Zianda 15: Confession

161 24 1
                                    

"K-Kak, aku suka Kakak dari pertama kali aku masuk kuliah"

Toby yang sedang asik nongkrong di kantin bersama Yuri dan Johnny harus terintrupsi oleh sosok yang kemungkinan merupakan adik tingkatnya.

Interupsi yang sering terjadi ketika Toby tengah menikmati waktu luangnya bersama para teman-temannya di tengah gempuran tumpukkan tugas yang selalu meronta-ronta untuk segera di selesaikan.

Pernyataan cinta mendadak ini juga sering dialami oleh Toby, sehingga hal pertama kali yang di lakukannya adalah menatap sang pemberi pernyataan cinta kepadanya. Menatap sang pemberi pernyataan cinta yang merupakan adik tingkatnya itu dari atas sampai bawah dan kemudian mengambil bunga dan coklat yang sedari tadi di sodorkan oleh adik tingkatnya itu.


"Makasih ya, siapapun nama lo" ucap Toby sembari mengambil bunga dan coklat pemberian adik tingkatnya itu

"Lo cantik" ucap Toby lagi yang mana berhasil membuat adik tingkatnya itu tersipu malu, "tapi kayaknya lo ga akan cocok sama gue. Masih ada yang lebih cocok lagi untuk bersanding sama lo"

"Tapi sayangnya orang itu bukan gue, so yeah sorry, gue ga bisa terima lo" tolak Toby dan bangkit dari duduknya

"By the way, thanks ya coklat dan bunganya" ucapnya lagi, "yang ini gue terima" katanya lagi sambil mengayunkan coklat dan bunga yang sudah berpindah ke tangannya

Toby berlalu begitu saja meninggalkan sang adik tingkat bersama Yuri dan Johnny, dan tentunya juga dengan seluruh penonton yang ada di kantin. Yang sedari tadi menyaksikan dan memprediksi akan jawaban dari pernyataan cinta yang di terima oleh Toby

"Lah pergi gitu aja tuh anak?" celetuk Johnny yang sedari tadi sebagai penonton terdekat

"Dek" sahut Yuri dan melihat ke arah sang adik kelas yang masih terdiam kaku di tempatnya berdiri, "lain kali kalau mau nyatain cinta ke Toby jangan di kantin Dek" ucap Yuri sembari melihat ke sekelilingnya yang masih sangat ramai memperhatikan mereka

"Harusnya lo samperin dan ajak ngobrol berdua aja" ucap Yuri lagi, yang sebenarnya sedari tadi turut menyaksikan adegan penolakan yang dilakukan oleh kembarannya

"Sabar ya" sahut Johnny sembari menghampiri sang adik tingkat dan menepuk bahunya, "Toby orangnya emang begitu"

"Apalagi dengan perempuan yang banyak tingkah kayak lo sih" ucap Johnny kemudian

"Brengsek" maki sang adik tingkat yang sedari tadi memilih diam

"Ya lo udah tau kalau Toby brengsek, malah nyari penyakit sendiri kan jadinya" ucap Johnny

"Lo juga brengsek!" ucap sang adik tingkat sembari menghempas paksa tangannya Johnny yang sedari tadi bertengger di bahunya

"Lo bertiga itu sama aja brengseknya!" makinya lagi

"Perasaan gue dari tadi diem ye" sewot Yuri, "lagian lo ga tau malu banget habis kena tolak sama gue malah confess ke kembaran gue" ucap Yuri, "habis ini siapa? Doya?" tanya Yuri lagi

"Lo pikir lo wah gitu karena berhasil nolak gue?"

"Ya gue sih cukup sadar diri kalau gue selain ganteng juga kaya raya" jawab Yuri angkuh sembari memandang rendah ke adik tingkatnya itu, "ga heran sih kalau lo sampai segitunya cuma gara-gara gue tolak"

[ii] Zianda Twins | ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang