"Akhh! Lepasin saya!"
Jisoo meringgis kesakitan ketika dengan sangat kasar Haein menarik tangannya untuk memasuki rumah. Langkah keduanya beberapa kali terhenti karena Jisoo memberontak. Haein tidak peduli dengan berontakan atau bahkan rengekan Jisoo, yang ada di pikirannya sekarang hanyalah 'bagaimana membungkam keinginan Jisoo untuk meninggalkannya tadi.'
Haein menarik Jisoo menuju lantai 2, lebih tepatnya masuk ke dalam kamar besarnya.
Jisoo yang sudah kehabisan tenaga pun akhirnya memilih untuk diam, dan melayangkan tatapan sengit ke arah Haein.
"LEPASIN SA– Hmmpph."
Makian Jisoo terhenti karena serangan kasar Haein pada bibirnya. Pria itu melumat bibir kecil Jisoo dengan gerakan cepat, tak beraturan, dan tentunya sangat panas. Bahkan Haein tidak segan untuk menggigit bibir Jisoo karena terlalu gemas.
Jisoo jelas saja sudah memberontak, Ia berusaha untuk mendorong dada tegap Haein sekuat tenaga, berharap pria itu menjauh dari tubuhnya. Namun bukannya menjauh, Haein justru menarik kedua tangan Jisoo. Menyatukannya. Dan mengenggamnya menggunakan satu tangan.
Setelah merasa gadisnya tenang, Haein menatap lurus mata bening Jisoo lalu berbisik tepat di depan bibir gadis itu.
"Let's Fuck Kim Jisoo." Menjalankan jari telunjuknya ke dalam mulut Jisoo, Ia kembali berkata. "I love you. I fucking love you." Masih mempertahankan jari telunjuknya di mulut Jisoo, Haein memberi penawaran.
"Sedot kuat jari saya, kalau kamu juga cinta sama saya."
Jisoo terpaku, mata serta tatapan tajam Haein selalu saja berhasil membuatnya berantakan. Seolah tersihir, dengan sadar Jisoo menyedot jari telunjuk Haein sekuat mungkin.
Senyum miring merekah di sudut bibir Haein, tanpa banyak bicara, Ia kembali menyerang bibir Jisoo dengan lumatan yang jauh lebih tenang namun terkesan jauh sensual. Kali ini Jisoo ikut terbuai, gadis itu juga tak segan untuk membalas lumatan panas Haein dengan tak kala panas.
Kedua tangan Jisoo yang tadi tidak bisa diam, kini dituntun Haein untuk melingkar di leher nya.
Tangan Haein yang tadi digunakan untuk menahan tangan Jisoo pun kini mulai turun ke belakang tubuh gadis itu, usapan demi usapan Haein berikan setiap kali Jisoo berusaha untuk melumat bibirnya.
Entah lupa dengan kenyataan atau terbawa suasana, kedua orang dengan perasaan membuncah itu berhasil merobohkan satu batas yang seharusnya tidak mereka lewati.
Jisoo merasa, jika hal ini adalah kesalahan yang fatal. Jisoo yakin jika setelah ini, Haein akan meninggalkannya.
Namun bagi Jung Haein, kejadian ini adalah pembuktian. Pembuktian jika dirinya memang benar-benar mencintai Kim Jisoo.
•••
Jisoo terbangun dari tidurnya, Ia bisa merasakan bagaimana rasa nyeri dan pegal yang mendera di seluruh tubuhnya. Tangan kekar Haein membelit perut gadis itu dari belakang, Jisoo bahkan bisa merasakan rasa hangat dari kulit Haein yang bersinggungan langsung dengan kulitnya.
Jam masih menunjuk ke arah 5 dini hari, biasanya di jam seperti ini Jisoo sudah berada di lantai 1 untuk bersih bersih dan membuat sarapan. Berprasangka jika Haein akan memarahinya karena tidak bekerja, dengan cepat Jisoo bangun dari kasur.
Namun tubuhnya tiba-tiba kembali ke posisi semula karena Haein menahan perutnya. “Sleep again,” Jantung Jisoo berpacu dengan cepat ketika Haein berbisik dengan suara beratnya. Tepat di telinganya.
KAMU SEDANG MEMBACA
MR. ANNOYING
De Todo[ HAEIN - JISOO ] - jisoo ft. boys #2 "Kim Jisoo! Kenapa kamu lamban sekali. Cepat buka kemeja, dasi, dan sepatu saya!" Mendengar ocehan dari sang bos sudah menjadi makanan sehari-hari Jisoo. Kim Jisoo hanyalah seorang gadis muda yang harus menjadi...