05. Drunk

2.4K 326 51
                                    

MALAM semakin kelabu, begitupula dengan keadaan kedua gadis yang sedang dalam keadaan tipsy di ruang tengah apartemen. Sambil terus menyanyikan deretan lirik yang bergerak di layar televisi, mereka melantunkan lagu Brutal milik Olivia Rodrigo dengan suara yang besar dan tak kalah brutal dari judul lagunya. Berkaraoke menggunakan effort berlebih memang sangat membantu untuk healing mereka dalam menghadapi masa berat dan genting.

Saat ini Rose sedang dilanda stres karena tugas kuliahnya yang tak kunjung diterima oleh dosen. Sedangkan Jisoo sendiri sedang dipusingkan dengan biaya sekolah kedua adiknya, serta hal apa yang akan dia lakukan setelah lulus kuliah, dan yang paling membuat hampir gila adalah pekerjaan baru nya untuk bermain peran menjadi kekasih palsu dari bosnya.

Haein adalah pria ter-gila yang pernah Jisoo temui.

"AAHHH! JUNG FUCKING HAEIN! AWAS AJA, GUE BAKAL BIKIN LO BERTEKUK LUTUT DI HADAPAN GUE!"

Setelah mengumpati dan menyumpahi Haein, gadis itu kembali ambruk ke sofa lalu meraih soju yang masih tersisa satu gelas di meja dengan badan yang sedikit tidak seimbang. Setelah berhasil mengambil gelas berisi alkohol berkadar rendah itu, Jisoo langsung meneguknya hingga tandas bahkan ada beberapa tetes yang mengalir dari sudut bibirnya, sampai membasahi leher serta tulang selangka nya.

Semuanya terlihat sangat kacau sekarang, kedua gadis muda itu kini telah tergeletak di sofa dengan keadaan yang sangat mengenaskan.

Sementara mereka sedang dipusingkan karena hangover, suara bel apartemen terus berbunyi dengan terus menerus karena sang tamu terlalu bersemangat saat menekan bel unit 130 itu.

Haein tidak berhenti mengumpat dalam hati karena pintu di hadapannya ini tak kunjung terbuka, mengerahkan seluruh tenaganya untuk menekan bel secara tidak sengaja kelingking pria itu terkilir. Sambil terus mengumpat, Haein mendesis kesakitan. Astaga hari ini Jisoo benar-benar membuatnya kesusahan, dari menamparnya, membuat dirinya terjebak bersama ocehan sang ibu, dan sekarang kelikingnya juga terkilir karena sedang mencarinya.

Baiklah, Haein rasa ini sudah cukup.

"What a fucking days? Sialan." Tak berhenti mengeluarkan umpatan, Haein mulai mengeluarkan ponsel di dalam saku jaketnya. Setelah itu Ia langsung memasukan nomor security apartemen, yang kebetulan memang tertera di depan setiap unit apartemen, untuk hal darurat maupun keamanan.

Lagi-lagi Haein berdecak, ini adalah kali pertama bagi dirinya untuk menghubungi nomor orang asing terlebih dahulu. Apa dia harus melakukan ini? Like, c'mon! This is Jung Haein. Petinggi dari perusahaan paling berpengaruh di Korea Selatan. Tidak ada yang tidak mengenali Jung Haein. He's an smart, handsome, and hot young CEO. Banyak sekali orang yang memuja serta mengagungkan kesuksesan dari pengusaha muda ini.

Ya.. Seperti itulah pemikiran Haein,

Pasti itu benar bukan?

"Damn it!"

Setelah bergulat dengan egonya, Haein akhirnya memutuskan untuk menekan tombol call pada layar ponselnya. Sambil menempelkan ponselnya di telinga, tatapan tajam nan sinis tak berhenti pria itu keluarkan ke arah pintu bertuliskan '130'. Sebenarnya apa yang kedua gadis ingusan itu lakukan di dalam sana, apa mereka sedang mengerjakan tugas bersama? Atau mungkin mereka sudah tidur?

Tapi itu benar-benar tidak mungkin, jika mereka sedang mengerjakan tugas pasti mereka juga masih bisa untuk membukakan pintu, ataupun jika mereka sedang tidur saat ini pasti jelas sudah terbangun karena gendang telinga mereka yang pecah karena suara bel yang sedaritadi terus berbunyi.

MR. ANNOYINGTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang