Kini Yusuf sedang melakukan mobilnya menuju ke Jakarta untuk menjadi penceramah di salah satu masjid yang berada di jakarta.
Yusuf pergi sendiri menggunakan mobilnya, awalnya zifah ingin ikut tapi Yusuf tidak mengizinkannya, karna takut nanti zifah dan calon anaknya kenapa².
Sudah satu jam Yusuf pergi meninggalkan zifah, kini zifah sedang berada diruang tamu, ia sedang memainkan HP nya.
Saat sedang asik bermain HP miliknya, umi datang dan membawakan camilan ringan untuk dimakan bersama.
"Lagi liat apa to ndok", tanya umi lalu duduk disamping zifah.
" eh, umi, ini umi cuma lagi liat perlengkapan bayi aja kok", jawab zifah lalu mematikan hpnya dan meletakkannya di meja."Umi yakin, pasti anak kamu nanti kembar", ucap umi sambil mengelus perut buncit zifah.
" hehe, alhamdulillah kalau anak zifah nanti bakal kembar", sambung zifah."Umi, zifah masih belum siap jika harus jadi orang tua, pasti berat umi", ucap zifah.
" siap gak siap, kamu harus siap nak, menjadi orang tua itu memang susah dan juga berat nak, mereka bertanggungjawab untuk bisa membesarkan dan juga mendidik anak mereka kelak, agar bisa menjadi anak yang berbakti kepada orang tua", ucap umi sambil memberi arahan.
"Umi, kalau nanti anak zifah udah lahir, umi harus datang kerumah zifah", pinta zifah.
" iya, nak, udah pasti umi sama abi akan datang kerumah kamu, kemungkinan besar, umi sama abi akan datang sebelum kamu lahiran", ucap umi.
Saat umi dan zifah sedang asik membicarakan tentang bayi, tiba-tiba fais dan abi datang dengan membawa informasi yang membuat semua orang menjadi kaget dan tak percaya.
Terutama zifah, ia kaget setengah mati saat mendengar berita tersebut.
Abi menghidupkan TV dan muncul lah berita yang menyiarkan kalau ada kecelakaan yang terjadi di daerah jakarta.
Terlihat ada dua mobil saling bertabrakan, satu mobil berwarna putih yang hancur bagian depannya, terlihat seperti mobil yang dikendarai oleh Yusuf.
Tidak terlihat plat mobil putih itu, namun zifah dan fais melihat ada petugas yang membawa keluar seorang cwok remaja yang memakai jubah berwarna hitam dan dipadukan dengan peci berwarna putih.
Zifah yang melihat hal itu pun langsung menangis tiada henti, dia ingat betul kalau Yusuf pergi menggunakan jubah berwarna hitam dan peci berwarna putih.
Tadi juga sekilas terlihat wajah pria yang memakai jubah hitam beserta peci putih, wajah pria itu sekilas mirip dengan Yusuf.
Fais langsung menghubungi nomor Yusuf untuk mendapatkan kepastian.
Nihil, fais tidak bisa menghubungi nomor Yusuf.Fais juga sudah berusaha untuk mengirim pesan ke Yusuf melalui aplikasi yang bernama WhatsApp.
Fais mengirimkan pesannya melalui aplikasi itu, tetapi terlihat jelas kalau pesan yang dia kirim menunjukkan centang satu.
Yusuf terakhir kali membuka hpnya pagi tadi, sebelum dia pergi menuju ke Jakarta.
Umi sudah berusaha untuk bisa menenangkan zifah, abi sedang menghubungi kepolisian yang sedang bertugas di lokasi tadi.
Abi meminta agar polisi mengirimkan foto pria yang menggunakan jubah berwarna hitam dan dipadukan dengan peci berwarna putih kepada nya.
Polisi pun mengirimkan foto yang diminta oleh abi, abi terkejut setengah mati saat tau siapa pria itu.
Abi menunjukkan fotonya ke umi, zifah dan juga fais.
Zifah yang melihat hal itupun langsung pingsan tak sadarkan diri.Umi menangis tiada henti saat tau, putranya lah yang menjadi korban kecelakaan itu.
Abi pun juga meneteskan air matanya, tapi ia juga menasehati umi untuk bisa berhenti menangis dan mengikhlaskan apa yang telah terjadi.
Fais yang sedari tadi menangis pun berhenti saat mendengar nasehat dari abi Yusuf.
Zifah pun sadar dari pingsannya dan langsung memeluk umi.
Abi mendapatkan pesan dari kepolisian kalau Yusuf sekarang berada di salah satu rumah sakit yang berada di Jakarta.Abi juga tau dimana lokasi ini, abi dan fais pun bergegas keluar untuk menyiapkan mobil.
Setelah mobil siap dan kini mobil sedang berada di halaman ndalem, abi masuk dan mengajak umi beserta zifah untuk pergi kejakarta.
Fais yang mengendarai mobilnya, dan abi duduk di samping fais sambil memberikan arahan.
Umi dan zifah duduk di kursi tengah. Fais melakukan mobilnya agar cepat sampai di rumah sakit tersebut.
Setelah menempuh jarak yang cukup jauh, mereka pun tiba dirumah sakit itu, dan bergegas untuk menuju keruangan dimana Yusuf di rawat.
Saat sudah sampai di ruangan tersebut, zifah langsung berlari menghampiri Yusuf yang sedang terbaring lemah dan di pasangkan beberapa alat.
Zifah berdiri tepat di samping Yusuf, dia menggenggam tangan Yusuf sambil menangis.
Abi, umi dan fais pun juga menangis melihat keadaan Yusuf yang sedang terbaring lemah tak berdaya.
Dokter masuk kedalam ruangan tersebut dan mengatakan kalau Yusuf mengalami luka yang cukup serius, bahkan dia sampai kehilangan begitu banyak darah.
Kemungkinan kecil bagus Yusuf untuk bisa di selamatkan
Zifah yang mendengar hal itu pun langsung terduduk diam tak percaya, ia sungguh masih tidak menyangka kalau suaminya akan pergi meninggalkan nya.
"Mas, mas bangun mas, kamu belum liat anak kita lahir mas", ucap zifah seraya menangis lalu mencium kening Yusuf.
" Yusuf, yusuf bangun suf, lo gak boleh ninggalin gw suf, lo belum liat gw nikah suf", sambung fais.
"Yusuf, ini umi nak, umi mohon bertahanlah nak, umi gak mau kehilangan kamu nak", ucap umi sambil menangis.
" Yusuf, abi tau kamu anak yang kuat, abi mohon bertahanlah ini semua demi abi, umi, zifah dan juga calon anakmu kelak", sambung abi.
Secara perlahan Yusuf membuka kedua matanya dan mendapati keluarganya yang sedang menangisinya.
"Zifah", itu lah kata pertama yang Yusuf ucap kan saat dia sudah sadar.
" mas, mas udah sadar", jawab zifah."Abi, umi, Yusuf minta maaf", ucap Yusuf sambil menatap kedua orang tuanya.
" fais, kamu harus segera menikah", sambung Yusuf.
"Zifah, jaga calon anak kita, mas pergi dulu", ucap Yusuf.
" asyhadu an la ilaaha illallah, WA asyhaduanna muhammadar Rasulullah", ucap Yusuf lalu menutup matanya dan pergi untuk selama² nya.
Semua orang yang berada diruangan itu pun masih menangis tidak percaya, jika Yusuf mereka harus pergi untuk selama² nya.
Dokter mengecek detak jantung dan juga saraf Yusuf, benar saja kalau Yusuf sudah meninggal dunia.
Dokter pun turut berduka cita lalu mencabut semua alat medis yang terpasang di tubuh Yusuf.
"Innalillahi wa innalillahi rojiun", ucap semua orang yang ada di ruangan tersebut.
Zifah berdiri di samping Yusuf, lalu mengambil tangan Yusuf dan meletakkannya di perut zifah.
Tak lama zifah meletakkan kembali tangan Yusuf lalu mendekatkan mulutnya ke telinga Yusuf sambil berkata.
" selamat jalan mas, zifah berjanji akan menjaga dan merawat baik-baik anak kita mas", ucap zifah lalu mencium kening Yusuf.
Tiba-tiba
Bersambung
Maaf kalau ada yang typo, jangan lupa untuk selalu vote akun ini
Wassalamu'alaikum
KAMU SEDANG MEMBACA
Sepertiga malam
Teen Fictionmenceritakan tentang seorang gadis yg mengagumi seorang gus tampan, ia mengira bahwa gus itu tdk akan mencintainya karna ia bkn seorang ning. padahal gus itu mencintainya karna akhlaknya ia tdk peduli meskipun dia bkn seorang ning. apakah mereka b...