Udah siap ada korban????
baca bismillah dulu dong gess semoga gak ada korban!
〜(꒪꒳꒪)〜
bersenang-senang lah dengan ceritanya.
SELAMAT BACA PARA PRINCESS NYA DOYOUNG
**
Ini adalah moment dimana si kembar akrab dan saling melindungi satu sama lain. Seperti di chapter sebelumnya. Hajoengwoo tengah melawan para zombie yang berada di kamar mandi yang katanya angker. Walau hanya ada 3 zombie, tetap saja bagi manusia mager seperti mereka tuh susah buat ngelawannya.
"Astaghfirullah perasaan nih zombie letoy tapi kok susah anjir dibunuhnya." ujar Joengwoo entah keberapa kalinya, bahkan Haruto yang ada disampingnya merasa bosan.
"Lo udah nyebut itu lebih dari 20×, sekarang cocot elo mending dipake buat lawan nih zombie!"
"Maksud lo gue ngegigit nih zombie gitu? Ogahh."
"GA GITU BANGSAT!"
GRHHHHHRGGG
"TUSUK PALA NYA!" entah ide darimana, tiba-tiba Haruto menyuruh Joengwoo untuk menusuk kepala sang zombie. Walau ada rasa takut, Joengwoo mulai mengarahkan alat pellan nya dan menusuk kepala zombie sampai tembus.
"Babi geli banget,"
"Tapi caranya ampuh njayy, cepet tusuk area palanya." titah Haruto yang diangguki penuh semangat dari Joengwoo.
"HIYAAA.."
"HAYAA.."
"HAPPP.... SUPP... JLEBB DUARRRRRRR!" Joengwoo terlalu bersenang-senang dengan dunia sendiri mengabaikan kembarannya yang kini menatap dirinya dengan pandangan jyjyk.
"Istighfar To elo dapat kembaran modelan pasien rumah sakit jiwa!" dengus Haruto sembari terus beristighfar di dalam hati.
JLEBB
JLEBB
Akhirnyaa, secara bersamaan mereka menusuk dua zombie yang tersisa. Terdengar suara tarikan nafas dari kedua bocah kembar itu secara tak beraturan, menarik banyaknya udara seakan tak ada hari esok untuk menghirupnya. "Tiga aja gue udah tepar, apalagi sekebon ya To!" ujar Joengwoo setelah membaringkan tubuhnya yang terus mengeluarkan keringat, diikuti oleh Haruto.
"Gak papa itung-itung olahraga." tutur Haruto.
"Olahraga bapak lo, kalau lengah dikit bisa beda alam!"
"Gak papa, asal bareng kita kesana nya!"
Joengwoo menghentikan mulutnya kala mendengar ucapan Haruto yang menyentuk hati mungilnya.
"Maksud lo? Gue gak bakal mati gitu aja. Gue punya cita-cita jadi penyanyi yang suatu saat nanti mungkin gue bakal terkenal dan ngebahagiain bunda dan ayah diatas sana, dan sebelum itu tercapai gue gak bakal nyerah gitu aja, kecuali kalau emang takdir ngebuat gue nyusul ayah, gue harus terima dan kubur impian gue dalam-dalam. Tuhkan bangsat elo sih gue jadi nangis HUWAAAA!!"
KAMU SEDANG MEMBACA
Zombie's era
Aksiyon"ANYING DASAR BOCAH NGEN-" "GRRHHHHH..." teriak si zombie, seakan melarang lelaki itu untuk melanjutkan perkataannya. "DORS." Kota Jakarta yang dulunya terlihat seperti surga, kini terlihat seperti neraka karena serangan dari zombie yang tak tau as...