10. Let's Ended

765 99 1
                                    

I'm so sorry guys...
Happy reading!

•••

JISOO menatap jalanan dengan pandangan kosong. Gadis itu tidak berhenti menghela nafas panjang setiap kali memikirkan lamaran Haein beberapa hari lalu. Seharusnya Jisoo senang karena dilamar oleh orang yang berhasil mencuri hatinya, namun yang ia rasakan justru sebaliknya.

Jisoo menyesal telah menerima tawaran Haein pada saat itu. Jisoo menyesal karna tergiur dengan uang yang Haein berikan. Jisoo menyesal karna takut dipecat pada saat itu. Jisoo menyesal bertemu Haein, Jisoo menyesal untuk segala hal yang bersangkutan dengan Haein.

Kata menyesal jelas sudah sia-sia, semua telah terjadi, dan sialnya hanya Jisoo yang menerima konsekuensi.

Jisoo jatuh cinta pada Haein, Ia jujur soal itu. Seharusnya Haein juga merasakan benih-benih itu saat ini, namun kehadiran wanita bernama Chungya merusak segala angan-angan Jisoo.

Mengapa nasib percintaannya harus seperti ini?

Menyukai pria yang sudah memiliki kekasih,

... bukankah itu terdengar menyedihkan?

"Udah lah Jis, lo keluar aja dari rumahnya om Haein."

Ucapan Rose barusan membuat lamunan Jisoo terbuyar, gadis yang tadinya sibuk menatap luar jendela mobil itu kemudian menoleh ke arah kursi pengendara, tempat Rose menyetir.

Pagi ini Jisoo, dan Rose akan melakukan wawancara di perusahan Highfull, maka dariitu sekarang mereka berangkat bersama. Semenjak awal perjalanan, Jisoo memang tampak terus melamun, hal itu membuat Rose sedikit cemas. Bukan karena apa, hanya saja Rose takut jika Jisoo akan gagal saat interview nanti.

"Masa depan lo udah di depan mata, jangan sia-siain itu."

Jisoo sedikit menahan nafas ketika mendengar penuturan Rose, entah mengapa dadanya terasa sesak. Apa Ia memang harus melakukan ini? Berhenti kerja dengan Haein? Apa Jisoo sanggup melakukan itu?

Bahkan sampai saat ini pun Jisoo masih memikirkan tentang, sedang apa Haein sekarang. Ketika berada dirumah maupun di luar pun Jisoo terus menerus memikirkan Haein. Jisoo selalu tidak sabar untuk bertemu dengan Haein setiap saat.

Jisoo sudah benar-benar jatuh dalam pesona Haein.

Sudah terlalu dalam.

"Gue bingung," cicitan pelan Jisoo rupanya berhasil menarik perhatian Rose. Bukankah sejak dulu sahabatnya ini selalu ingin keluar dari pekerjaannya bersama Haein?

Jisoo sendiri yang sadar jika Rose tengah mengeryit kebingungan pun hanya mampu menghela nafasnya gusar.

"Kenapa?"

Pertanyaan singkat yang Rose ucapkan rupanya berhasil mengambil seluruh udara di sekeliling Jisoo, entah mengapa pertanyaan itu terasa sangat sulit untuk Ia jawab sekarang.

Rose melirik Jisoo sekilas, gadis itu mendengus. "Ada yang lo tutupin dari gue?" Ucapnya bernada kesal.

"Enggak, gak ada yang gu–"

"Then, tell me. Gue sebenernya tahu kok kalau lo lagi nyembunyiin sesuatu dari gue."

Astaga, Jisoo yakin jika Rose sedang merajuk padanya saat ini.

"Lo gak mau cerita sama gue? Lo gak percaya sama gue?" Kini Rose menunjukan wajah kecewanya.

Baiklah, sepertinya Jisoo harus bercerita sekarang. Sebenarnya Jisoo juga tidak sanggup untuk memendam hal ini sendirian, ia merasa jika dirinya terlalu tertekan sekarang.

MR. ANNOYINGTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang