22. My History

831 98 2
                                    

"Baiklah...." ujar Azumi akhirnya mengiyakan.

Sebenarnya ia masih ingin memikirkan hal ini berulang kali. Karena, bisa jadi mereka akan menjauh dari dirinya. Namun kali ini ia akan pasrah dengan reaksi mereka.

"Takashi, setelah kau mendengar ini, aku tak masalah jika kau ingin menjauhkan Luna dan Mana dariku" ujar Azumi yang membuat lelaki berambut ungu pastel itu kebingungan.

Mitsuya tersenyum canggung, "Kenapa kau berkata seperti itu? Aku tidak akan melakukan itu, oke?"

"Benarkah? Tapi... Aku adalah―"

"―Seorang pembunuh

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"―Seorang pembunuh..."

Satu kalimat dari Azumi berhasil membuat keempat lelaki yang ada disana berwajah pias. Emma yang membawakan teh untuk mereka juga langsung menjatuhkan nampannya kala mendengar itu.

"Aku adalah gadis berdarah dingin yang tega membunuh ribuan orang yang berharga bagiku" ujar Azumi sembari menatap telapak tangannya dengan wajah sendu dan mata yang masih tertutup. Tetapi ia tetap menyunggingkan senyum kecil.

Speechless

Tidak ada satupun dari mereka yang berbicara begitu Azumi mulai membuka suara.

"Aku berasal dari suatu pulau yang terpisahkan dengan tembok tinggi, yang menghalangi kami untuk pergi ke dunia luar. Alasannya hanya satu, keberadaan Kyojin. Mereka adalah raksasa yang dapat memakan manusia"

Azumi memperhatikan ekspresi mereka. Mereka semua nampak serius mendengarkan ucapannya. Mereka mempercayai ucapannya.

"Mungkin ini terdengar aneh bagi kalian. Bahkan seperti bagian dari cerita fiksi. Tapi.., Kyojin itu benar-benar ada―

―11 abad yang lalu."

11 abad yang lalu. Itu artinya, Azumi hidup di saat itu. Mereka ingin memastikan kembali apa yang mereka dengar. Tapi tiada satupun dari mereka yang dapat membuka suara tuk menyela cerita gadis itu.

Melihat raut wajah mereka yang nampak terkejut, Azumi mengangguk kecil. "Apa yang kalian pikirkan itu benar. Aku berasal dari tahun 854. Seharusnya aku sudah mati, tapi entah kenapa aku malah terdampar di dunia ini."

Mikey, Draken, Mitsuya, Baji, dan Emma mendengarkan dengan sangat serius. Jika saja mereka tidak mempercayai Azumi, bagi mereka ini akan terdengar seperti dongeng atau cerita fiksi.

"Sudah. Kurasa hanya itu yang perlu kuceritakan tentang tempatku berasal" ujar Azumi yang ingin mengubur masa lalunya yang menyakitkan.

"Ceritakan lagi." Suara Mikey yang menyahut diiringi oleh anggukan setuju dari orang-orang di sampingnya.

"Aku ingin tau lebih banyak tentangmu, dan tempat mu berasal" ujar Mitsuya. Ia sadar kalau selama ini ia tidak tau apa-apa tentang Azumi. Padahal ia telah hidup seatap dengannya dalam waktu yang tidak sebentar.

Red Eyes [SnK x OC x Tokrev]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang