give love

79 5 0
                                    

"kak.. ada pacarnya di depan, nungguin kak Sania" suara hwani adik Sania terdengar di belakang pintu kamarnya

"Apa.. Bukan pacar kakak Hwan, Ngadi Ngadi deh" Ujar Sania. Baru saja ia selesai pakai liptint, lalu bergegas keluar.
Dan ya.. Sania melihat Ajun dengan Hoodie pink, sungguh imut sekali Ajun saat ini. Sania menghampirinya seraya terkekeh melihat Dirga yg sudah lemah gemulai kembali

"Kenapa ketawa? Ada yg lucu?" Ajun mempoutkan bibirnya

Sania menggelengkan kepala, lalu di gapainya lengan Ajun.

Ajun yg melihat Sania memeluk lengannya menjadi terheran. Ga biasanya dia begini kalo dia lagi mode Dirga, biasanya sih ketus. Sekarang kok jadi lemah lembut kek lagi ngasuh bayi ya..

Mereka berjalan kaki, karena jarak rumah Sania ke kampus lumayan dekat

"Ajun!" Terlihat Lily yg menghampiri mereka berdua

"Nanti siang jadi barengin aku kan?" Ujar Lily seraya menggelangkan tangannya di lengan kiri Ajun

"Iya ly.." Ajun menjawabnya dengan senyuman yg begitu menggemaskan

Sania yg masih on memeluk tangan Ajun melepaskan dengan keras, sepertinya dia ga suka aja momen ini diganggu.

"Yasudah, Jun ly.. aku duluan ya" sania benar benar sebal saja melihat Ajun yg tersenyum begitu manis pada Lily, ntahlah.. dia makin gemas ketika dirga menjadi Ajun.

kini Ajun dan Lily sudah pergi bersama, sania melangkahkan kaki di sepanjang koridor dengan hati yg jengkel, Tiba tiba bangchan dan hyunjin datang merangkul nya.. benar benar nih 2 kunyuk pengen buat Sania mati kali..

"Ih.. lepasin, tangan kalian berat tau." Bener bener tangan mereka itu kekar, rasanya pertumbuhan tinggi sania jadi terhambat deh

"Diem dah.. Lo tuh pendek gemesin tau!" Ucap si bangchan, mereka senyam senyum tapi sania tidak bisa, banyak mata mata yg melihat.
Sania lihat si Asahi dan jaehyuk menatap sinis kepadanya yg kini sedang di apit oleh hyunjin dan bangchan

Akhirnya Sania pasrah.. dan tidak peduli, yg penting bisa hidup dah syukur

Kelas Sania sudah selesai, dia berjalan sendiri menuju gerbang. Berharap ada ajun Yg menghampirinya.. tapi kenyataanya dia melihat Ajun dan Lily naik bis bersama dan mereka bercanda, Ayik sepertinya.

Sampai di rumah Sania langsung membersihkan diri, lalu ke dapur dan memasak untuk oma opa dan hwani.

"Hwan.. gimana sekolahnya?" Ujar Sania dengan mata yg masih fokus sama makanannya

Mereka bertiga terkejut, karena jarang jarang Sania berbicara.. dia benar benar hidup tanpa kehidupan

"Baik kak" jawab hwani
"Sania, Oma sama opa mau check up lagi. Kemarin Oma ketemu sama papamu, dia kangen sama kamu, kalo hewani sudah bertemu kemarin di sekolah"

Haa? Ngapain papa masih peduli sama aku?

"San.. kok diem aja" timpal Oma kembali
Sania cuma terdiam, dia tidak terlalu suka akan orang tuanya, mereka terlalu egois. Sania dulu juga selalu jadi pelampiasan amarah dikala orangtuanya sedang bermasalah. Makanya sekarang dia benar benar ingin menjauh, dia tidak ingin menerima uang dari orang tuanya itu, makanya sekarang dia menjadi reseller resmi dari produk Tantenya ryujin.

Sania hanya tersenyum menanggapi pernyataan dari ketiga orang tersayangnya itu. Lalu dia pergi membawa piring kotor untuk di cucinya.

Pagi hari jadwal kuliah Sania kosong, setelah pekerjaan rumahnya selesai, dia menuju kamarnya kembali sambil rebahan dan memposting dagangannya

Drrt drrt

Getaran di hp Sania menandakan kalau ada telfon dari Dirga

"Halo? Ada apa!" Ucap Sania ketus. Saat ini mood Sania benar benar ga baik terutama jika itu menyangkut Ajun

"Sann.. gue jemput lu sekarang, gaboleh nolak"
Sania membelalakan matanya.

"Gue males keluar ya.. Lo kalo penting keluar aja sendiri!"
Tuut

Sania membaktikan telfonnya, dia masih ga habis pikir sama Dirga, sebesar apa sih kesalahannya sampai sampai Dirga datang dan pergi seenaknya aja.

Ting nong..

"Ah.. siapa sih siang siang begini mainin bell, Gatau lagi males berdiri apa!" Dia mengomel sepanjang langkahnya menuju pintu rumahnya

Cklek..

"Hai sann.." Dirga melemparkan senyum

Sania dengan segera menutup pintunya tapi tertahan oleh tangan Dirga yg masuk,

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Sania dengan segera menutup pintunya tapi tertahan oleh tangan Dirga yg masuk,

"Aarrgh!!" Terdengar erangan Dirga dari luar membuat Sania terkejut dan spontan membuka pintunya

"Aaa.. dir kamu kenapa?"
"Tangan gue Lo jepit di pintu" jawabnya sambil meringis kesakitan

"Mana yg sakit?" Sania tak menghiraukan Dirga, dia hanya fokus ke lengan Dirga yg membekas merah. Lalu dia menarik Dirga ke dalam ruang tamu dan mengambil kotak p3k.

Dirga terpaku melihat Sania yg sedang mengompresi lengannya yg sedikit membiru itu

"Kamu gila ya.. tangan kamu bisa putus tau!" Ujar Sania dengan tangan dan mata yg masih fokus mengobati lengan Dirga

"Kan gara gara kamu sann"

Sania mendongakkan wajahnya sejajar dengan Dirga
"Kamu ga sadar? Kamu terlalu maksa.. aku nutup pintu itu berarti aku lagi ga Nerima tamu, kamunya aja yg keras kepala, kalo kayak gini kan kamu yg kena!"

"Khawatir ya? Sann" kini Dirga mulai mendekatkan wajahnya yg tinggal beberapa Senti lagi mereka seperti mau berciuman

"Diem Lo!" Sania menumpuk wajah Dirga menggunakan kain kasa

"Sann.. jangan gini lah.. gue salah apa si?" Rengek Dirga layaknya Ajun, dan itu membuat Sania gemas

"Mau Lo apa? Emang mau pergi kemana?"

"Mm rencananya tadi gue pengen ajak Lo ke markas, gabung sama jihoon dkk, tapi sekarang gue sakit gara gara Lo" ujar Dirga sambil mengusap usap lengannya

"Aku ga peduli, aku udah obatin. Sekarang kamu boleh pulang, cepet sana!" Sania mendorong dorong tubuh Dirga yg gagah dan tinggi itu

Tapi tangan Dirga memeluk Sania dengan sigap

"Badan kecil aja sok sok.an dorong badan kekar kek gue.."

"Lepasin nggak! Iiih.. aku bilang lepasin dir"

Dirga melepaskan pelukannya, tapi tubuh sania tidak seimbang, akhirnya Dirga memeluk Sania dan terjatuh di sofa..

Posisinya kini Sania berada di atas Dirga dengan tangannya yg masih memeluk Sania.

Suasana semakin canggung kala mereka saling memandang

"Kak sann.. hwani pulang, opss..." Hwani memergoki mereka. Kini keadaan semakin panas karena Oma opanya datang dan menyaksikan mereka berdua

✓ END i love your personality 🔞Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang