seQuel (part 4)

6.7K 546 16
                                    

Haechan menggerutu dalam hati karena hampir lima menit orang yg di tunggu belum juga menunjukan batang hidungnya. Jeno pasti mencarinya saat ini.
Bicara soal jeno, haruskah Haechan menelpon Jeno? Sepertinya bukan ide yg buruk.
Belum juga menelpon, tiba tiba hp Haechan berdering, nomor Manager nct tertera di sana. Haechan melirik sebentar ke arah gadis di depannya, setelah itu ia sedikit menjauh.

"hallo"

"eoh, kau dimana? Kenapa belum kembali? Acara sudah selesai"

"ada sedikit insiden hyung, aku langsung ke tempat parkir saja kalau acaranya memang sudah berakhir"

"mwo? Insiden? Insiden apa? Kau tidak apa apa kan? "

Haechan tersenyum canggung "bukan insiden besar kok hyung, aku menolong seseorang dulu sebentar"

"yeoja atau namja? Insiden apa? Jangan gegabah Haechan, ingat kau seorang idol, kau cukup tau kan cara untuk menghindari rumor"

Haechan merasa gugup, dia ingin jujur tapi dia takut kalau managernya akan marah, kalau dia tidak jujur, dia semakin khawatir kalau insiden ini akan jadi skandal nantinya, Haechan berharap tidak tapi siapa yg tau nanti.

"dia seorang ahjussi hyung, petugas kebersihan, aku hanya kasihan padanya karena dia terlihat kurang sehat"

Tidak ada cara lain selain berbohong.
Tiba tiba Haechan teringat Jeno.

"hyung, apa Jeno sudah kembali? "

"eoh, dia mencarimu, dia pikir kau meninggalkannya, dia tidak bisa menyusulmu karena aku menahannya, kau harus hati hati, kita bertemu di parkiran, kau paham? "

"ok"

Tut

Haechan menghela nafas "mian hyung" batin Haechan karena merasa bersalah sudah berbohong.
Haechan menoleh ke arah gadis tadi, managernya belum juga datang, ini merepotkan.

"kau sudah mendingan? " tanya Haechan.

"aku sudah mendingan su___

"arrgghh aku jauh jauh kemari tapi tidak dapat hasil appaun"

"aku sangat sedih kau tau, bagaimana bisa aku tidak bisa melihat mereka"

"ah atau kita tunggu saja di pintu keluar, mereka pasti lewat disana"

"ah benar, kenapa kita tidak berpikir sana"

Haechan dan gadis tadi bersembunyi di dekat tembok yg sedikit gelap, ada rombongan anak remaja yg sedang lewat, pasti penggemar. Ini bahaya.
Haechan merasakan jas nya di remat dengan kuat, mata Haechan membulat saat matanya menatap gadis di depannya, keringat bercucuran di dahi gadis itu, apa yg harus Haechan lakukan? Mereka terjebak, rombongan remaja tadi masih stay di dekat lift tadi, entah apa yg mereka lakukan, Haechan merasa menyesal sekarang, harusnya dia tidak perduli saja tadi agar tidak terjebak di situasi ini.

"hey, kau kenapa? " tanya haechan khawatir.

Pegangan pada jas Haechan melonggar, kedua mata gadis itu sayup sayup seperti akan tertutup dengan badannya yg merosot kebawah, Haechan teringat adik perempuanya, dengan reflek Haechan menangkap tubuh gadis itu.

"ya jebal, jangan tutup matamu, kita dalam situasi bahaya, kau membuatnya semakin bahaya" keluh Haechan sembari menepuk pipi gadis itu pelan dengan tatapan menelisik keadaan sekitar.

"sial" umpat Haechan lirih saat dia melihat gerombolan remaja tadi masih betah berdiri disana sedangkan gadis di depannya ini sudah menutup matanya dengan sempurna di dalam dekapan Haechan.

IT'S BETTER LIKE THIS (seguel Maknae Lee Haechan) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang