14. bertemu dia kembali

814 124 8
                                    

Disini author cuma mau minta maaf sama bintavers yang minta namanya diganti, tapi author tetap gk bakal ganti namanya, mikir nama lengkapnya aja udah susah, masak iya sih mau di ganti.

Jadi namanya tetap yusuf, kalau visual tetap nizar, juga untuk visual nad zifah tidak akan di ganti orangnya.

Jadi mohon kerjasamanya, ini author aja udah bingung mikirin alur, apalagi harus ganti visual nadzifah.

Lanjut

Sudah 6 bulan yusuf dan nadzifah tinggal berdua di kediri, yang berarti kandungan nadzifah udah berusia 6 bulan.

Karna ini hari libur, dan yusuf tidak ada jadwal kerja, yusuf mengajak zifah untuk mengunjungi kediaman umi yusuf dan juga mama zifah.

Owh iya, yusuf bekerja sebagai PNS (pegawai negri sipil) dia ditugaskan untuk mengajar di salah satu MTsN yang jaraknya tak terlalu jauh dari rumahnya.

Zifah begitu antusias dan senang saat yusuf ingin membawanya berkunjung untuk bertemu dengan orang tuanya dan juga mertuanya.

"Sayang, udah apa belum", teriak yusuf dari dalam mobil.
" iya, ini udah siap kok", ucap zifah sambil mengunci rumahnya dan berjalan kearah mobil, lalu duduk disamping yusuf.

Mobil pun melaju dengan kecepatan sedang, terlihat aura bahagia dan senang terpancar dari muka zifah, yusuf yang melihat hal itupun juga merasa senang dan bahagia.

Saat ditengah jalan, zifah meminta agar yusuf memberhentikan mobilnya dan menepi.

Yusuf pun heran, kenapa zifah memintanya untuk menepikan mobilnya.

Zifah turun dan menghampiri tukang cilok, yusuf pun mengerti kalau rupanya zifah lagi ngidam.
Ia hanya memperhatikan zifah yang sedang membeli cilok dari dalam mobil.

Zifah pun masuk kedalam mobil setelah mendapatkan apa yang ia mau.

"Nih, untuk mas, tadi zifah belikan satu bungkus", ucap zifah seraya memberikan ciloknya ke yusuf.

" makasih istri mas yang paling cantik", ucap yusuf sambil menerima cilok pemberian zifah.
"Sama² suamiku", jawab zifah.

Mereka menghabiskan ciloknya, baru melanjutkan perjalanan, tapi sebelum yusuf melanjutkan perjalanannya, ia mengelus perut zifah terlebih dahulu.

" sabar ya anak abi, bentar lagi kita sampai kok", ucap yusuf sambil mengelus perut zifah yang besar.

Dan yusuf mendapatkan tendangan dari dalam perut zifah sebagai jawabannya.

"Ih, pintarnya anak abi", ucap yusuf
" mas, kok perut zifah besar banget ya, padahal kan masih 6 bulan, apa bayi kita nanti kembar ya mas", ucap zifah.

"Mungkin aja sayang", jawab yusuf, lalu mencium perut zifah.

Lalu yusuf pun melajukan mobilnya agar cepat sampai di ponpes.

Setelah waktu yang cukup lama, akhirnya mereka pun tiba di ponpes.

Ternyata di ponpes lagi ada acara, dan yang paling tidak enaknya, yusuf melihat kalau disitu ada dwi dan juga diva, (masih ingatkan sama ning dwi dan juga ning diva).

Yusuf dan zifah belum keluar dari mobil, yusuf sedang memarkirkan mobilnya, agar tidak dilihat oleh mereka berdua.

Setelah dirasa aman, yusuf pun keluar dari mobil dan diikuti oleh zifah.
Yusuf meminta bantuan kang mamang untuk membawakan barangnya ke ndalem.

Ternyata rencana yusuf itu tidak berhasil, rupanya dwi dan diva melihat yusuf yang baru datang dan menghampiri kedua orang tuanya.

" assalamu'alaikum abi, umi", ucap yusuf dan zifah.
"Waalaikumsalam", jawab abi dan umi.

Mereka menyalimi abi dan umi.

" umi zifah kangen sama umi", ucap zifah seraya memeluk umi yusuf.
"Umi juga kangen ndok sama kamu, kandungan kamu udah berapa bulan nak", tanya umi.

" udah 6 bulan umi", jawab zifah.
"Masya Allah, tapi udah sebesar ini, apa mungkin anak mereka kembar ya bi", ucap umi seraya bertanya ke abi.

" bisa jadi umi, alhamdulillah lah kalau kita punya cucu kembar", sambung abi.

"Yaudah, yusuf mau bawa zifah masuk dulu ya, abi, umi", ucap yusuf.
" iya nak, abi sama umi mau ke aula dulu, assalamu'alaikum ", ucap abi, lalu membawa umi pergi ke aula.

" waalaikumsalam ", jawab yusuf dan zifah.

" yaudah yok masuk", ajak yusuf.
"Mas tunggu", ucap zifah sambil menarik tangan yusuf.

" kenapa sayang, kamu mau apa hem", tanya yusuf, sepertinya yusuf tau kalau zifah pasti lagi ngidam.

"Zifah mau rambutan itu mas", rengek zifah.
" iya mas, ambilkan, mas panggil kang mamang dulu ya", ucap yusuf.

"Gk mau, zifah maunya mas yang panjat pohonnya, atau gak pakai galah gt juga gak papa", ucap zifah memohon.

" yaudah, mas panjat aja ya, pohonnya juga gak tinggi kok", ucap yusuf lalu menggandeng tangan zifah dan pergi ke pohon rambutan.

Yusuf pun memanjat pohon rambutan dan memetikkan beberapa untuk dimakan.

Ada beberapa santri yang melihat aksi yusuf barusan, mereka terbelalak melihat yusuf memanjat pohon.

Sedangkan abi sama umi tertawa kecil melihat yusuf menuruti keinginan zifah yang lagi ngidam itu.

Sedangkan diva melihat mereka dengan raut muka yang biasa saja, karna ia sudah bisa melepaskan yusuf dan membiarkan yusuf bahagia dengan wanita pilihannya.

Dan dwi melihat mereka dengan raut muka emosi, karna usaha dia untuk mendapatkan yusuf gagal,disebabkan oleh zifah yang sudah hamil.

Yusuf pun turun dari pohon, karna buah rambutan nya sudah cukup.

"Makasih ya mas", ucap zifah seraya tersenyum manis kearah yusuf.
" sama² zaujatyku ", ucap yusuf sambil membalas senyum manis zifah

Saat mereka ingin masuk, dwi datang dan menghampiri mereka berdua.

" gus yusuf", panggil dwi.
"Gus yusuf, sebenarnya apa yang kamu kagumi dari dia, dia bukan seorang ning, bahkan juga bukan tamatan santri, mengapa gus memilih dia", ucap dwi.

" gak ada urusannya sama kamu, assalamu'alaikum ", ucap yusuf lalu membawa zifah masuk ke ndalem dan tidak memperdulikan ucapan dwi.

" ih, kok dia gt sih, awas aja kamu zifah", ucap dwi lalu tersenyum licik.

Yusuf meletakkan semua rambutan yang dia petik tadi didapur, dia melihat kalau zifah jalan duluan mendahului dia.

Ia pergi menemui fais terlebih dahulu baru menyusul zifah.

Setelah bertemu dengan fais dan merencanakan sesuatu, dia pun pergi menyusul zifah.

Setibanya dia di kamar, dia melihat kalau zifah sedang melamun didekat jendela.

"Sayang, kok kamu melamun", tanya yusuf sambil memeluk zifah dari belakang dan menyembunyikan kepalanya di pundak zifah.

" mas, hiks hiks hiks, zifah takut mas", ucap zifah sambil menangis lalu membalikkan badannya dan memeluk yusuf seraya menyembunyikan kepalanya di dada yusuf.

"Kok kamu nangis sayang, udah jangan takut, ada mas disini, mas akan selalu melindungi kamu sayang", ucap yusuf seraya mencium kening dan pipi zifah.

" janji ya mas", ucap zifah seraya menghapus air matanya.
"Iya, mas janji", sambung yusuf.

Lalu Yusuf berjongkok dan mendekatkan kepalanya dengan perut zifah, ia mengelus dan juga mencium perut zifah yang berisi calon anaknya kelak.

Lalu dia berdiri dan menyuruh zifah untuk beristirahat, zifah pun menuruti keinginan suaminya itu.

Setelah dirasa zifah tidur, Yusuf kembali kedapur untuk menemui fais dan melaksanakan rencana yang udah dia susun bersama fais tadi.

Kira-kira rencana apa ya, yang dibuat Yusuf dan fais.

Tetap staytune ya, untuk menunggu kelanjutan ceritanya, di episode selanjutnya bakal ada hal yang lucu yang bakal bikin kalian tertawa.

Jangan lupa untuk selalu vote akun ini dan mohon maaf kalau ada yang typo.

Wassalamu'alaikum

Sepertiga malamTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang