15

159 27 1
                                    


🏴🏴🏴🏴

"Mom? Where is Bryan?" Jess memasuki living room dimana kedua orang tuanya sedang bersantai menonton TV.

"Dia pergi dengan Yura, hari ini mereka mau pilih cincin pernikahan" jawab Celine.

Jess duduk di samping sang daddy yang sibuk dengan majalah di pahanya. Gadis itu tak berkomentar akan jawaban mommy nya.

"Pernikahan Bryan dan Yura sebentar lagi. Princess daddy sudah memilih dress yang cantik kan?" tanya Christ lembut.

Dan Jess menggeleng, "Jess belum tau mau pilih yang mana. Designer Lim udah kirim design nya minggu lalu, tapi Jess bingung harus pilih yang mana"

 Designer Lim udah kirim design nya minggu lalu, tapi Jess bingung harus pilih yang mana"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Christ meletakkan tangannya di bahu Jess, "pilih yang termahal dan tercantik. Uang daddy siap untuk membuat princess kecil daddy ini menjadi gadis tercantik di dunia"

"Hehehe kalau begitu nanti Jess lebih cantik dari pengantin perempuannya. Bahaya dong kalau begitu dad" jawabnya manja sekali.

"Tentu saja kenyataannya memang seperti itu kan? Princess daddy ini memang yang tercantik di bumi, tidak ada yang lain" ia mengecup pipi Jess gemas dengan sikap manja putrinya itu.

Jess menyipitkan matanya jahil, "lebih cantik dari mommy?" bisiknya dan Christ mengangguk dan tersenyum jahil juga.

"Kalian ini ya, kelakuannya kekanak-kanakan sekali" Celine sungut-sungut. Dan kedua pelakunya hanya bisa tertawa senang.

Ting..

Sejenak Jess mengalihkan dirinya dari candaan itu pada HP nya yang baru saja mendapat notifikasi pesan. Ia membuka direct message dari Bryan.

- Bryan Lee
Pilih yang menurut lo bagus

Jess bingung kenapa Bryan bertanya pilihannya. "Kok nanya gue sih, lo yang mau kawin juga" monolognya agak kesal.

"Kenapa Jess?" tanya Celine bingung karena mendengar suara Jess tidak jelas.

"Ini mom, Bryan suruh Jess pilihin cincin yang paling bagus. Kan dia yang mau nikah, kok tanya gue?" ia menjelaskan dan tampak kesal.

"Ya dibantu dong kakaknya, Jess. Bryan mungkin bingung milihnya, laki-laki mana paham begituan" Celine menceramahi putrinya itu.

Jess menekuk wajahnya, "kan ada kak Yura" monolognya misuh-misuh dengan berbisik.

Dari kedua foto, ia memilih foto pertama. Setelah menentukan pilihannya, Jess langsung mematikan layar HP nya.

Ia menyandarkan kepalanya di bahu lebar sang daddy. Pikirannya lebih tenang jika dia bersandar pada cinta pertamanya itu.

🏴🏴🏴🏴

Kekesalan terselubung di jiwanya. Ia menatap laman direct message Jess lama.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Red LightsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang