01. Insiden nasi kuning

170 29 10
                                    

"Bangun pagi~"

"Gosok gigi~"

"Cuci muka~"

"Tak mandi~"

"UWO CEPETAN MANDINYA, NIH RUTO DAH BERES!" teriak sang Bunda dari bawah sana, membuat Joengwoo yang lagi nyanyi-nyanyi di kamar mandi langsung tergesa-gesa membereskan acara mandinya.

"SABAR MAH, TINGGAL DI BAJU.." balasnyaa berbohong. Padahal mah dia masih cuci muka, air aja belum nyampe ke badanya.

BRUSHHH...

BRUSHHH....

BRUSHH..

"MAMAH ADA KECOAAAAAA."

**

Di kelas 11 IPS 2 terlihat 3 orang pemuda tengah asik duduk santai di lantai. Kenapa gak di kursi? Bosen katanya mah. Dengan nasi kuning yang di bawa oleh salah satu dari mereka, dan terjadilah acara makan bersama dadakan.

"Ehh lo tau gak?" tanya lelaki berhoodie hitam, Jaehyuk.

"Apaan??" tanya Yedam, badannya yang tadinya ada di belakang, kini berada di depan Jaehyuk tentu dengan nasi kuning di bawahnya.

Sementara yang satu lagi, ia hanya diam menunggu Jaehyuk, menunggu Jaehyuk melanjutkan aksi gibahnya. Jangan salah ya, diem-diem gini juga dirinya suka gibah, walaupun hanya sebagai pendengar.

"Kemaren bokap gue ngasih pap ke gue, tapi aneh banget anying. Gue yang liat aja sampe muntah." Jaehyuk mengotak-atik handphone nya itu, dan menekan sebuah foto yang dikirimkan oleh ayahnya.

Terlihat dua orang itu memajukan mukanya untuk melihat gambar tersebut dengan jelas. Matanya membulat sempurna, foto ini sangat menyeramkan menurut mereka berdua.

Sebuah Sapi yang kepalanya sudah hampir copot, dengan mata putih sempurna. Darah yang menempel di kulit sapi itu dan mulut yang menganga lebar mengeluarkan cairan berwarna merah kehitaman.

"Gak di edit nih met?" tanya Asahi sembari menatap Jaehyuk penuh intimidasi.

Jaehyuk menggelengkan kepalanya ribut, "gak lah setan, ini ril cuy."

Yedam mengangguk kepalanya seakan mengerti apa yang ada di depannya sekarang. "Masih hidup gak sih tuh sapinya? Berdiri tegak gitu. Bukannya kalau dah di belek bakal langsung koid?" tanya Yedam, Jaehyuk menatap Yedam sinis, sungguh menambah beban pikiran. Tapi benar juga perkataan Yedam. Sapi qurban saja yang sudah terpotong kepalanya masih hidup walau bertahan beberapa detik. Tapi ini? Terlihat sudah sangat lama, lebih tepatnya seperti mayat yang kembali hidup.

"Gue gak ngurus banget sih, dah tau bokap gue sering ngibul." Yedam dan Asahi buru-buru memukul kepala Jaehyuk. Udah serius nih mereka.

"Tai emang!"

"YO WASSUP MAN!" sapa lelaki mungil itu dari depan pintu kelas dengan senyuman manisnya.

Tercium dari harum parfumnya sih, mereka kenal siapa yang dateng.

"Yakk! Mashi, sini-sini kita makan nasi kuning bawaan Asahi!" ajak Jaehyuk pada Mashiho yang tengah menyimpan tas nya di samping tas milik Yedam.

"BEUHH, KEBETULAN GUE BELUM MAKAN!" teriak antusias Mashiho.

"Banyak banget Sa, nasi kuningnya. Mau jualan lo?" tanya Mashiho kala melihat ada ember buat nasi kuning (GUE LUPA APA NAMANYA) berwarna pink itu terisi penuh oleh nasi dan sudah lengkap dengan bumbu-bumbunya.

Zombie's eraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang