12

363 34 4
                                    

🏴🏴🏴🏴

Tubuh mungil itu duduk dengan tegap. Ia melihat jam weker di nakas sudah menunjukkan pukul sembilan pagi.

Diguncang nya tubuh dari sosok yang masih tertidur pulas di sampingnya saat ini. "Kak bangun kak, udah jam sembilan" terus mengguncang pria itu, namun yang dibangunkan malah merubah arah wajahnya ke arah lain.

Jess menarik selimut, "kak ih bangun, kak Bry.. kakak bangun cepat ka. Setengah jam lagi mama papa landing" ia terus mengganggu tidur Bryan yang tentram.

"Hmm sebentar lagi Jess, gue masih ngantuk" ditariknya selimut itu kembali ke dadanya.

Jess segera bangkit dari ranjang. Tak ada harapan untuk Bryan bangun sekarang dan kembali ke kamarnya.

Ia segera mandi dan bersiap untuk menjemput kedua orang tua mereka. Ia sangat lega karena mulai hari ini Bryan tidak akan bisa sesuka hatinya mengganggu dirinya lagi.

Masih syukur Bryan tidak pernah memperkosanya lagi, pria itu terus menyentuhnya seolah tubuhnya adalah milik pria itu.

Masih syukur Bryan tidak pernah memperkosanya lagi, pria itu terus menyentuhnya seolah tubuhnya adalah milik pria itu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ketika Jess sudah selesai mandi dan berpakaian, Bryan belum juga bangun. Ia pun kembali membangunkan Bryan agar mereka bisa segera ke bandara.

"Kak bangun dong, mama papa mau pulang kak" tapi Bryan hanya mendehem saja

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Kak bangun dong, mama papa mau pulang kak" tapi Bryan hanya mendehem saja.

"Jess mohon kak, balik ke kamar kakak. Jess gak mau mereka lihat jejak apapun yang kita lakukan" mohon nya dengan frustrasi.

Berhasil! Bryan perlahan membuka mata.

Ia memandangi sosok cantik dengan wajah polos itu. Ia tak bisa berbohong betapa memikat adiknya itu.

"Kak" dan Bryan pun akhirnya duduk.

Ia menarik pinggang Jess mendekat padanya. Mata Jess melotot kala Bryan menempelkan bibir mereka.

Spontan ia mendorong dada bidang Bryan yang tak tertutup apapun. Namun lengan pria itu sangat kuat menahan tubuh mungil Jess.

Bryan melumat bibir merah muda itu dan memaksa Jess membuka mulut. Karena tak bisa melakukan apapun, Jess hanya bisa diam saja memegang bahu bidang itu sambil memejamkan mata.

Red LightsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang