⋆ ˚。⋆୨୧˚HAPPY READING˚୨୧⋆。˚ ⋆
»»————><————««ke esokan harinya. pukul 06.12 pagi.
- di ruang makan
"Noona tumben sarapan pagi bareng kita, biasanya petang udah berangkat ke rumah sakit." ucap Bright yang sesekali memakan makanannya.
"ini juga karena papamu-"
"heh, aku ini papamu juga Baifern! kamu pikir kamu ini anak yang papa pungut hah!" garang Mew yang ikutan kesal mendengar penuturan Anak perempuannya.
"siapa bilang Bai ini anak orang lain, Bai cuma bilang papamu-, itu aja. tapi ini semua juga karena papa paksa Baifern untuk berhenti sejenak buat engak kerja. karena papa bilangnya mendadak jadi kemarin dapat komplen dari Atasan. untung-untung atasannya sahabat papa, coba kalau engak."
"ini demi kebaikan bersama Baifern. papa gak mau anak perempuan papa satu-satunya sakit cuma untuk melayani 24 jam mereka(pasien). engak ada istirahat. palingan pulang cuma mandi terus berangkat lagi. papa kan khawatir tau gakk! mending rawat Apo aja, dia juga butuh dokter untuk melihat kondisinya." Mew berucap menasehati Baifern dengan tegas. walaupun Mew sedikit cerewet dan banyak mau, yang namanya seorang ayah akan tetap mementingkan kebaikan anak-anaknya, walaupun mereka sudah bertumbuh dewasa.
"ini sudah resiko pa, Bai juga sudah di kasih kepercayaan untuk merawat mereka. Mungkin Bai akan pensiun saat Bai udah mau nikah dan punya anak. tapi sekarang Bai belum mau. kalaupun papa ingin Bai istirahat dulu, Bai engak akan mempermasalahkan tapi itu hanya seminggu saja, karena Bai hanya dikasih libur cuma seminggu sama Atasan Bai. untuk urusan Apo, Bai sebisa mungkin buat jagain dia, tapi untuk tulang yang Apo alami, Bai cuma bisa bantu sedikit karena itu bukan Profesi Bai sebagai dokter tulang."
"hmm iyaa.."
Bright menyimak saja perdebatan Papa dan Kakak perempuan nya, dia terus melanjutkan makannya sampai habis.
"permisi tuan." seorang Maid datang membawa secangkir kopi. setiap Pagi Mew selalu meminum kopi, ini adalah kebiasaan Mew tanpa sepengetahuan anak perempuannya.
gawatt, aku lupa memberitahu maid satu ini. batin Mew
"kenapa?" Ujar Baifern yang menghentikan makananya dan menatap maid yang sedang membawa nampan berisi kopi panas itu.
"permisi non, ini kopi tuan besar. biasanya tuan ingin memi-,"
"EHEMM, aduh tersedak saya.... itu kopi buat Bright kan, ya kann..." Mew menoleh ke arah Maid itu sambil mengedipkan salah satu matanya. maid yang di kedipin oleh tuannya sedikit binggung...
"maksudnya itu buat Bright? sejak kapan Bright suka kopi? Bright kamu minum kopi?" Bright yang selesai makan dia langsung meminum susu hangat di gelas sampai tersisa setengah. setelah minum dia menaruh gelas itu di atas meja.
sebelum dia menanggapi ucapan kakaknya dia membersihkan mulutnya yang terdapat bercak makanan dan susu yang menempel menggunakan tisu kering. selesai itu dia langsung menanggapi ucapan kakaknya sesekali juga melirik papanya yang terlihat sedang mengkode dirinya agar mengaku jika itu kopi miliknya. tapi bukan Bright namanya jika dia tidak usil sebentar kapada papanya.
"emm... yaaa ituu kan punya papa, papa biasanya minum kopi pas pagi. mana Mungkin Bright yang tampan ini meminum kopi pait seperti bapak-bapak. dih gak elit banget..." Ujar Bright yang langsung di tatap tajam Oleh Mew.
"heh jangan Fitnah yaa kamu Nong!! mana ada Papa minum kopi." ujar Mew membantah ucapan Bright.
"pah!! papa jangan mengelak seperti itu, Bai gak suka! sudah berapa kali Bai bilang, JANGAN MINUM KOPI apapun alasannya. inget papa punya kolesterol, kalau kolesterol papa lagi kambuh pasti ngeluh mulu 24 jam bikin pusing satu rumah sakit, inget engak??" Mew menyengir kearah Baifern.
KAMU SEDANG MEMBACA
Baby Po
RomantizmApo hidup dengan kekangan oleh keluarganya. tidak pernah bebas, bahkan untuk keluar dari rumah ia selalu di batasi. suatu ketika Apo di haruskan ikut orang tuanya untuk pindah rumah. entah apa alasan di balik itu semua. namun saat di perjalanan Ia d...