Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Detail set :
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
⛰️⛰️⛰️
Dengan rambut diikat, gadis itu berjalan di pedesaan sambil menyenandungkan lagu, rok biru gelapnya melambai ringan.
Segala sesuatu di desa yang alami, pagar di depan pintu juga bisa membawa inspirasi. Gadis yang cerdik menjahit selendang untuk dirinya sendiri.
Anak perempuan dan anak laki-laki biasa berjalan dan berbicara di ladang. Di awal musim semi ini, mereka perlahan mulai bertemu dan berkomunikasi satu sama lain.
Gadis itu sering berhenti untuk menikmati bunga bakung di tepi sungai, dengan angin sepoi-sepoi yang bertiup, seperti bintang yang bersinar di langit.
Gadis itu bertemu anak laki-laki di bawah pohon, dia menyebut dirinya seorang penyair, datang untuk menikmati keindahan alam, ingin merekam semua keindahan dunia dengan puisi.
Gadis itu menyenandungkan lagu rakyat ketika anak laki-laki itu sedang mengarang puisi. Suaranya jernih dan manis, bahkan burung bulbul tidak sebanding dengannya.
Liburan anak laki-laki itu berakhir, dia memberikan kalungnya kepada sang gadis sebagai ucapan selamat tinggal, berjanji padanya bahwa dia akan segera kembali.
Pada hari anak laki-laki itu kembali, gadis itu mengenakan rok panjang favoritnya, berlari ke arahnya dengan riang, seperti dulu dia berlari ke arahnya.
Gadis itu memiliki tas kecil yang disulam dengan bunga bakung favoritnya. Tas itu penuh dengan puisi cinta dari anak laki-laki - dia menciptakannya untuk sang gadis..
Puisi-puisi itu berhasil diterbitkan dan membangkitkan sensasi yang luar biasa. Dengan gadis dan bunga di dalamnya, cinta mereka akan bertahan selamanya.
Gadis itu membawa anak laki-laki itu ke tepi sungai, ini adalah pemandangan favoritnya. Dia ingin memberi inspirasi baru kepada anak laki-laki itu, tetapi tidak tahu jika anak laki-laki itu menatapnya lekat-lekat.
