Hari ulang tahunnya Mama udah semakin dekat. Sudah memasuki hitungan hari lagi. Pesanan baju untuk Mamanya Toby juga sudah hampir jadi, tapi belum ada kabarnya.
Namun sayangnya Toby lupa minta nomor handphone nya si designer. Nota yang di kasih Jenna ke dia kemarin juga tidak mencantumkan nomor apapun untuk dapat dihubungi. Dan juga Toby tidak tahu apapun tentang si designer ini selain namanya yang tercantum di dalam nota. Bahkan Toby mulai ragu kalau Jenna beneran seorang designer baju untuk Mamanya.
“Lo beli kado apa buat Mama?” tanya Yuri yang menghampiri Toby ke kamarnya
“Gue pesan baju di eventnya Jay kemarin. Tapi sampai sekarang belum ada kabar” jawab Toby
“Ga lo hubungin si designernya?”
“Itu dia masalahnya Ri. Gue ga punya nomor yang bisa dihubungi”
“Kemarin pesannya ada dikasih nota ga? Mungkin aja di dalam nota dia kasih nomornya” ucap Yuri
“Udah gue cek berkali-kali itu nota. Ga ada dia cantumkan nomor yang bisa dihubungi”
“Masa?”
“Yaelah ga percaya banget” ucap Toby sambil berdiri dari kasurnya dan berjalan ke arah meja belajarnya untuk mengambil dompetnya yang dia taruh di sana
“Nih” ucap Toby sambil menyerahkan nota yang dia ambil dari dalam dompetnya, “gue ga buta. Emang ga ada tertera kontak apapun yang bisa dihubungi” sambung Toby
“Jenna Ruby Lauren Akhlarik” ucap Yuri setelah membaca nama yang tertera di nota tersebut, “dia mahasiswi di kampusnya Jayden juga ga?” tanya Yuri sambil melihat ke arah Toby
“Kayaknya sih? Kan yang bisa jualan di eventnya Jayden kemarin cuma mahasiswa dan mahasiswi kampusnya aja” sahut Toby
“Terus kenapa ga lo tanya ke Jayden kalau gitu?” tanya Yuri
Toby yang mendengar pertanyaan dari Yuri langsung menoleh cepat, “bener juga ya! Kenapa gue ga kepikiran buat tanya ke Jayden!” ucap Toby
“Duh si bego” keluh Yuri sambil menggelengkan kepalanya
🌹🐙
Setelah kemarin Toby menghubungi Jayden untuk menanyakan kontak seorang Jenna yang sayangnya Jayden juga tidak punya, jadinya sesuai janji kemarin, tepat hari ini Toby menghampiri Jayden ke kampusnya.
Untungnya Jayden mengetahui Jenna yang juga merupakan salah satu mahasiswi di fakultasnya meskipun berbeda jurusan.
Toby tidak kayak Doya yang mencoba untuk menunggu di dalam mobil, melainkan langsung menghampiri Jayden walaupun tidak tau dimana gedung jurusannya Jayden.
Toby tetap berjalan dengan cool seolah-olah pandangan orang-orang yang melihatnya bukanlah hal yang mengganggunya sama sekali.
Seolah niat baiknya untuk memberikan sang Mama baju sebagai kado ulang tahun Mamanya disetujui alam semesta, dan baru aja Toby mau berbelok ke arah kanan untuk memasuki lorong koridor di fakultasnya Jayden, sosok yang beberapa hari ini dia tunggu untuk mengetahui kabar baju Mamanya tiba-tiba muncul di hadapannya.
“Astaga” ucap Jenna sambil memegang dadanya ketika berhadapan dengan Toby
“Akhirnya ketemu juga” ucap Toby dengan senyum tapi di depan mata Jenna lebih seperti senyuman angkuh
“Si...apa?” tanya Jenna hati-hati
“Lo kenal Jen?” tanya teman Jenna yang kebetulan juga ikut kaget karena ulahnya Toby
“Kayak pernah ketemu. Tapi lupa dimana” jawab Jenna sambil mencoba mengingat-ngingat
Toby yang mendengar penuturannya Jenna refleks memutarkan kedua bola matanya. “Ya iya pernah ketemu. Gue salah satu orang yang lo tipu” ucap Toby ketus
KAMU SEDANG MEMBACA
[ii] Zianda Twins | END
Romansa[Prequel Daddy of Laurenzia's Girls] "Kita tuh kembar. Tapi ga mirip" - Yuri "Soalnya gantengan gue dari lo" - Toby "Anjing" - Yuri "Jangan lupa kalau kita kembar" - Toby Ini merupakan kisah singkat antara Toby dan Yuri pada saat mereka berusia dua...