🍰 ; 02

2.2K 190 10
                                    

Sekarang, Jeno dan Haruto telah terbalut oleh pakaian steril hijau agar bisa mengunjungi si bayi kembar yang sedang bertahan hidup di inkubator.

Seorang suster menunjukkan bayi kembar mereka. Haruto melihat dua bayinya yang sedang bertahan di dalam kotak sana.

"Bayinya yang satu laki-laki, satunya lagi perempuan. Mereka kembar sepasang." jelas sang suster.

"waahh...sepasang.." tanggap Jeno. Sedangkan Haruto hanya diam menatap dua bayi yang terlihat tenang di dalam sana.

Jeno menatap Haruto yang terlihat serius memandang bayi kembar tersebut. Lalu ia genggam tangannya sehingga Haruto menoleh padanya.

"Mereka lucu ya...gemesin gitu." kata Jeno yang di angguki Haruto. Hujan memang sedang berlangsung diluar sana sehingga suasana senyap dan hanya bunyi rintikannya yang keluar.

Mata bayi lelaki itu membuka dengan sayu. Tertangkap jelas oleh Jeno. Ia tersenyum kecil dan memasukan tangannya ke dalam lobang kotak tersebut.

(Anggap aja gak pakai sarung tangan)

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

(Anggap aja gak pakai sarung tangan)

Tangan bayi itu menggenggam erat jari Jeno. Sebuah perasaan gelenyar aneh menghampiri hatinya. Seperti perasaan yang campur aduk. Bahagia dan terharu.

Hal itu tak lepas pula dari mata Haruto. Ia tersenyum melihat momen tersebut. Jeno menatap pada Haruto. Haruto tetap mempertahankan senyumannya. Hati mereka berdebar saat berhadapan dengan bayi kembar tersebut.

Haruto tak mengerti. Segelenyar perasaan aneh menggelitiki hatinya. Seolah meledak dan juga meleleh ketika ia melihat bayi bayi itu.

Dan tanpa keduanya sadari, sebuah tali yang tak terlihat pun membentuk ikatan di antara mereka.

🍰 We Having A Babbies 🍰

Seusai Hujan mereda, Haruto memutuskan untuk pulang ke apartemennya. Jeno pun juga ingin pulang ke rumahnya. Jadi ia menawari Haruto tumpangan dan di terima baik oleh pria Jepang itu.

Lagipula, Haruto tak bisa menolak yang gratisan:D

Tak ada yang mengisi kesunyian selain musik yang berasal dari radio. Haruto hanya diam dan berpikir. Bagaimana nasib si kembar selanjutnya?

kalau di taruh di panti....aku gak tega.

Haruto tak ingin nasib bayi kembar tersebut berakhir di panti asuhan. Sudah cukup saat masa kecilnya berada di sana. Cukup pahit mengingat ia di hina dan dibully teman temannya karena tinggal di panti asuhan.

Haruto tak ingin nasib anak tersebut malah seperti nasib kecilnya dulu. Namun, ia bingung. Harus ia apakan dua bayi malang itu?

Between Us [Jeno X Haruto]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang