4

494 50 7
                                    

"CEO Lee meminta anda ke ruangannya, tuan muda" ujar sekretaris Christ.

Bryan segera menutup laptopnya. "Kenapa daddy memanggilku?" tanyanya tapi tetap memakai jas nya segera bersiap.

"Beliau mengatakan ini hal yang sangat mendesak. Terjadi kecelakaan di pabrik yang ada di Daegu" jelasnya.

Segera Sehun dengan diikuti sekretaris daddy nya itu pergi menuju kantor CEO dari CC Group. Sebenarnya ia bingung kenapa masalah perusahaan ini daddy nya sampaikan padanya. Namun mengingat dia hanya akan menghabiskan satu tahun lagi menjadi mahasiswa dan akan menjadi penerus daddy nya, ia yakin ini cara daddy nya melatih dirinya.

Sesampainya di kantor ia segera diantar ke ruangan Christian, namun ketika ia masuk ia malah disuguhkan dengan hal yang diluar dugaan. Sang daddy bersama dengan seorang pria seumurannya yang ia kenali jelas duduk menikmati wine.

Bryan sampai terdiam melihat suasana yang sangat santai itu. "Dad kenapa memanggilku?" bingungnya.

"Kemarilah, sapalah tuan Kim. Dia adalah CEO dari Zero Group, ayahnya Kim Yura" ujar Christ memperkenalkan pria itu.

Dia tertipu. Ternyata tadi hanyalah kebohongan saja. Daddy nya menjadikan alasan kerja untuk hal pribadi.

Dengan wajah datar ia pun terpaksa ikut duduk di sofa bersama mereka. Bryan menjabat tangan tuan Kim tanpa mengatakan apapun. Mereka sebenarnya sudah saling mengenal, namun ini adalah pertemuan pertama Bryan dan ayah Yura.

"Putriku memang tidak salah pilih, seleranya sangat tinggi" puji tuan Song pada Bryan. Akan tetapi orang yang dipuji hanya tersenyum kaku.

"Putraku juga beruntung bisa dikenalkan dengan gadis secantik dan sepintar putrimu, tuan Kim" balas Christ ramah.

Bryan dan Yura memang berpacaran sejak dua tahun lalu. Namun karena hubungan jarak jauh, Bryan tidak pernah berkenalan secara resmi dengan orang tua Yura.

Sebenarnya alasan Bryan tidak memperkenalkan diri selama ini adalah ia tidak menginginkan hubungan itu. Ia hanya terpaksa karena paksaan mommy nya. Apalagi Bryan sangat malas dengan yang namanya hubungan. Jika ia dekat dengan wanita, baginya hanya untuk sekedar bersenang-senang.

Selama pembicaraan Bryan sungguh jenuh. Baginya hanya membuang-buang waktu saja. Namun ia juga tidak bisa membantah karena CC Group dan Zero Group sudah menjalin hubungan kerjasama selama satu tahun ini.

Baginya bukan hubungan mereka yang penting namun keuntungan dari kerjasama itu yang memberikannya kekayaan fantastis.

✨✨✨

Malam ini lagi dan lagi ia mengulang rutinitas yang sama. Jess mengikuti tes online untuk melatih kemampuannya dalam mengerjakan soal-soal tes masuk universitas.

Ia menghela nafas melihat hasilnya. Masih belum memenuhi nilai siswa tahun lalu yang lolos ke jurusan yang ia inginkan. Jess menjadikan tangannya sebagai bantal di atas meja dan memejamkan mata.

Ia lelah.

"Dengan nilai segitu lo gak akan lolos di kampus manapun"

Jess terbangun dan membalikkan badannya. Ia berdecih malas melihat orang yang baru saja bicara itu. Ia kembali tidur di meja, malas berhadapan dengan orang yang mengingkari janjinya.

"Lo abaikan gue?"

"Keluar dari kamar gue, kak. Gue malas bicara sama lo"

Bryan terkekeh gemas. Ia pun mendekati adiknya itu dan menyandarkan bokongnya di meja belajar tersebut.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Red LightsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang