Chapter 1 (A)-Pulang

770 90 3
                                    

Seharusnya aku update hari jumat, tp baru sempat sekarang. So jangan lupa tinggalkan jejak yah. Happy reading




💗💗




Ball room salah satu hotel berbintang di Manhattan malam itu terlihat begitu ramai. Puluhan mobil mewah hilir mudik memasuki hotel untuk menghadiri sebuah pesta yang sedang diadakan di sana. Semua datang untuk merayakan lima puluh tahun berdirinya perusahaan milik keluarga Turner, sekaligus sang pendiri perusahaan-Peter Turner. Turner Development, adalah salah satu perusahaan yang bergerak di bidang Hotel dan Property yang berpusat di kota Manhattan.

Di sanalah Alexa berada, di tengah-tengah orang yang tidak dikenalnya dan tentu saja bersama pria yang beberapa hari terakhir merengek, meminta untuk datang menemani dirinya –Albert Turner sang cucu.

Dengan gaun berwarna hitam menyapu lantai yang memperlihatkan punggung indahnya, Alexa berjalan memasuki hotel mendampingi Albert yang malam itu juga mengenakan jas senada dengan warna gaunnya. Malam itu Albert terlihat begitu tampan dan berbeda. Selama mereka bersama, malam ini adalah untuk pertama kalinya Alexa melihat Albert berpakaian resmi seperti itu. Albert yang selama ini dikenalnnya sering kali hanya mengenakan T-Shirt dan celana jeans dalam kesehariannya.

Bukan berarti Albert tidak tampan. Sungguh Albert selalu tampan di mata Alexa. Dengan mata berwarna biru, senyum meneduhkan -yang hanya di tunjukannya pada Alexa- hingga membuat lesung pipitnya tercetak jelas di pipi kanannya, ditambah dengan wajahnya yang mempesona tentu saja Albert sangat tampan. Tapi kali ini Albert terlihat lebih dewasa, lebih misterius dan tentu saja lebih tampan dari sebelumnya. Yah, memang pria ber-jas selalu terlihat tampan.

"Jangan memandangiku seperti itu terus, kau bisa terjatuh kalau kau terus menatapku dan tidak melihat ke depan," Albert terkekeh melihat Alexa yang buru-buru mengalihkan pandangannya ke depan, "Lagi pula apa kau tidak bosan melihatku terus seperti itu sejak kita berangkat dari rumah? Seperti tidak pernah melihatku saja," lanjut Albert.

"Bagaimana aku bisa berhenti melihatmu kalau kau begitu tampan seperti ini? Seharusnya dari dulu kau berpakaian seperti ini dengan begitu aku bisa jatuh cinta padamu."

"Bukankah kau sudah jatuh cinta padaku?" kerlingan mata Albert membuat Alexa melengos. Albert dengan segala humor yang di milikinya selalu berhasil membuat Alexa kehilangan kata untuk menanggapi, "Lagi pula dengan pakaian yang biasa aku kenakan saja, kau sudah sangat pusing menghadapi wanita-wanita itu bukan? Apalagi kalau aku berpakaian seperti ini setiap hari. Aku bisa membayangkan kau akan melemparkan semua isi dapur ke wajahku," Albert terkekeh, memikirkan kemungkinan itu. Alexa memang tidak pernah suka pada setiap wanita yang selama ini mendekatinya, Bukan karena wanita itu cemburu, tapi menurutnya ia terganggu dengan wanita-wanita yang hendak menarik perhatiannya itu.

"Kau mau minum?" Albert bertanya ketika ia melihat seorang pelayan berjalan tidak jauh dari mereka yang dijawab dengan anggukan Alexa. Segelas Wine kini berpindah ke tangan Alexa yang segera di minum wanita itu. Rasanya benar-benar luar biasa membuat Alexa memejamkan mata ketika merasakan cairan merah itu memasuki tenggorokannya. Alexa tahu itu adalah Wine dengan kualitas terbaik yang pernah diminumnya.

"Hai Albert, lama tidak bertemu," sapaan wanita berambut pirang membuat Albert menyipitkan mata, menatap ke arah wanita itu dengan pandangan tidak suka, "Kau jahat sekali menatapku dengan tatapan seperti itu, jangan bilang kau melupakanku," wanita itu merajuk.

Lalu sebuah senyum manis terlukis di wajah Albert, yang dengan segera meraih tubuh wanita itu, memeluknya erat.

"Hampir saja aku memukul kepalamu dengan gelas ini kalau kau tadi tidak segera memelukku."

Trapped On YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang