Ketiga orang itu diam, saling memandang satu sama lain, tidak ada yang bersuara barang sekalipun.
Perlahan Jane mundur, tanganya bergetar, matanya memerah...bukan bukan menahan tangis, tapi amarah lah yang sedang menguasainya saat ini
"Bajingan gila, permainan apa yang sedang kalian berdua lakukan,, haa" Jane murka, tanganya memegang kerah kemeja lelaki didepannya itu
"Jawab jujur, dihadapan ku sekarang, permainan apa yang sedang kalian berdua lakukan"
"Kebohongan gila macam apa yang sedang aku lihat saat ini?"
"Pakkk" ucap Jane melirih di kalimat akhir
******
Disisi Alisa
"Ini bagus kan mbak dibibir?" Nggak bakal pecah pecah kan mbak kalau semisal habis terus belum sempat beli?"
"Aman nyonya, itu produk dengan merk terbaik disini, kami bisa menjamin itu"
Alisa mengangguk
"Ini bagus Jane, ambil ini a....lohh"
"Mbak temen setan saya kemana ya??" Tanyanya, sedangkan orang didepan terkikik kecil "jadi setan lagi kali mbak" ujarnya, tapi dalam hati mbaknya yang paling dalam
"Maaf nyonya, sedari nyonya datang kemari memang sudah sendiri" ujarnya sopan
"Loh lohh, bangkee gue ditinggalin, yaudah ini aja mbak dibungkus yaa"
Setelah menyerahkan nominal untuk dibayar, Alisa mencari kemana arah jalan setan yang diambil temannya itu
****
Suasana di tempat Jane semakin panas, tidak ada yang berusaha menjelaskan, hanya diam dan diam
Jane mengusak rambutnya mantapp, penampilannya kacau sekarang
"Kau masih pergi dengan mantan kekasihmu? Kau sudah menikah pak, apa kau sudah lupa? Apa karena faktor Usia yang menyebabkan bapak mudah sekali lupa ingatan?....Alisa, dia teman saya, dan.... akhhh bisa gila gue kalau gini"
Alisa menoleh kearah salah satu tempat makan area mall, itu Jane?? Dan siapa orang didepannya itu??
Perlahan langkahnya menatap untuk menghampiri sahabatnya, sampai matanya bisa menatap orang yang sedang Jane hadapi
Suaminya?? Dan?? Siapa wanita disamping suaminya itu??
"P-pakk"
Jane terlonjak kaget, menoleh mantap kearah Alisa dengan wajah amburadul, Alisa terpekik kaget dengan kondisi sahabatnya itu, ada apa ini???
"Jane, apa apaan penampilan Lo kayak gini? Dan bapak juga disini? Emang udah selesai meetingnya?" ujarnya polos menatap ketiga orang itu
Arine diam, Vee mengepalkan tanganya sedangkan Jane yang sempat menunduk menatap kembali kearah Vee dengan mata nyalang, setelahnya menatap sahabatnya sambil memegang bahu Alisa
"Bodoamat tentang apapun itu, Lo emang temen gue yang paling tolol, tapi gue juga bakal sakit hati kalau Lo kayak gini"
Memejamkan matanya sejenak, setelahnya menunjuk tidak sopan kearah Vee dan Arine
"Yang Lo bilang meeting, itu semuanya bohong, mereka berdua itu mantan kekasih, enggak tau deh udah mantan atau belum, dan setelahnya Lo pasti ngerti apa maksud gue" ujar Jane dengan tegas
KAMU SEDANG MEMBACA
Young Mom
Fanfiction"Hah?, what the f..." "congornya tolonggg" "Ganteng banget anjing calon loo" Ujarnya sedikit ngegass "Jenn, shittt...liattt semua ngeliatin kita"