liat pembalasan gue

89 5 1
                                    

D-3 ospek
Saat jam istirahat, Sania melihat ajun mendekat dekat ke junior laki laki yg lain

"Woy kamu.. !? Kamu ga liat apa mereka pada risih dideketin kamu, udah kek banci tau.. aku udah bener bener enek liat kelakuanmu! Kamu tuh cowok, badan atletis, kok bisa bisanya kamu belok, ada masalah apa sih dek?!"
Sania kali ini benar benar serius, bangchan dan yoshi yg melihat langsung terperangah.. pedes kali tuh mulut

Deg..

Kali ini perkataan Sania sangat mengusik ketenangan Arjuna dirgantara.
Iya.. nama asli dia adalah Arjuna dirgantara, kali ini dia melototi Sania.. seperti ingin menerkamnya, tapi dia ingat kalau masih dalam masa Ospek.

Tanpa sadar perkataan Sania mengundang gelak tawa dari junior junior yg lain..

Ajun begitu malu, yes.. dia seperti anak manja. Dan Sania tidak suka anak manja, apalagi kalo itu laki laki.
Entahlah.. Sania termasuk anak yg pekerja keras, orangtuanya sudah cerai semenjak dia SMP, dan sekarang dia tinggal bersama adik laki lakinya di rumah kakek dan nenek Sania.

Sania mendapatkan beasiswa di kampus ini, dia benar benar berjuang demi pendidikannya

Jam 5 sore
"Sania." Sapa ryujin
"Iya Ryu.. ada apa?"

"Besok hari terakhir ospek, jadi kita harus siapin keperluan buat besok, kayaknya sampe malem deh" ryujin menjelaskan

"Oke.. tapi aku mau balik dulu sebentar, mau ambil baju ganti"
"Iya.. jangan lama lama yah.. gue sendirian, Lian sama yg lain lagi beli cemilan" ryujin
"Oke.."

lalu Sania keluar kampus.. dia berjalan kaki, lumayan dekat kalo lewat jalan tikus..
Tidak lama kemudian dia merasakan ada seseorang yg sedang mengikutinya..

Berkali kali dia menoleh ke belakang, tapi tak ada orang pun yg dia temui, pada akhirnya Sania merasa kesal, melangkahkan di kebelakang dan melihat setiap sudut yg berpotensi untuk persembunyian.. tapi hasilnya nihil.

"Mm.. ga ada apa apa kok" ucap Sania, tanpa sadar ada seseorang yg langsung membekap mulut Sania dari belakang, lalu menutup mata Sania dengan kain..

Kali ini dia tidak bisa menjerit. Dia berusaha setenang mungkin agar tak memancing orang itu untuk berbuat buruk.

Orang itu membawa Sania ke mobil tanpa bersuara.

"Turun..!!" Bentaknya,
Sepertinya Sania tidak asing dengan suara itu. Tanpa menunggu lama diapun menuruti perintahnya.

Setelah turun dia ditarik menuju ruangan seperti lift, pikiran Sania.

Dia cukup tenang menghadapi semua, dia pikir no life, bisa membantunya untuk tenang.

"Masuk.!" Bentak dia lagi seraya mendorong badan Sania menuju ruangan yg.. hmmmm.. lumayan wangi menurut Sania.

"Lu cewek ya.." Sania berhasil membuka bekapan mulutnya, tapi matanya masih dalam keadaaan tertutup

"Heran deh ni anak.. udah di culik masih aja nyebelin!" Gerutu orang itu dengan lirih

"Gue denger lu ya! Buka mata gue sekarang nggak? Gue janji ga akan kabur kok!" Ucap Sania dengan santainya

"Cih... Gue gak percaya!"
"Oke.. kalo begitu gue bakal teriak nih!"
"Silahkan, ruangan ini kedap suara. Ga ada yg bisa mendengar jeritanmu tau!" Sungut orang itu

"Lu punya masalah apa sih sama gue?! Ngomong aja kali, gausah main culik culikan. Ga jantan sama sekali! Beraninya sama cewek!!" Dengus Sania dengan smirk nya

Orang itu terpancing emosi gara gara ucapan Sania

Dia mulai mendekati Sania yg duduk di sofa dalam keadaan masih tertutup.

"Eh.. eh.. lu mau ngapain? Jangan macem macem Lo!!"

Orang itu mulai mencoba membuka kancing seragam Sania..

"Woy.. apaansih lu.. lu gila yaaa... Toloooong!!" Seru Sania yg sedang panik

Orang itu hanya tersenyum lalu membuka kain yg menutupi mata Sania.

Sania mencoba melihat sesosok laki-laki yang ga asing menurutnya.
Ya.. dia sangat tampan dan macho, dengan rambut yg sedikit terurai. Laki laki itu menatap sania

 Laki laki itu menatap sania

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Waaaw....
😰😰😰😰

✓ END i love your personality 🔞Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang