feli mengangguk kemudian mengambil tas nya dan mengikuti pria yang tadi mengajaknya pergi.

" EH TUNGGU DULU !! " panggil Feli

" Kenapa? Apa lagi? "

" Kamu bilang apa sama Bu Rosa ? "

" Udahlah Gausah dipikirin, santai aja. Kita ini OSIS, guru pasti ngizinin selagi kita masih bekerja untuk urusan sekolah "

Karna masih merasa sakit dengan sikap David kemarin, Feli hanya memilih diam dan menghemat percakapannya dengan pria itu.

" Mau naik motor apa mobil aja cari tempat bazar nya? " Tanya David saat tiba di parkiran motor sekolah.

" Terserah "

David paham kalo sekarang Feli masih marah padanya, dan bisa David pastikan di hari ini semuanya akan kembali seperti semula.

" Naik mobil aja ya? Biar ga kepanasan kamu nya. Tapi kita naik motor dulu sampe rumah buat ngambil mobil "

Feli mengangguk.

Gue baper vid sebenernya, tapi sikap gue ini bukan kemauan gue juga, maafin Feli. Batin feli

Keduanya kini tengah menikmati perjalanan, David yang sepanjang jalan terus mencari topik dan Feli yang seakan menjawab setiap perkataan David seperti ingin mematikan topik yang David dapat berkali kali.

Feli hanya tidak mengerti seperti apa ia harus merespon pria ini setelah perlakuan kemarin.

Feli pikir kemarin dia bisa melewati dan menjalani hari harinya tanpa seseorang pun di sisi nya, dan baginya kini ia melakukan kesalahan yang cukup fatal dengan menghadirkan seseorang lagi.

...

Sesaat tiba di rumah, David dan Feli di sambut oleh Sinta yang kebetulan juga sedang memantau Bu Tuti beberes teras.

" Halo bunda " sapa Feli pada bunda Sinta.

Bunda yang menyadari kehadiran Feli pun seketika tersenyum antusias.

" Eh cantik... Kamu kemarin kenapa ninggalin bunda ?? Pas bunda bangun udah gaada kamu " ucap bunda pada Feli.

David terkejut melihat tingkah bunda pada Feli yang seolah olah mereka sudah kenal lama.

Karna melihat Feli dan bunda sedang berbincang, David memilih untuk membersihkan dirinya terlebih dahulu sekaligus mengganti baju.

" Mau kemana sayang? " Tanya bunda

" Mau nyari tempat buat bazar bunda, sama David "

" David? Kenapa gak sama max aja ? "

Feli tersenyum memahami kondisi bunda Sinta.

" Gapapa bunda, lagian yang temennya feli itu David, bukan bang max--- "

" Feli jangan " potong David.

David hanya tidak ingin bunda kambuh untuk saat ini, David fikir sebaiknya kita hanya menuruti dan mengikuti apa yang bunda katakan dan pikirkan, tidak usah membantah agar sesuatu yang tidak di inginkan tidak terjadi.

Bunda yang mendengar itu terkejut dan tidak menyangka lantaran dari hari kemarin ia mengira bahwa yang Feli cari adalah max .

" Iya bunda, feli temennya David bukan bang max. "

" J-jadi, kamu bukan temennya-- "

" Feli juga temennya max kok bund " potong David.

Feli yang mendengar perkataan David itu menolak keras dan tetap melanjutkan perkataan nya, tidak memperdulikan David yang melarangnya.

Bagi Feli, bunda tidak akan bisa menerima kenyataan sampai kapan pun jika semua nya selalu saja penuh dengan kebohongan mengikuti hasrat bunda bahwa anak kesayangan nya masih ada di dunia.

" Bunda, bunda tau tidak kalo David itu ketua OSIS di SMA KEBANGSAAN? Dan David itu prestasi nya banyak banget " lanjut Feli.

Bunda lagi dan lagi kaget mendengar perkataan Feli itu kemudian menatap David dan Feli sacara bergantian.

David yang bingung harus bagaimana lagi melarang Feli itu hanya terdiam, dan sudah pasrah jika saja setelah ini bunda akan kambuh lagi.

" Apa iya vid? " Tanya bunda sembari menatap David.

David meneguk salivanya.

" Iya bunda, trus juga katanya David tuh disukain sama semua guru di sekolah " tambah Feli.

" I-iya bunda " jawab David, takut.

Siapa yang sangka, bunda seketika berdiri dari tempat duduk nya dan menghampiri David yang sedari tadi berdiri di sebelah Feli.

Feli, David, dan Bu Tuti yang menyaksikan kejadian itu seketika terdiam dan merasa sangat gugup.

Tapi tidak dengan Feli, Feli yakin pasti semuanya akan menjadi lebih baik.

Bunda mendekati David kemudian memberikan pelukan pada tubuh David.

Bisa dikatakan ini adalah pelukan pertama yang David rasakan dari sosok ibu kandung nya itu.

" Kamu kenapa gak pernah bilang ke bunda sayang ? " Tanya bunda saat melepas pelukannya itu.

" U-um iya maaf bunda, David gak pernah sempet nyampein ke--- "

" Maafin bunda yah, bunda tau bukan kamu nak yang gak sempat, tapi bunda yang selalu mikirin max aja. Maafin bunda yah " jawab bunda.

Feli dan Bu Tuti yang menyaksikan itu terkejut bahkan sampai meneteskan air matanya, terutama David.

David sudah tidak bisa lagi menahan air matanya itu di depan kedua wanita yang ia sayangi.

" Gapapa bunda, David minta maaf ya kalo David punya salah. "

" Iya nak, yaudah kalian mau pergi kan? Hati hati yah "

" Iya bunda, David pamit " ucap David kemudian beranjak pergi.

" Bunda, Feli tinggal dulu yah, bunda baik baik dirumah " pamit Feli.

...

FELISSYATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang