lovely ending

52 3 0
                                    

Pagi harinya
Sania terbangun dari tidurnya karena rengekan Lio. "Lio kenapa sayang? Eomma ada disini," ujarnya seraya mengeleus elus pucuk kepala Lio.

"Appa Lio mana? Eomma.. appa Lio ilang... Huaaaaa... Hikss...!"

Seperti itulah yg sedang Lio pikirkan, Sania tidak ingin Lio bertemu dengan ayah kandungnya. Menurutnya Dirga sudah jahat! Sudah mengkhianatinya, menghamili Lily dan ga mau bertanggung jawab. Malah membohongi publik dengan kabar tewasnya.. sedangkan Hana? Dia menanggung semua akibatnya selama 4 tahun. Tapi dia selalu mensyukurinya karena kini keadaannya menjadi 3 kali lipat lebih baik.

Junghwan datang ke kediaman Sania dan Lio, ia mendengar tangisan lio yg tak henti hentinya "kenapa sama Lio kak?"
"Lio nangis karena surga ga ada di sampingnya saat terbangun.., ga bisasanya dia begini sama orang asing" ujar Sania dengan sedikit kesal.. kesal sama Dirga, yg udah bikin Lio berubah

"Oke oke.. Lio jangan khawatir ya.. appa Lio lagi di perjalanan mau kesini"
"Benelan uncle?" Ujar Lio di sela tangisnya.. matanya kembali berbinar berharap appanya datang..
"Beneran Lio.. udah ya nangisnya, Lio mandi dulu yuk sama uncle. Eomma Lio lagi siapin makanan dulu.. ya gak eomma.." ujar junghwan seraya mengedipkan sebelah matanya

Sania melototinya, "junghwaaann!!"
Junghwan kabur sambil menggendong Lio pergi ke kamar mandi..

Sania merasa kesal karena junghwan menghubungi Dirga untuk datang ke rumahnya lagi.. entahlah, Sania sebenarnya sangat merindukan surga. Hanya saja perasaan itu kini menjadi benci teringat kelakuannya yg bejat bersama Lily.

Ting nong... Ting nong.. tingnong tingnong tingnong

Suara bel rumah berbunyi terus menerus, Sania sedang sibuk memasak di dapur. "Junghwaaaann... Bisa bukain pintu sekarang?! Cepetan.. bel nya di oencetin terus nih! Nanti rusak lagi.. siapa sih? Ga punya sopan santun apa!"

Baru saja junghwan menuruni tangga.. tapi tamunya udah masuk duluan.

Sania sudah menyiapkan sarapannya di meja makan. Dari lantai dua sudah terdengar suara gelak tawa Lio.. Sania ikutan terkekeh mendengarnya.,
"Eommaaa..! Appa udah Dateng!" Seru Lio yg sudah memakai seragam play ground nya,dia kini berada dalam gendongan Dirga.
Melihat kehadirannya, spontan saja membuat senguman Sania memudar. "Kak san.. kok diem aja? Duduk yuk.. mulai sarapannya, keburu siang ntar Lio telat lagi.."

"Kalian sarapan aja dulu.." Sania membalikkan badannya menuju balkon dapurnya, tapi langkahnya terhenti.. ketika Dirga memanggilnya..
"Sania.. aku pengen kamu sarapan juga.. mau ya"

Sania tak menjawabnya "eomma! Lio ga mau makan kalo eomma ga makan.. uuuuh" Lio menggembungkan pipinya kesal.. Sania menjadi khawatir melihat tingkahnya kembali. Dia pinggirkan dulu ego nya demi Lio, dengan terpaksa Sania ikut sarapan dengan mereka.

Junghwan berangkat duluan ke kampusnya. Sania terpaksa ikut mengantarkan Lio juga, karena Lio yg selalu merengek agar Sania menurutinya. Al hasil selama di perjalanan, Sania hanya diam membisu mendengarkan cuitan Lio yg merasa bahagia untuk saat ini.

Kini Lio sudah masuk ke dalam play ground nya, tinggallah Sania dan Dirga. "Kamu pulang aja dulu.. aku mau pergi"

Tiba tiba saja Dirga menggenggam tangan Sania, "sann.. gue pengen ngomong sama Lo.. berdua"
Hana membalikkan badannya menghadap Dirga. Lalu melepaskan tangan Dirga "apa yg harus di omongin?"
"Tapi ga disini Sania.. kumohon kamu mau ya.." Dirga memelas menunjukkan wajahnya seperti dulu, eyes puppynya mengingatkan Sania akan tingkah Dirga saat kuliah dulu.

"Maaf.. sekarang gue ga bisa, lagi banyak kerja di kantor gue.. lain kali aja.." Dirga menganggukinya dengan lemas..
"Oke san.. tapi Lo janji kan kita bakalan ngomong berduaan?"
"Ya ga tau juga sih.. liat apa kata nanti deh.."

✓ END i love your personality 🔞Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang