Bab 17

2.4K 219 29
                                    

Uhuyyy.... I'm back ✋🏻✋🏻
KALO ADA TYPO BONUS.... KARENA KESEMPURNAAN HANYA MILIK YANG MAHA KUASA🙏🏻

Harvey telah kembali ke Penthouse miliknya dan saat ini ia sedang bermain playstation dengan Haidan dengan memainkan game bola

Mata dan tangan mereka sangat sibuk sehingga tidak menghiraukan kehadiran Juan dan juga Alfin yang baru saja kembali dari rumah orang tua Harvey

Juan berkacak pinggang lalu menggeleng "Katanya mau main Golf. Tapi belum pada mandi, malah main game" ucapnya lalu menghela nafas, ia benar-benar sangat menyerah untuk mengurus mereka berdua sedangkan Alfin menertawakan dirinya yang sedang mengeluh karena kehidupannya yang harus mengurus 2 anak-anak ya meski yang satunya sudah bukan anak-anak lagi

Juan menoleh kearah Alfin lalu memukul belakang kepalanya "Jangan ngetawain gue" kesalnya dan seakan-akan ingin memukul kembali Alfin

"Maaf" ucap Alfin lalu tersenyum dan mengelus belakang kepalanya

Ia berdiri didepan televisi dan menutupi layarnya hingga membuat keduanya bangun dari duduknya dan bersama-sama mendorong Juan agar menghindar dengan kaki mereka "AWAS. MINGGIR!" seru Harvey begitupun dengan Haidan "Please don't get in the way!" kini giliran Haidan yang mengusirnya dengan menggunakan Bahasa Inggris

Juan tertawa dengan keras "WAHHH... HAHAHA" tapi juga sekaligus kesal karena mereka sangat kompak dalam membuatnya kesal

Ia pun mengeluarkan ponselnya lalu menghubungi seseorang, awalnya tidak ada jawaban tapi setelah mencoba yang kedua kalinya akhirnya panggilannya diterima

"Halo?"

"Halo. Selamat pagi, maaf saya mengganggu. Tapi, anda harus tahu" ucap Juan memberitahu

"Harus tahu apa?" tanya seorang wanita dari balik sambungan tersebut

"Saya harus gimana? Moro part one and part two main game dijam segini" keluhnya sambil menangis meskipun tidak mengeluarkan air mata. Ternyata ia melakukan panggilan pada Ghea dan melaporkan Harvey dan juga Haidan

"Main game? Bukannya mereka mau main Golf?" tanya Ghea yang saat itu sibuk memakai make up

"Makanya. Saya harus gimana?" tanyanya kembali sambil menangis dan membuat Ghea pusing dipagi hari

"Stop, jangan nangis. Kuping saya sakit denger kamu nangis" Ghea malah memarahi Juan terlebih dahulu

"Baik. Saya nggak nangis lagi" ucap Juan dan menghentikan tangisannya yang memang palsu

"Tunggu. Nanti saya kesana, yaudah saya lagi make up ini, kamu malah ganggu" Ghea menutup panggilannya dan terpancar senyuman dari wajah Juan

"Gimana?" tanya Alfin tepat ditelinga Juan

Juan mengelap telinganya lalu menatap Alfin "Bisa nggak kalo ngomong jangan nempel ditelinga. Geli!" omelnya pada Alfin sedangkan Alfin hanya tersenyum dan membantu mengelap telinga Juan dengan tisu

BOSS but BABY || Aespa X 00L Nct DreamTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang