22. azzam dan azima

873 120 12
                                    

Hari ini zifah sudah diperbolehkan untuk pulang kembali kerumah.

Keluarga dari zifah dan yusuf sudah pulang kembali kerumah mereka masing.

Kali ini zifah tidak pulang berdua, melainkan berempat, karna kini dia sudah dikaruniai seorang anak kembar tak seiras.

Awalnya yusuf hanya ingin satu anak dulu, agar saat melahirkan zifah tidak merasakan sakitnya dua kali lipat.

Tapi Allah berkehendak lain, Allah mengkaruniai yusuf dan zifah seorang anak kembar.

"Sayang".

" nggih, kenapa mas".

"Mas gak nyangka aja gitu, kalau kita bakal punya anak kembar".

" zifah juga mas, anak kita cantik dan juga ganteng".

"Ya pasti dong, mas kan pintar bikinnya".

" iya lah tuh, suami zifah yang paling ganteng".

Kini mereka sudah tiba dirumah, jarak rumah sakit dan rumah yusuf tidak terlalu jauh.

Zifah masuk duluan, karna zifah mau mengistirahatkan anak kembarnya terlebih dahulu.

Yusuf masuk belakangan, karna dia harus memarkirkan mobilnya terlebih dahulu, baru dia masuk kerumah dengan membawa beberapa barang.

"Sayang, jangan nangis lagi dong".

" anak kita kenapa sayang".

"Ini mereka harus mas".

" yaudah, mana sini, azima biar mas aja yang gendong".

"Nih, sekalian susunya mas"

"Susu apa nih".

" asi aku lah mas".

"Ih, mas kok gak dapat sih sayang".

" mas.... Jangan bikin zifah emosi deh"

"Hehe maaf sayang, canda nya".

Tak lama kemudian, suara tangis dari si kembar pun hilang, karena kini mereka udah tidur.

Yusuf dan zifah meletakkan si kembar diranjang khusus bayi, yang letaknya tepat di samping kasur tempat yusuf dan zifah tidur.

Zifah merebahkan dirinya di kasur setelah meletakkan azzam dan azima, begitu juga dengan yusuf, tapi anehnya yusuf seperti sedang meminum sesuatu yang tidak asing dimata zifah.

" mas minum apa, kok pakai dot bayi".

"Asi kamu".

" hah, heh dapat dari mana, perasaan tadi punya si azzam habis deh".

"Punya azima, tadi masih ada sisa, ketimbang membazir, mas minum lah".

" huft, pantes gak asing, enak mas".

"Enak banget tau, nih isi lagi".

" heh, jangan ngadi² ya mas".

"Ih, tapi mas belum puas sayang, mas masih mau lagi".

" enggak".

"Ayolah sayang".

" enggak, pokoknya enggak, titik gak pakai koma".

"Aaaa, gitu banget sih sama suami sendiri".

Zifah tidak peduli dengan ucapan yusuf tadi, dia lebih memilih untuk tidur dengan membelakangi yusuf.

Yusuf yang melihat hal itu pun hanya mendengkus kesal, dia ikut tidur disamping zifah dan memeluk erat zifah.

Zifah yang merasa tidak nyaman pun akhirnya memberontak dan memohon kepada yusuf untuk melepaskan pelukan mematikannya itu.

Sepertiga malamTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang