Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Detail set :
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
🎒🎒🎒
Saat sinar matahari pagi pertama terbit di ambang jendela, gadis itu bangun dengan perut keroncongan sebelum jam alarm berbunyi.
Dia dengan hati-hati mengatur seragam sekolahnya di depan cermin, memasukkan buku-buku dan pekerjaan rumah ke dalam tas. Setelah sarapan, dia berpamitan dengan keluarganya dan naik bus sekolah.
Bel berbunyi untuk kelas, mengejutkan sekawanan merpati gemuk. Mereka mengepakkan sayap abu-abu muda mereka dan terbang ke langit yang cerah.
Saat guru mendekati kelas dengan suara khas langkah kaki sepatu hak tinggi, para siswa terdiam.
Gadis itu dengan cepat membuka tasnya, mencari pekerjaan rumah matematika, tetapi hanya menemukan makanan ringan, tanpa pekerjaan rumahnya sama sekali.
Kentang goreng, keripik cumi, gulungan rumput laut... Dia dengan panik mengobrak-abrik tasnya, tapi yang dia temukan hanyalah makanan ringan.
Butir-butir keringat menggenang di dahinya hingga matahari membangunkannya. Ruang kelas dan makanan ringan menghilang. Itu hanya sebuah mimpi.
Penafsiran : Seorang gadis bangun dan menjalani rutinitas hariannya menyegarkan diri dan bersekolah. Ketika di kelas, dia menemukan bahwa dia tidak memiliki pekerjaan rumah matematika - tas sekolahnya penuh dengan makanan ringan - dan dia mulai panik, tetapi bangun lagi dan menyadari bahwa seluruh situasi itu adalah mimpi.
