10

443 34 3
                                    

~ 3 tahun yang lalu~

"Apa hebatnya jalang itu, Bryan?Lagipula dia hanya gadis yatim piatu miskin yang tak ada harganya" ujar lelaki itu sambil menahan sakit di pahanya.

Pria itu memandang ke bawah menatapnya datar tanpa ekspresi. Ia pun berlutut di hadapannya, menggunakan pistol di tangannya untuk bertumpu di lantai.

"Lalu apakah aku harus mengasihanimu sekarang?" tanyanya pula.

Lelaki itu bergetar ketakutan kala pistol itu Bryan arahkan di dahi sebelah kirinya.

"Bunuh saja, kau kira kau akan aman setelah itu?" tantangnya. Namun Bryan menyukai tantangan, ia smirk semakin menekan pistol itu di dahi pria itu.

"Ma-maafkan aku Bryan. A-aku mohon a-ampun te-telah membunuh Tracy" mohonnya penuh takut. Ia seperti tak melihat ada nyawa dalam tatapan Bryan. Pria itu memiliki tatapan yang gelap dan kosong.

Bryan smirk, ia menjauhkan pistol itu "Tracy yang bodoh itu pasti sudah memaafkanmu di surga. Gadis naif itu terlalu baik. Dia tidak akan mungkin membalas membunuhmu, San" Bryan pun mengangkat tubuhnya.

Lelaki itu menghembuskan nafas lega namun belum juga Bryan berdiri, ia kembali berlutut dan DORRR...

Tubuh pria bernama San itu langsung tergeletak di lantai dengan darah merembes keluar dari lubang di dahi kirinya.

Bryan pun smirk semakin lebar melihat San terbaring dengan mata terbuka.

Ia menggeret tubuh tak bernyawa itu menuju bathtub dan membaringkannya di dalam. Lalu dinyalakannya air keran sehingga mulai mengisi bathtub tempat San tergeletak.

Bryan duduk di sisi bathtub. Dikeluarkannya pisau dari dalam saku long coat hitamnya yang sudah ia bungkus dengan plastik klip.

Dipandanginya pisau yang masih ada sedikit bekas darah menempel di pegangannya. "Tracy memang akan mengampunimu, tapi aku tidak" ujar pria berwajah tampan dan tirus itu melihat pisau yang dulu digunakan oleh San untuk memutilasi Tracy.

Pisau itu ia masukkan ke dalam lemari kamar mandi. Karena Bryan mengenakan sarung tangan hitam, tidak akan ada bekas sidik jarinya.

Ia kembali duduk di pinggiran bathtub mengamati mayat San yang semakin terendam air.

Pistol yang ia gunakan tadi ia sematkan di tangan kiri San. Bryan tahu bahwa lelaki itu adalah orang kidal.

Dia pun memejamkan mata dan smirk. Ia menghembuskan nafas panjang lalu tertawa keras.

Sebelum ia pergi dari apartemen pribadi San, Bryan pun menutup kedua mata San agar tidak lagi terbuka.

Tracy Loana

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Tracy Loana

~ flashback off ~

🏴🏴🏴🏴

Setelah mengantar mommy dan daddy mereka ke depan pintu utama, Bryan dan Jess kembali ke kamar Bryan.

Tadi Bryan memberikan Hoodie pada Jess dan menyuruh Jess kembali ke kamarnya. Mereka berpura-pura muncul dari kamar masing-masing.

Red LightsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang