*:..。o○HAPPY READING○o。..:*
✧༺♥༻✧Baifern berjalan menuju lemari kaca, dimana perlengkapan medis hampir semuanya lengkap.
ia hanya mengambil beberapa alat yang di butuhkan, setelah itu ia menghampiri Mile yang sedang membaringkan Apo di ranjang.Mile yang sudah membaringkan Apo di ranjang, dia menatap lama Apo dengan tatapan penyesalan. waktu itu dia sangat marah kepada Pria itu, tetapi di balik kemarahannya ada sesuatu hal yang tidak akan mungkin di ceritakan kepada Apo. setelah semuanya terlambat, dia benar-benar sangat menyesal.
Mile mendekatkan tubuhnya ke-arah pria itu, dan dia condongkan wajahnya ketelinga kanan Apo.
"maaf, maafkan aku." bisik Mile.
"phi keluar dulu bisa?" ujar Baifern sambil meletakkan alat medis-nya di meja sebelah ranjang.
"tidak, aku mau menjaga dia." ujar Mile menoleh sekilas adiknya lalu kembali menatap wajah Apo lebih dekat.
"Bai gak bisa fokus kalau Phi terus dengan Posisi seperti itu. lebih baik Phi keluar. nanti selesai pemeriksaan Phi boleh masuk."
Mile berdiri dan menatap adiknya dengan tatapan kesal. Baifern yang tau di tatap kesal oleh Abangnya, ia langsung mendorong keluar Mile dan menutup pintu Kamar Rawat itu.
◌◌◌◌
beberapa menit kemudian Akhirnya Baifern keluar dengan membawa kertas di tangannya.
Mile yang awalnya menyandarkan tubuhnya di dinding langsung berdiri tegap saat melihat Baifern keluar.
"bagaimana? apa dia baik baik saja? katakan cepat!"
"uih~ sabar Phi, Apo tidak kenapa-napa. dia hanya kelelahan dan juga sedikit kekurangan cairan aja, tidak perlu di khwatir-kan. oh iya, phi bisa minta tolong belikan obat yang tertera di sini ya? soalnya stok obat yang Bai tulis sudah menipis, itupun juga ada obat buat resep Apo minum nanti." Baifern menyodorkan kertas putih itu kepada Mile.
"kenapa kau menyuruhku? masih banyak Bodyguard atau pesuruh lainnya yang bisa di minta tolong. sekarang biarkan aku masuk aku ingin melihat Apo." ujar Mile.
Baifern yang tau Jika Mile ingin masuk, dia langsung menghalangi pintu masuk itu dengan tubuhnya.
"ah Phi, aku ini hanya ingin minta tolong aja loh. minta tolong beliin naa." dengan wajah yang memohon akhirnya Mile dengan terpaksa mengambil kertas putih itu dari tangan adiknya.
"baiklah, jaga dia. aku akan segara kembali."
"maaf Phi, dia hanya butuh waktu. aku tidak mau lagi lihat dia marah dan kepikiran phi terus." Baifern menatap punggung Abangnya yang mulai menjauh dengan tatapan sendu.
ini juga bukan kemauannya, namun ini kemauan dari Apo sendiri yang tidak mau bertemu dengan Phi-nya. Dengan terpaksa dia meng-iyakan permintaan Apo, di bandingkan pria itu marah kepadanya.
◌◌◌◌◌◌
di kamar rawat.
Apo menatap langit-langit kamar dengan tatapan sendu. dia baru saja siuman beberapa menit sebelum Baifern memeriksa-nya. dia tidak melihat Mile sedari tadi, dia fikir pria itu akan meminta maaf kepadanya, atau panik karena dia pingsan. namun pemikiran dia salah, itu tidak sesuai ekspektasi.
flashback.
Saat Baifern ingin memasangkan infus di punggung tangan Apo, Baifern tanpa sadar jika Apo mulai kembali bangun dari pingsannya.
"Dokter Baifern." Gumam Apo dengan lirih.
Baifern mendongakkan kepalanya dan melihat Apo yang sudah siuman hanya membalas dengan senyuman setelah itu melanjutkan memasang infusnya.
![](https://img.wattpad.com/cover/314924081-288-k498636.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Baby Po
Roman d'amourApo hidup dengan kekangan oleh keluarganya. tidak pernah bebas, bahkan untuk keluar dari rumah ia selalu di batasi. suatu ketika Apo di haruskan ikut orang tuanya untuk pindah rumah. entah apa alasan di balik itu semua. namun saat di perjalanan Ia d...