Semua orang sudah berkumpul dalam satu ruangan, mereka sudah bersorak-sorai dan bernyanyi untuk merayakan ulang tahun Apo,
walaupun Apo sendiri tidak mengenal hampir sebagian dari orang-orang yang berada di sana, ia tetap merasa terharu oleh perhatian semua orang kepadanya."sekarang tutup matamu nong, dan buatlah permintaan di dalam hatimu setelah itu baru membuka mata." suara itu jelas berasal dari samping kirinya Apo, dia Baifern. terlihat wanita itu sangat antusias sekali hari ini, Apo pun langsung menuruti ucapan Noonanya dan menutup mata sejenak untuk meminta permohonan.
'hari ini adalah hari spesial untuk po, emm po tidak tau mau meminta permintaan semacam apa, tapi po cuma ingin satu permainan yang ingin sekali di kabulkan. entah itu hari ini atau kapan pun, po akan menunggunya. po ingin orang tua po kembali, entah itu hidup atau sudah tidak bernyawa akan po terima dengan lapang dada, sekiranya po masih bisa melihat mereka walaupun harus meyat mereka saja.
po janji akan membuka hati untuk semua orang dan mencoba buat lebih mengerti keadaan, po engak mau terlalu memburukkan suasana orang-orang yang po sayang, seperti papa Mew, phi Mile, Noona, Bright dan Phi Jeff. mereka sudah baik sama po, po engak mau mereka kecewa karena po terlalu menuntut semuanya. dan po janji itu.'
suasana hening, mereka menunggu Apo selesai membuat permintaan. tapi entah apa yang anak itu minta, tanpa terasa bulir air mata mengalir di pipi Apo. anak itu menangis dalam diam, seolah semua tersihir oleh wajah sedih Apo mereka semua kompak terdiam dan memberi ruang untuk Apo.
perlahan mata itu terbuka, Apo menghela nafas pelan sebelum kembali tersenyum ke semua orang.
"sudah meminta permohonan hm?" Baifern berucap sambil mengelap Air mata yang masih tersisa di pipi Apo.
"hm, sudah..."
"sekarang waktunya tiup lilin..."
Akhirnya mereka kembali bernyanyi dengan senang sambil menunggu Apo selesai meniup lilin yang ada di beberapa kue tersisa.
"yeyy selesai."
terlihat wajah Apo yang berseri-seri semua orang juga ikut tersenyum kearahnya, mereka berdoa dalam hati mereka agar anak itu tetap menampilkan wajah senangnya tanpa merasa sedih lagi.
"selamat ya Po..."
banyak ucapan selamat dari berbagai orang yang Apo tidak kenal, dia sebenarnya masih Canggung dengan orang-orang itu namun dia sudah membuat prinsip agar menghilangkan rasa takutnya kepada orang-orang dan mencoba bersosialisasi untuk sekarang.
****
tidak terasa hari sudah mulai malam, acara ulang tahun Apo sudah selesai dan tinggal membereskan semua kekacauan yang ada di ruang keluarga itu."ouh ada yang senang nih hari ini?" ujar Jeff yang beru selesai mengganti pakaian dan menghampiri Apo yang duduk di karpet sambil memakan kue yang tadi belum habis.
"emm..iya po senangg banget soalnya po engak pernah ngerasain seperti ini sebelumnya... tapi po sedih juga hari ini jadi po engak senang seneng banget.." ujar Apo sedikit bimbang.
"sedih kenapa?"
"emm? po sedih karena tidak ada orang tua po di sini, karena po ingin sekali dapat ucapan selamat dan pelukan dari mereka, tapi po tidak dapat... emm dan juga phi Mile dia tidak ada juga, walaupun phi Mile orangnya ngeselin tapi po rindu phi Mile, dia kemana?"
Jeff terdiam sejenak...
"ehem, untuk masalah itu phi juga kurang tau, coba hubungi dia."
"sudahh,-ini. ini po pinjam Handphonenya Noona tapi Phi Mile engak angkat telfon po." ujar Apo dengan raut wajah sedih sambil menunjukkan Handphone Milik Baifern yang Apo simpan di kantung bajunya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Baby Po
RomanceApo hidup dengan kekangan oleh keluarganya. tidak pernah bebas, bahkan untuk keluar dari rumah ia selalu di batasi. suatu ketika Apo di haruskan ikut orang tuanya untuk pindah rumah. entah apa alasan di balik itu semua. namun saat di perjalanan Ia d...