‧͙⁺˚*・༓☾1☽༓・*˚⁺‧͙

11.7K 588 6
                                    

★★ Happy Reading ★★

Suara gemuruh hujan terdengar di luar jendela kamar Seorang remaja manis. ia melamun di dekat jendela tersebut tanpa berniatan untuk melakukan apapun.

cukup bosan, dia sudah berada di posisi yang sama hampir setengah jam yang lalu. tidak ada pergerakan, sampai suara pintu kamarnya terbuka.

"sayang, makan dulu ya? kamu sudah dari tadi pagi engak makan. mommy takut kamu sakit." seorang wanita yang terlihat awet muda itu membujuk sang anak agar mau memakan makanan yang dia berikan.

pemuda itu menoleh sekilas, dia cukup malas untuk beranjak dari posisinya. bahkan rasa bosannya dia sampai lupa untuk sarapan tadi.

"po tidak lapar." jawabnya.

Dia Apo Nattawin Wattanagitiphat, pemuda manis yang kehidupannya tidak pernah bebas.
hidup nya begitu membosankan. terkekang oleh keluarganya membuat dia tidak bisa melakukan apapun selain terduduk di tempat tidur dan menonton televisi di sana.

bahkan untuk sekedar memegang Handphone pun tidak di perbolehkan. jika dia ingin meminta kabar dari keluarganya dia akan memakai telepon kabel rumah. sangat membosankan dan monoton.

"kenapa? apa masakan mommy tidak enak hm?" wanita itu berusaha membujuk sang anak. memang tidak gampang untuk membujuk Apo.
Apo adalah tipikal anak yang sering lupa untuk menjaga pola makan nya dan kehidupan sehari-hari nya. remaja itu selalu bergantung kepada keluarganya. karena hal itu Apo memiliki sedikit sifat kekanakan untuk persoalan makan.

Apo berbalik badan dan langsung menatap sang ibunda tercinta. ia menghela nafas pelan, lalu ia mengambil piring yang berada di genggaman tangan kiri wanita itu.

"aku akan makanannya."

wanita itu tersenyum, lalu dia mengusap rambut kepala sang anak. ia berfikir, cepat sekali anak itu dewasa. dia cukup sedih saat sang anak tumbuh dengan ketergantungan seperti ini. walau bagaimana pun dia tidak mempermasalahkan itu. hanya saja jika dia dan suaminya pergi, lalu siapa yang akan menjaga anak itu. ia ingin memangis. cepat-cepat mendongakkan kepalanya agar air mata itu tidak jatuh.

Apo hampir selesai makan dan dia sedikit mendongakkan kepala untuk menatap sang ibunda.

"mommy kenapa?" ujar Apo.

"ah, t-tidak. mommy tidak kenapa-napa. kamu selesaikan makananmu dulu. mommy mau ambil susu hangat untukmu." ujar wanita itu. belum Apo menjawab perkataan dari ibundanya. wanita itu bergegas pergi meninggalkan Apo sendiri di kamar.

"huffh...aku ingin bebas, kapan kalian membebaskan ku?" gumam Apo dan lanjut memakan makanannya.

❀❀❀❀

"jennie, kenapa raut wajahmu terlihat menyedihkan? kau memiliki masalah? atau jangan-jangan kau habis bertengkar dengan suamimu? katakan apa masalah mu." dia Becky Armstrong sepupu dari Jennie Wattanagitiphat. Becky yang baru saja keluar dari halaman belakang menatap heran sepupunya itu.

ada apa gerangan?

Jennie berhenti sejenak untuk membalas pertanyaan dari Becky, setelah itu ia pergi ke dapur untuk membuatkan susu hangat.

"tidak apa, aku hanya kelelahan. kalau begitu aku mau mengambil minuman untuk anakku."

"aneh." ujar Becky menatap kepergian Jennie. dia tidak mau memaksa Jennie untuk bercerita sekarang. lebih baik ia pergi memberisihkan diri, karena badannya sudah kotor terkena lumpur dan air.

selang beberapa saat Jennie sudah membuat susu hangat, ia langsung berjalan kearah lift. namun suara menggelegar terdengar dari arah belakangnya.

"bereskan semuanya!!" suara lelaki itu sangat memekik telinga. dia tau siapa pemilik dari suara itu, tapi dia enggan untuk berbalik badan. saat ingin memasuki lift. ia merasakan tarikan kencang di bahunya.

Baby PoTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang