Ditempat lain, yaitu Alisa, gadis ini sedang melihat lihat berbagai jenis bunga di sekitar taman, dari tadi ia keliling dan lumayan Lelah rasanya, rumah ini sangat besarr- batinnya
“hahh, ini beneran nihh kisah gue nggk bakal kayak novel novel yang gue baca?” gumamnya lirih
“guee udah stay alone sampek umur 20 tahun, niat gue kan udah baik kan yaa, siapa tahu papasan langsung diajak nikah gitu, kan keep halal gue jadinya” lanjutnya lagi
Akhirnya alisa memilih masuk kedalam untuk ikut ayahnya. Alisa lari karena jarak antara taman dan pintu rumah lumayan jauhh, sampai sampai ia tidak sadar dann….
Bugggg…
“anjinggg” ucapnya lirih dan mulai memegang bokong yang baru saja memcium keramik rumah.
Alisa mulai berdiri, dan ingin membuka suara tapi urung saat tau siapan yang ia tabrak“Ass….tagaa, anjim hehh kok bisa ada si bapak” ucapnya panik sambil memalingkan wajah kesamping dengan badan sedikit membungkuk dan kepala ia dongakkan sambil mengibas rambut agar menutupi area wajahnya
“maaf ya pak yaa, saya nggak sengaja... beneran, saya juga udah dapat imbalanya kok, ini buktinya bokong saya juga sakit,, yaudah saya permisi” ucapnya tanpa merubah posisi dan segera memberi hormat sebelum melenggang pergi. Yang di tabrak hanya memberi ekspresi menautkan alisnya bingung ohh jangan lupakan wajah datarnya itu temann
*****
“astaga astaga… gimana bisa gue ketemu lagi sama si bapak” desah alisa sambil berjalan menuju meja keluarganya
"Mukanya masih aja nyeremin, apa nggak ada ekspresi selain kayak gitu?" Monolog Alisa sepanjang jalan
“hehh alisa, dari mana aja kamu?” itu suara sang papahh
“hehee, maaf pahh, taman bunga yang ada di samping rumahnya bagus loo, yaudah alisa melipir kesana aja” jawab alisa dengan cengiran andalanya
“ohh, ini Alisa?” yang Namanya terpanggil segera menengok kesumber suara dan segera memberi hormat
“ohh hallo bibi saya Alisa, dan ini….paman Alex kan ya?” tanya Alisa pada Mina, yang dibalas anggukan dan senyum manis Mina
“hay paman, selamat Ulang tahun, Panjang umurnya, sehat badanya dan semoga berkah semuanya, ini ucapan tulus dari Alisa lohh paman” ucapnya sedikit membanggakan diri dan tersenyum ramah pada Alex, sedangkan keluarganya menatap Alisa seraya menggeleng nggelengkan kepala mereka, benar benar diluar naskah nihh anak
“okee Alisa terimakasih ucapan dan do’anya, paman juga tulus lohh ngomongnya” saut alex dengan sedikit candaan dan segera mengelus kepala Alisa pelan, sedangkan Mina mulai tertawa dan menggeleng tak habis pikir dengan anak kedua sahabat suaminya itu.
“Kakak Cantikkk”
Suara itu? Astaga Alisa masih ingat suara itu, benar dia tidak mungkin salah dengar. Alisa segera mencari kesumber suara dan dia melongo terkejut saat tau anak itu LULU,, yaa Luluu.. anak kecil itu sedang ada dipangkuan Akelly.“HEH SI BOCIL” teriaknya
“alisa mulutnya” saut Jinan sambil menapuk bibir adiknya itu
“aduh sakit, m-maaf, Alisa kaget banyak tadi”
“Kakak Cantik siniii” panggil Lucas lagi. Sang nenek menoleh kearah cucunya dan kembali menatap kearah Alisa bingung.
“lucas kenal kak Alisa?” tanya sang nenek, membuat lucas mengangguk polos dan segera merentangkan kedua tangannya, meminta gendong pada Alisa, segera saja Alisa menerimanya dan mulai duduk di salah satu kursi
"Kakak ini yang ngasih Lucas makan, kakak ini juga yang mau Lucas temuin, tapi nenek nggak pernah mau" saut Lucas memberenggut lucu
"Astaga nak Alisa, pasti waktu itu kamu kerepotan yaa, dia beberapa hari ini emang ngerengek minta ke caffe tempat nak Alisa kerja, katanya pengen ketemu sama kakaknya, ehh nggak taunya kamu" ucap Mina menjelaskan sambil tersenyum gemas
"Iya bibi, waktu itu caffe baru Alisa buka, ehh ada suara anak kecil nggak taunya baby Lulu" jawab Alisa sambil mencubit pipi Lucas, dan dilanjutkan mencium pipi anak kecil itu
"Lulu padahal pengen kesana lagi Lo kak, tapi Daddy selalu sibuk" Adunya
Alisa mendongak menatap Mina, Mina hanya menggeleng pelan dan mulai menjelaskan
"Beberapa hari Daddy nya emang pulangnya malam, mau bibi antar kesana tapi sama Daddy nya nggak dibolehin, katanya takut ngrepotin nak Alisa" jawab Mina
Alisa kembali menunduk, menatap Lulu yang sedang ada dipangkuanya itu
"Kalau Lulu pengen ke tempat kakak kerja, Lulu bisa ajak paman yang jemput Lulu sekolah, nanti biar kakak yang anterin Lulu pulang dehh, gimana?" Tawarnya pada anak ituMenatap sang nenek yang dibalas anggukan oleh Mina
"Nggak ngerepotin kan nak lalis?"
"Tidak Ny. Mina, kebetulan cafe itu Alisa sendiri yang menjalankan" itu suara Jordan
"Ahh, ternyata nak Alisa bosnya kkk" saut Mina sambil terkekeh
"Kebetulan Alisa sangat menyukai cafe dan bakery bibi, jadi Alisa inisiatif, dengan modal papah sih hehe" jawabnya sambil kembali terkekeh
"Tidak papa, itu sudah awal yang bagus untuk aktivitas kamu" jawab Alex yang dibalas anggukan dan senyuman oleh Mina
"Yaa, karena bosnya adalah nak lalis, kapan kapan bibi akan mampir kesana, sekalian cari gratisan kkk" iseng Mina sambil terkekeh geli
"Hahaha, tentu saja bibi. Alisa akan menyediakan menu spesial andalan cafeku dan itu khusus untuk bibi kkkk" ucap Alisa dan mereka terkekeh bersamaan
"Ada ada saja tingkah kalian" ucap Alex tak habis pikir
"Ohh iya paman, omong omong kemana putra paman?" Tanya si Jake
"Haah, aku juga dari tadi tidak melihatnya" saut AKELLY
Sedangkan Alisa???,
Meringis mendengar pertanyaan kedua adiknya
*****
“Maaf saya telat”
Alisa menegang, suara itu? Astaga
Yaa Alisa, kau benar benar sial hari ini
Alisa segera menyembunyikan wajahnya dibalik kepala Lucas, setidaknya itu sedikit membantu, pikirnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Young Mom
Fanfiction"Hah?, what the f..." "congornya tolonggg" "Ganteng banget anjing calon loo" Ujarnya sedikit ngegass "Jenn, shittt...liattt semua ngeliatin kita"