11 • GET LUCK TO KNOW YOU

17 4 0
                                    


Sampai di rumah sakit David langsung menggendong tubuh mungil Feli itu agar segera di tangani oleh dokter.


Tidak ingin sesuatu terjadi pada gadis itu, David memilih untuk mengambil ponsel Feli dan menelpon Pratama sang ayah dari Felissya.

Iya halo nak?. Ucap Pratama melalui sambungan telepon itu

Hmm maaf om, ini bukan Feli.

Mendengar suara yang sudah pasti adalah suara seorang pria membuat Pratama terkejut dan penasaran dengan sosok pria itu dan Feli? Feli kemana?.

Loh kamu siapa? Anak saya mana ?

Ini Feli baru aja aku bawa ke rumah sakit om, om bisa kesini gak?. Oh iya aku David om partner OSIS nya Feli.

Rumah sakit? Feli sakit apa ?

Umm baiknya om kesini langsung aja, sekalian ngecek kondisi nya feli juga om.

Saya tidak bisa kesana, sedang ada urusan di kantor. Marga kamu apa ? Bisa saya andalkan kamu jagain Feli dulu?.

Lagi dan lagi Pratama itu lebih mengutamakan pekerjaan nya dibanding Felissya, putri semata wayangnya.

Buset, segitu nya jir. Gue kira tadi panik anaknya masuk RS, tau tau nya Cmn dititipin doang. Batin david

Indarjaya om. Jawab David

Oh indarjaya, iya seorang penerus marga indarjaya tidak mungkin gak sanggup ngurus biaya rumah sakit kan?. Saya titip anak saya dulu sampai saya punya waktu, buat biaya nya kamu yang tangani dulu setelah nanti saya datang saya akan segera ganti.

Eh om tapi----

Titt...

" Anjir belom juga ngomong lagi, gue jadi ragu nih Feli anak kandungnya pa bukan, bisa bisa nya tau anak nya masuk rumah sakit malah dititipin ke orang yang gak dia kenal. Mana langsung nanya marga lagi " ucap David pada dirinya sendiri ketika Pratama memutus hubungan telpon itu secara sepihak.

...

" Terima kasih, selamat datang kembali " ucap seorang wanita penjaga kasir di salah satu mini market terdekat di rumah sakit itu.

Tidak lama setelah menelpon dengan sang ayah dari gadis yang sedang ia jaga itu, dokter yang menangani Feli tadi sudah menyampaikan kalo Feli sudah lebih membaik.

Sedikit kekurangan darah tapi untung saja Feli adalah pemilik golongan darah O jadi tidak susah untuk mencarikan pendonor. Bagaimana kalo darah suci? Yaps Mimin gabisa kekurangan darah soalnya darah Mimin darah suci ( yang di GGS itu loh).

Bodo amat gue mau ngelawak dikit Cok, mumet.

Setelah diperbolehkan untuk membesuk, David memilih untuk terlebih dahulu menyelesaikan biaya administrasi kemudian berbelanja minuman dan beberapa makanan di mini market seberang jalan.

Eh amsyong pala gue. Batin David saat kepala nya terbentur pintu mini market lantaran seseorang ingin mendorong pintu ingin masuk.

Salah David juga sih, soalnya dia mau keluar malah fokus ke smartphone nya.

" Eh maaf dek " ucap seorang gadis berbaju serba putih.

" Eh iya ga---"

" Loh kak indah?, Kok bisa disini? "

Siapa yang sangka ternyata yang mendorong pintu mini market itu adalah Nur Indah Indarjaya, kakak David.

" Loh bebas dong dek ini mini market Kakak mau belanja, itu jidat kamu gak bocor kan? "

" Apa sih kak enggak, masa kebentur gitu doang bocor ".

...

" Hai fel, gimana hm udah enakan? " Tanya David sesaat ia memasuki ruang perawatan feli.

" Um iya "

" Eh i- itu... Pacar mu? " Tanya Feli saat melihat seorang wanita masuk beriringan dengan David.

" Hai cantik " sapa Indah

" Hai dok " jujur saja feli bingung sebenarnya wanita itu pacarnya David atau hanya sekedar dokter di rumah sakit ini.

" Panggil kak indah aja yah, aku kakak nya David "

Hah? Kakak? Kok- kok bisa disini?.  Batin Feli yang merasa penampilannya sekarang mungkin sangatlah buruk untuk menemui calon Kakak ipar (halunya).

" Eum Lo gue tinggal bentar yah, gue mau beresin jejak jejak di sekolah tadi takut nya ada yang liat. Kak temenin Feli dulu yah, pas kelar gue langsung balik lagi kok " ucap David kemudian keluar dari ruangan itu.

" Eum David udah cerita tadi tentang kamu " ucap Indah yang mencoba agar suasana tidak menjadi hening dan canggung.

Cerita tentang gue? Dih sok tau si dukun, sok sok an cerita tentang gue dia aja belom tau gue banget. Batin feli

" Eh maksud aku dia ceritanya soal yang dia tau tentang kamu "

" Oh hehe i-iya kak "

Anjim, gak David gak kakak nya pada bisa ngeramal semua gile. Batin feli

" Eum, kakak dokter ya disini? " Tanya Feli memastikan Karna memang sedari tadi ia liat penampilan Indah selayaknya seorang dokter.

" Oh enggak, aku di RS PELITA INDARJAYA. Ini tadi habis dari cafe seberang trus beli ini nih popok buat ponakannya si David di mini market eh ketemu dia trus dia minta aku nemenin kamu katanya "

" Yaampun gapapa kok kak aku sendiri juga udah biasa " ucap Feli merasa tidak enak karna merepotkan saudara ketosnya.

" Gapapa, soalnya juga hari ini lagi gak ngapa ngapain gaada pasien juga "

" Dek? " Panggil indah

Feli merubah posisinya yang semulanya berbaring menjadi duduk kemudian menatap wajah kak indah.

" Iya kak? "

" Stop self harm yah, kakak bantu buat kamu sembuh " ucap Indah sembari mengelus tangan Feli.

" Aku gatau gimana bisa membaik kayak dulu lagi kak, kalo ditanya kenapa kayak gini juga sebenarnya aku gamau tapi gatau kenapa jadinya gini " jelas Feli dengan mata yang mulai membendung air mata.

" Aku ahli psikologi, nanti aku bakalan minta David buat rutin nganterin kamu ke RS PELITA buat konsultasi ke aku dan mungkin ngelakuin beberapa terapi biar bisa lebih relax "

" Gapapa kak gausah repot repot, lagian kakak juga pasti punya pasien kan yang lagi kakak tangani. Takutnya kalo kakak nanganin aku malah gak fokus ke pasien utama kak--- "

" Dek...diluar sana banyak loh yang pengen konsultasi ke psikologi tapi ada aja halangan nya. Masa kamu yang ditawarin sehat malah nolak--"

" Enggak kak, bukan nolak. Tapi gimana yah "

" Udah yah ikutin aku aja. Kamu pengen sehat kan? Buat pasien pasien aku biar aku yang ngurus itu gabakal ngeganggu sama skali jadi its Okey "

Jujur Feli sangat senang bertemu dengan orang orang berhati baik di lingkungan barunya ini.

Air mata yang tadinya masih bisa ia bendung kini sudah buyar tak tertahan. Indah yang melihat setetes air mata jatuh itu dengan sigap mengusap pipi Feli.

" you want a hug? " Ucap Indah sembari meluruskan kedua tangannya layaknya seseorang yang ingin memberikan sebuah pelukan.

" Thank's kak, Maybe I'm very lucky to know you "

...





FELISSYATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang