02. Dating App

1.9K 320 34
                                    

HAEIN menatap kedua temannya dengan tatapan teramat malas, dan jengah. "Maksud kalian solusi kali ini, gue harus main dating app?" Ucapnya bertanya. Jika saja ibunya tidak memaksanya untuk mengenalkan seorang perempuan malam ini, Haein sudah pasti tidak akan meminta pendapat dari kedua temannnya.

Omong-omong saat ini Haein sedang berada di apartemennya bersama Insub, dan Minkyu yang tak lain, dan tak bukan adalah teman dekatnya. Mereka sedang membahas mengenai teman kencan Haein untuk malam ini, sudah hampir puluhan bahkan ratusan kali Haein melakukan kencan buta dengan wanita yang berbeda-beda. Namun tidak ada satu pun dari mereka yang mampu bertahan dengan Haein.

Insub mengangguk pasti. "Dicoba aja dulu, siapa tau lo nemuin jodoh lo di sana. Iya kan Kyu?" Jawabnya sambil menyenggol lengan Minkyu.

Minkyu yang sibuk mengotak atik ponselnya pun langsung membenarkan. "Bener, lagian umur lo udah 34 bang. Buruan cari cewek sebelum lo jadi aki aki peyot." Ucapnya disusul tawa, seolah ingat sesuatu, Minkyu kembali berkata.

"Omong-omong kenalin gue ke asisten lo dong bang, she so cute."

Haein sontak melotot galak, sampai tersedak kopi yang tengah Ia minum ketika mendengar ucapan Minkyu. Masih dengan terbatuk-batuk, Haein langsung melayang tatapan tajam ke arah Minkyu.

"Tunggu, gue gak pernah cerita tentang Jisoo ke kalian berdua. Kenapa lo bisa kenal sam-"

"Oh, jadi namanya Jisoo ya? Gue sekampus sama dia. Asal lo tau aja nih ya bang, dia itu primadona di kampus. Cantik sama baik banget jadi banyak yang suka." Minkyu menjeda kalimatnya sambil tersenyum penuh arti. "Gak terkecuali gue."

Penuturan Minkyu membuat darah Haein seketika mendidih. Apa katanya tadi? Jisoo primadona kampus? Asistennya itu menjadi incaran banyak laki-laki di kampusnya?

Yang benar saja!

Membayangkan gadis itu ditatap oleh satu pria lain saja sudah berhasil membuat Haein marah setengah mati. Apalagi banyak pria di kampus Jisoo.

Tiba-tiba saja Haein ingin segera pulang guna menghukum asistennya itu, dengan memberi banyak pekerjaan padanya.

"Jadi gimana, lo mau atau enggak buat gue daftarin di dating app. Gue udah instal aplikasinya. Buruan istri gue udah nelfon terus nih dari-"

"Iya." Haein menjawab gusar, "Gue mau." Lanjutnya mantap.

Jawaban Haein rupanya membuat Insub, dan Minkyu tersenyum lega. Akhirnya masalah kencan Haein kali ini terselesaikan dengan cepat. Biasanya Haein akan memikirkan semua masalah dengan lama, dan matang-matang. Pria itu adalah tipe orang yang selalu berhati-hati dalam bertindak.

Ini juga termasuk aspek kesuksesan Haein kali ini. Dia perfeksionis akut.

Insub lantas segera berdiri lalu menepuk bahu Haein. "Kalau gitu gue pamit dulu, istri gue lagi nungguin." Ucapnya lalu beralih menatap Minkyu. "Lo bantuin Haein yang bener, jangan cari cewek yang aneh aneh."

Minkyu hanya tertawa mendengar peringatan dari Insub, dengan ekspresi yang tak pernah serius Ia berujar. "Siap, udah sana pergi bang! Keburu istri lo ngamuk." Ucapan Minkyu membuat Insub langsung melayangkan satu pukulan di kepalanya.

Haein yang melihat keributan itu memilih untuk kembali menatap layar ponselnya. Sambil menggerakan jarinya untuk scrolling deretan profile wanita di aplikasi dating app yang telah di instal Insub. Haein mulai mencari seorang wanita yang cocok untuk ditunjukan ke ibunya. Yang jelas wanita itu harus rapi, wangi, cantik, dan baik.

MR. ANNOYINGTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang