07. Dinner

1.6K 260 40
                                    

JAM sudah menunjuk pukul enam sore, namun suara mobil Haein belum juga terdengar. Jisoo yang masih sibuk menatap dirinya sendiri melalui pantulan cermin terlihat beberapa kali membenarkan letak rambut nya, Jisoo benar-benar gelisah sekarang. Ini adalah kali pertama bagi dirinya untuk melakukan dinner bersama keluarga terpandang seperti The Jung's.

"Halo, saya Kim Jisoo.." Ia kembali berlatih untuk sapaannya nanti, gadis itu kembali mengigit bibir bawahnya keras, bagaimana jika nanti keluarga Haein bertanya kepada dirinya? Apa yang harus Jisoo lakukan? Menjawab dengan jujur atau justru berbohong?

Astaga! Jisoo benar-benar ingin pingsan saja sekarang.

"Okay, calm down..." Berusaha menguatkan diri, Jisoo memilih untuk segera keluar dari rumah.

Melangkah dengan gugup, Ia berjalan mendekati pintu. Sambil terus merapikan rambutnya, Jisoo terus berlatih untuk bersikap anggun dan kalem. Jujur saja, Jisoo sangat jarang memakai dress atau rok pakaian sehari harinya hanyalah kaos oversize dan celana jenis apapun itu.

Tin! Tin!

Baru saja membuka dan menghirup udara di luar rumah, suara klakson mobil yang sengaja terus dibunyikan langsung menyapa indra pendengaran Jisoo. Gadis itu spontan menutup kupingnya kesal, tanpa harus melihat atau mencari orang yang menekan klakson mobil tersebut, Jisoo juga sudah tahu jika pelakunya adalah Haein.

Tanpa ingin membuang waktu, Jisoo bergegas untuk berlari menuju pagar rumah lalu membukanya, dan segera keluar.

Dan benar saja, wajah super galak dan suram Haein langsung menyapa Jisoo. Pria menyebalkan itu tengah menatapnya melalui jendela mobil yang dibuka dengan alis ditekuk marah, sekaligus mata tajamnya.

Astaga, untuk beberapa detik tubuh Jisoo sulit digerakan. Jujur saja Haein terlihat seperti seorang penculik yang sedang mengamati serta mengincarnya untuk diculik saat ini.

"Masuk,"

Ucapan Haein sontak membuat Jisoo tersadar dari lamunannya, gadis itu mengerjab sejenak. "Gimana pak?" Tanya nya diselingi ringisan kecil.

Haein mendesah marah, pria itu sudah menunggu Jisoo sejak tiga puluh menit yang lalu dengan penuh kesabaran. Dan lihat bagaimana perilaku asisten kecilnya ini? Sangat menyebalkan dan terkesan bodoh sekaligus polos. Haein benar-benar tidak ingin marah untuk hari ini, namun melihat bagaimana polosnya Jisoo yang tengah menatapnya dengan penuh tanda tanya sekarang, entah mengapa membuatnya ingin berteriak marah dan langsung membawa gadis itu kembali masuk ke dalam rumah dan menguncinya disana.

Haein tidak ingin jika nanti para sepupu nya melihat hal ini, mereka pasti akan langsung menggoda dirinya karena memiliki kekasih yang polos seperti Jisoo.

Untuk diketahui lagi, selama ini Haein selalu berkencan dengan wanita yang lebih tua dari dirinya.

"Masuk, Kim Jisoo."

Haein berucap dengan nada penuh penekanan lalu langsung menutup jendela mobilnya. Jisoo sontak segera berlari menuju pintu mobil sebelah pengendara lalu membukanya dan langsung masuk. Gadis itu menahan nafas untuk beberapa detik setelah berhasil masuk di dalam mobil, aroma manly khas Haein langsung menyeruak di hidungnya. Seharusnya Jisoo akan biasa saja dengan aroma ini, namun entah mengapa kali ini berbeda.

"Pakai seatbelt kamu, saya gak mau jalan kalau semua belum aman."

Perkataan Haein lagi-lagi tidak berhasil Jisoo tangkap dengan benar, jika Ia bertanya lagi seperti tadi pasti hanya amukan yang akan didapat. Maka dari itu Jisoo langsung melakukan sesuatu, namun bukannya memasang seatbelt gadis itu justru menyalahkan musik.

MR. ANNOYINGTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang