Zianda 11: Thank You

258 39 1
                                    

Setelah kejadian ribut-ribut yang melibatkan Jenna dan juga Toby, akhirnya Toby benar-benar mengantarkan Jenna ke rumahnya hanya untuk mengambil baju pesanannya dia.

Selama di perjalanan pun hanya ada hening di antara mereka dan juga beberapa kali percakapan antara Toby dan juga Jenna. Itu juga karena Toby yang lebih banyak nanyain navigasi ke arah rumahnya Jenna.

Toby juga tipikal orang yang tidak mau ikut campur urusan orang lain.

Buktinya Toby tidak nanya ke Jenna tentang kejadian yang tadi terjadi di kampusnya Jenna. Dia tidak akan menanya-nanya duluan. Kecuali kalau Jenna duluan yang bahas mungkin akan lain cerita.

Di antara mereka berdua juga cuma ditemani oleh suara dari radio yang memang sengaja di putar sama Toby. Untuk menghidupkan suasana pikirnya.

Tepat di persimpangan empat lampu merah dan mobil Toby sedang berhenti, tiba-tiba tanpa diduga Jenna terlebih dulu memulai percakapan antara dirinya dengan Toby.

"Mas, terima kasih atas bantuannya tadi" ucap Jenna

Toby tanpa mengalihkan pandangannya dari jalan menjawab ucapan terimakasih dari Jenna

"Iya sama-sama"

Dan kemudian hening lagi.

Mobil Toby juga sudah melaju lagi karena lampu lalu lintas sudah berganti warna menjadi hijau.

Tidak ada yang memulai percakapan lagi. Seolah-olah keduanya sedang sibuk dengan pikirannya masing-masing.

Tapi entah kenapa, setelah kejadian di kampusnya Jenna tadi membuat Toby merasakan sesuatu hal yang mengganjal dibenaknya.

"Yang tadi itu siapa lo? Gebetan?" tanya Toby tanpa mengalihkan atensinya ke Jenna

Jenna yang mendapatkan pertanyaan mendadak dari Toby langsung refleks menoleh ke arah Toby.

"Bukan" jawab Jenna

"Terus?"

"Dia itu anak dari bos aku" jawab Jenna

Entah kenapa rasanya Jenna tidak merasa keberatan untuk menceritakan masalah pribadinya ke Toby, terlebih lagi Toby ini merupakan orang asing yang baru ditemukan beberapa hari ini.

"Dan dia suka sama lo?" tebak Toby

Jenna mengangguk sebelum menjawab tebakan Toby, "iya"

"Gue tebak. Lo ga mau sama dia?" tebak Toby lagi

Jenna yang mendengar penuturan dari Toby terkekeh pelan sambil menjawab pertanyaan Toby, "ya bisa dibilang gitu"

"Kenapa? Padahal bukannya bagus ya kalau lo pacarin anak bos lo? Ditambah dia juga punya muka yang lumayan" cerocos Toby sambil menoleh ke Jenna

Jenna menggelengkan kepalanya, sambil menatap lurus ke depan Jenna menjawab, "ga selamanya tampang dan kuasa itu bisa ngebuat perasaan aman dan nyaman" jawab Jenna. "Dia nggak benar-benar sesuka itu sama aku. Dia hanya punya obsesi ke aku" sambung Jenna

"Obsesi?" beo Toby

Jenna menoleh ke Toby dan menjelaskan apa yang dia maksud barusan.

"Dia punya kuasa dan dia punya power karena dia anak dari pemilik agensi model di tempat aku kerja" jawab Jenna, "sudah bukan rahasia umum lagi kalau dia suka ngedeketin talent di perusahaan orang tuanya hanya untuk dipakai senang-senang sama dia" sambung Jenna

"Sudah banyak korbannya. Bahkan dia pun nggak mau bertanggung jawab dengan apa yang sudah dia lakukan ke talent-talent di perusahaan orang tuanya" lanjut Jenna

"Bukan hanya talent sebenarnya, tapi para staf nya pun nggak luput dari tindakan yang dilakukan Baron"

"Udah pernah ngelaporin ke pihak manajemen atau bahkan pemilik perusahaannya?" tanya Toby

[ii] Zianda Twins | ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang