17. kembali

756 116 20
                                    

Tiba-tiba

"Zifah", ucap seseorang

" mas Yusuf.. ", jawab zifah lalu memeluk erat Yusuf.
" zifah kamu kenapa nangis, trus ini kok umi, abi sama fais juga nangis", tanya Yusuf.

"Alhamdulillah nak, kamu hidup lagi, berarti Yusuf mati suri abi", ucap umi sambil melirik ke arah abi.

" alhamdulillah, kamu hidup lagi nak", sambung abi.
"Alhamdulillah, masya Allah, sungguh ini semua adalah keajaiban yang datang dari Allah, sudah terlihat dari raut mukanya kalau Yusuf sudah dinyatakan sehat, jadi Yusuf sudah bisa pulang", ucap dokter.

" baik dok, Terima kasih", sambung fais.
"Saya permisi, assalamu'alaikum", ucap dokter lalu pergi dari ruangan itu.
" waalaikumsalam ", ucap semua orang yang ada diruangan itu.

" hiks, hiks, mas jangan tinggali zifah, mas belum lihat anak kita lahir, zifah gak mau kehilangan mas", ucap zifah seraya menangis.

"Zifah sayang, mana mungkin mas tega ninggalin kamu sama anak kita nanti, mas sayang sama zifah", ucap Yusuf lalu mencium kening di sambung dengan pipi zifah.

Fais yang melihat hal itu pun langsung mendengkus kesal, pdhl baru saja dia bangun dari kematiannya, eh... Malah kyk gitu, abi dan umi terkekeh melihat muka fais.

" abi, umi, emng tadi Yusuf kenapa", tanya Yusuf.
"Tadi kamu udah di nyatakan meninggal nak, tapi kamu hidup lagi", jawab abi.

" hah, berarti Yusuf mati suri", ucap Yusuf.
Dan dijawab anggukan kepala oleh abi.

Yusuf bangun dari kasurnya lalu pergi menghampiri umi dan abi.
Yusuf memeluk erat kedua orangtuanya.

"Yusuf sayang sama abi dan umi", ucap Yusuf lalu melepaskan pelukannya.

" kami juga sayang sama kamu nak", jawab umi.

Lalu Yusuf berjalan ke arah fais dan memeluknya sambil berkata.

"Fais, kapan mau nikah", tanya Yusuf.
" kalau udah punya pasangan", jawab fais lalu melepaskan pelukannya.

Yusuf berjalan dan menghampiri zifah, terlihat mata zifah yang sembam gara dia nangis mulu dari tadi.

"Zifah, mas minta maaf ya, mas udah bikin kamu jadi sedih sampai mata kamu sembam kayak gini", ucap Yusuf lalu mencium kening zifah.

" mas gak salah", jawab zifah.
Lalu Yusuf berjongkok di hadapan zifah dan mencium perut zifah yang sedang mengandung buah hatinya.

"Maafin abi ya nak, tadi abi hampir meninggalkan kalian, abi janji, abi akan terus berada bersama kalian", ucap Yusuf yang sedang mengajak anaknya berbicara.

Setelah menyelesaikan semua masalah yang ada di rumah sakit, mereka semua pun kembali pulang kerumah.

Kali ini abi yang menyetir mobilnya, umi duduk disamping abi, Yusuf dan zifah duduk ditengah, sedangkan fais duduk dipaling belakang.

Sepanjang jalan, fais hanya bisa diam sambil memperhatikan sepupunya itu bermesraan di hadapannya.

Dimulai dari zifah yang terus-terusan memeluk Yusuf, di sambung dengan Yusuf yang mencium kening, pipi zifah beserta perut buncit zifah.

Fais hanya bisa pasrah dengan apa yang dia lihat sepanjang perjalanan.

Mereka pun tiba di rumah, abi dan umi langsung berjalan menuju ke kantor ponpes untuk mengurusi sesuatu.

Fais sedang rebahan di bawah pohon rambutan sambil melihat langit beserta awan yang cerah

Sedang Yusuf dan zifah, mereka sudah pasti pergi kekamar mereka.

Zifah merebahkan dirinya dikasur dan diikuti oleh Yusuf yang memeluknya dari belakang, kebetulan zifah membelakangi nya.

Zifah membalikkan badannya dan bertanya ke Yusuf.

" mas kok bisa kecelakaan sih, ceritakan kejadiannya ke zifah", ucap zifah.

"Jd gini sayang, mas itu sedang melajukan mobil mas dengan kecepatan yang agak tinggi, tiba-tiba saja ada mobil yang melawan arus dan menabrak mobil mas, mas gak bisa menghindar karna mas lagi ngebut juga kondisi jalanan yang ramai", ucap Yusuf yang sedang menceritakan kejadiannya.

" zifah merasa separuh jiwa zifah hilang saat tau mas kecelakaan, zifah gak mau kehilangan mas", ucap zifah, zifah ingin memeluk Yusuf tapi karna kondisi perutnya yang sudah semakin membesar membuatnya jadi semakin sulit untuk bisa memeluk Yusuf.

Yusuf pun mengerti dengan keadaan zifah sekarang, Yusuf meletakkan tangannya di atas perut zifah sambil mengelus perut zifah.

Zifah tidak bisa tidur karna dari tadi anak yang ada di dalam kandungannya itu sedang aktif menendang.

Yusuf yang sedari tadi mengelus perut zifah pun sadar, kalau anaknya sedang aktif menendang.

"Jangan kuat² nendang nya sayang, kasian umma kamu", ucap Yusuf sambil melirik kearah zifah yang sedang berusaha untuk menahan sakit gegara anaknya menedangnya begitu kuat.

" ini pasti keturunan abinya, mas kan nakal", ucap zifah.
"Enak aja mas nakal, mas itu baik dan pengertian ya", jawabnya meng pede

" mas", panggil zifah
"Iya, kenapa zaujatyku", jawab Yusuf.

" kangen, rindu dipeluk sama mas", ucap zifah.
Yusuf kaget dengan apa yang barusan aja di bilang oleh zifah.

Sebelumnya dia tidak pernah mau berkata kayak gitu, Yusuf pun berpikir, mungkin saja ini hormon dari ibu hamil.

"Mas juga kangen, tapi mau dipeluk kayak mana sayang, kan perut kamu udh berisi", ucap Yusuf sambil menatap hangat zifah.

" aaaaaa pokoknya zifah mau dimanja sama mas", sambung zifah dengan nada rengek.

Yusuf yang mendengar hal itupun hanya bisa tertawa, baru kali ini dia melihat zifah merengek kayak gitu.

"Nanti kalau tiba-tiba mas main kasar kayak mana hayoo", ucap Yusuf.
" ya... Pokoknya jangan sampai lah, mas ini nafsuan banget sih", jawab zifah.

"Ya.... Namanya juga cowok sayang", ucap Yusuf seraya mencium leher zifah.

Zifah sedang tidak mengenakan hijab, zifah pernah bilang ke Yusuf kalau di luar dia akan terus memakai hijab tetapi saat sudah berada dikamar dia akan melepaskan hijabnya.

" dasar nafsuan", ucap zifah meledek Yusuf.
"Tapi tadi kamu yang minta", jawab Yusuf dengan watados (wajah tanpa dosa).

" iya sih, pokoknya gak boleh main kasar", ucap zifah sambil menatap sinis Yusuf.
"Hihihi siapa sih yang main kasar sayang", jawab Yusuf dengan enteng.

" zifah gak mau dicium, zifah cuma pengen dipeluk aja", ucap zifah untuk mengelak.

Zifah tau persis bagaimana Yusuf saat sudah memainkan aksinya, meskipun hanya berciuman saja

Tapi Yusuf tidak akan puas jika hanya sebentar memainkannya, maka dari itu zifah selalu mengalah dan pasrah saat Yusuf memainkan aksinya, dan membiarkannya sampai Yusuf puas.

Yusuf tidak menjawab ucap zifah tadi, dia malah memajukan mukanya hingga bibir dia dan zifah pun menyatu.

Gagal sudah usaha zifah untuk mengelak dari permainan Yusuf.

Tapi, entah mengapa, kali ini dia sangat menikmati permainan Yusuf dan membalas ciuman Yusuf tadi.

Sebenarnya zifah hanya ingin dipeluk saja, sudah lama dia tidak dipeluk karna perutnya sudah semakin membesar.

Tapi Yusuf malah kebablasan dengan lanjut mencium bibir mungil zifah, Yusuf masih belum bisa mengatur nafsunya.

Zifah hanya bisa menikmatinya saja, toh juga, mereka sudah jarang melakukannya.

Akhir² ini, saat mereka mau memainkan aksinya selalu saja ada hal yang menunda mereka untuk melakukannya, kalau pun di lakukan itu hanya sebentar.

Bersambung

Maaf kalau ada yang typo
Jangan lupa untuk selalu vote akun ini

Do'akan semoga author sehat selalu agar bisa update sebelum author masuk ponpes

Wassalamu'alaikum

Sepertiga malamTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang