Part 15

839 77 1
                                    

Huhhhh

"Berhentilah menghela nafas Alisa"

"Huhuu, pak aku merindukan putraku....ayo kesana" jawab Alisa sambil menarik narik belakang kaos Vee

Posisi Alisa saat ini adalah tiduran di pinggir kasur dengan Vee yang berdiri membelakanginya, hari ini weekend dan Vee baru selesai membersihkan tubuhnya.

"Kita harus pergi ke mall dulu Alisa" ucap Vee sabar sambil memijat pelipisnya, ia tidak tau lagi bagaimana mengatasi mood istrinya yang berubah ubah itu

Mengerucutkan bibirnya menarik ujung kaos Vee kencang Sampai sang empu hampir terjungkal, setelahnya Alisa segera membalikkan tubuhnya membelakangi sang suami

Vee menatap sinis Alisa, setelahnya menerjang tubuh gadis itu, biar saja... Ia sudah terlampau gemas

"Hemm, gadis kecil yang susah dinasihati memang harus diberi hukuman" tegur Vee sambil memeluk erat tubuh Alisa dan menguyel uyel di sekitar leher Alisa, membuat Alisa terkikik geli

"Ahaha, pak hentikan....aaaa tolong, aku mau diperkosa huhu, ahahaaa pak sudahh hahaha, ini gelii"

"Apa apa, saya tidak melakukan apapun"












******



"Ingin sesuatu?" Tanyanya pada istrinya

"Wahh ice cream, kesana pakk ayoo" mintanya dan segera menyeret tubuh suaminya dan yang diseret hanya pasrah saja

"Setelah ini langsung pergi?" Tanya Vee setelah menerima 2cup ice cream itu dan setelahnya memberikan pada sang istri

"Emm, tentu...akhh putra tampanku itu memang mudah sekali membuat mommy-nya rindu" ucap Alisa tulus sambil mendongak keatas sambil mengulas senyum lebar

"Terimakasih sudah menyayangi putraku sedalam itu" sambung Vee, mengelus pelan tangan sang istri yang ia genggang

"Heii pakk, putra kita" jawab Alisa sewot, membuat Vee terkekeh dan setelahnya membawa Alisa keluar dari mall






*******





Di tempat lain dengan waktu yang sama

"Aduhh cill..udah ya, ini paman pinggangnya sakit, encok nanti"
Ucap Lily sambil meringis melihat punggung kakak tertuanya yang sedang diduduki keponakanya

Ya gimana nggak khawatir, kakak lelakinya ini calon calon dewasa dini yang sudah bertulang jompo xixixi...apalagi ia belum nikah, Lily hanya merasa miris saja, kasian jika kakaknya harus jadi bujangan

"Aunty Lily, turunkan Lulu"

Segera saja Lily menurunkan Lucas dan mendudukkannya kembali di single sofa

"Auww pinggangku" runtuhnya sambil memegang pinggang belakangnya dengan satu tangan sementara tangan yang lain menahan bobot tubuhnya.

Lily menghampiri kakaknya lagi dan membantunya berdiri, maklum orang tua.

"Mangkanya kak udah tau nggak muda lagi, kelakuannya itu di jaga jangan nge reog dan sini" sindirnya sinis, yang disindir hanya mendesis kesal dan menyedil kening adiknya gemas.

"Mulutnya jangan ngoceh sana sini, urus dulu pinggang kakak, cariin koyo ditempat biasa" suruh Jinan kesal dan pad akhirnya Lily mengangguk dengan sedikit sewot

"Uncle na, kemana uncle yang satunya lagi?" Tanya Lucas sambil mengedipkan matanya, uhh gemas sekalii

Jinan menghampiri keponakanya dan segera mencubit pelan pipi lulu
"Uncle J lagi pergi sama kakek, katanya mau cari pancing ikan, udah main aja dulu sama uncle dan aunty yaa" jawabnya sambil mencium gemas pipi lulu

Young MomTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang