Zianda 16: Just a Friend

138 25 3
                                    

Toby mengingat-ngingat lagi mengenai ucapannya tempo hari yang lalu, yang mengatakan dia dengan Jenna hanya sekedar teman tanpa berharap lebih.

Pasalnya, teman mana yang selalu datang bertandang ke rumah malam-malam sembari membawa satu kotak martabak coklat? Kayaknya sih cuma Toby.

Iya. Semenjak Toby yang pernah ribut dengan Baron dan juga Jenna yang turut datang ke pesta ulang tahun Mamanya, Toby secara naluri semakin dekat dengan Jenna. Dia pun sebenarnya juga sadar tengah mendekati Jenna. Dan juga sisi baik dari semakin dekatnya hubungan mereka, Jenna tidak lagi di ganggu oleh Baron. Meskipun sebenarnya Jenna tahu kalau dia masih dipantau dan di awasi sama Baron.


Toby masih anteng duduk di ruang tamu di rumah Jenna sembari menunggu Jenna yang masih sibuk dengan urusan perdapurannya ketika saja Papanya Jenna, Sean datang menghampiri Toby.

“Toby” sapa Sean yang sudah duduk di seberang Toby

“Malam Om” sapa Toby sopan

“Kamu santai aja, jangan kaku-kaku begitu” ucap Sean yang hanya di jawab dengan anggukan oleh Toby

“Gimana dengan kabar Ibu Bapak kamu? Sehat?”

“Kabar Papa dengan Mama sehat, Om” jawab Toby

“Syukurlah” jawab Sean

“Om gimana keadaannya? Sehat?” tanya Toby

“Ya begitulah” jawab Sean, “Om sehat, meskipun kadang-kadang suka merasa pegal-pegal karena kecapekan”

“Jangan lupa istirahat Om” ucap Toby

“Kalau itu ga perlu di ingatkan, Om pasti ingat” jawab Sean

“Oh iya, Om dengar minggu kemarin Jenna menghadiri pesta ulang tahun orang tua kamu?”

“Iya Om” jawab Toby, “Mama saya ngasih saya mengundang satu teman, kebetulan ada Jenna, jadi saya ajak Jenna”

“Teman?” ulang Sean

“I..ya?” jawab Toby yang ragu

“Om kira kamu sama Jenna udah pacaran, ternyata masih teman toh”

“Saya ga berani pacarin Jenna tanpa seizin Om” jawab Toby

“Emang kamu pernah nanya izin ke Om buat pacarin Jenna?” tanya Sean

“Ya belum sih Om” jawab Toby, “saya masih ngumpulin keberanian buat minta izin ke Om” ucap Toby yang merasakan tangannya kini telah keringat dingin dan tiba-tiba atmosfer diantaranya berubah menjadi dingin, membuat suasana menjadi terasa sangat canggung saat ini

“Kalau kamu minta izin ke Om hanya untuk pacaran sama anak Om, kayaknya ga perlu” jawab Sean, “Om ga akan pernah kasih izin” lanjutnya

Toby yang mendengar ucapan dari Sean barusan menganggap kalau ucapan barusan bukan sekedar ucapan belaka, namun tersirat kalimat perintah yang sangat mustahil untuk Toby langgar.

Belum selesai Toby dengan perasaan tertolaknya, Sean kembali melanjutkan ucapannya, “Om juga tau kalau Jenna selama ini dalam bahaya karena ulah dari anak bos di tempat dia kerja, Om udah minta Jenna buat berhenti tapi dia ga mau mendengarkan ucapan Om. Dan baru kemarin dia bilang kalau dia mau berhenti kerja di tempatnya sekarang, dia bilang katanya kamu yang kasih saran ke dia”

[ii] Zianda Twins | ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang