seQuel (part 14)

6K 603 24
                                    

Sekuat apapun Mark mencoba mengingat tetap saja dia tidak ingat,  jangan salahkan Mark, ingatannya sangat buruk, jangankan hitungan tahun,  kejadian dalam hitungan bulan saja kadang Mark tidak ingat,  kecuali kejadiannya sangat berkesan.  'rasa sakit' hanya berkesan untuk si terluka bukan pemberi luka, itu benar adanya. Mark si pembuat luka tidak mengingat hal itu sedangkan Haechan si penerima luka selalu mengingatnya dengan baik dan berharap Mark dengan setulus hati meminta maaf padanya. 
Haechan tidak selebay itu sebenarnya,  dia bisa saja melupakan kejadian itu dalam sekejap jika saja pelakunya bukan Mark,  perlu diingat siapa Mark bagi Haechan dulu,  Yup dulu karena sekarang Haechan sudah mendapatkan tempat keluh kesahnya yg baru,  yg benar benar mendengarkan dan memahamiya,  seperti yg dia harapkan,  dia tidak mendapatkan itu dari Mark dulu tapi dia mendapatkannya dari Jeno sekarang.
Perlahan lahan,  Haechan merasa hatinya sudah tidak menginginkan lagi permintaan maaf dari Mark,  sekarang Hati Haechan sudah tidak merasakan sesesak dulu saat Mark mengabaikan kesalahannya itu.  Entahlah,  atau karena dia sudah benar benar melepaskan Mark sepenuhnya.

"bisa kau jelaskan ini?  Aku mendapatkannya dari Jeno? "

Haechan tidak tau kalau ternyata Jeno diam diam mengambil kotak kado dalam lemarinya malam itu. dan sekarang ada di tangan Mark. 
Haechan menatap Kotak kado itu cukup lama sehingga helaan nafas keluar dari bibirnya.
Haechan hendak meraih kotak kado itu dari tangan Mark tapi Mark segera membawa kotak kado itu ke belakangnya.

"jelaskan Haechan!"

"kau tidak ingat hyung,  tidak apa kalau kau memang sudah lupa"

"tapi aku ingin tau,  kata kata apa yg terlontar dari mulutku sehingga kau merasa sangat terluka,  itu yg Jeno katakan"

"kalau aku beritahu,  apa yg akan hyung lakukan? " tanya Haechan tegas.

"meminta maaf padamu dengan benar"

Haechan tersenyum kecut,  dia sudah tidak menginginkan itu lagi.

"kau ingat saat aku mengajakmu melanggar peraturan staff karena aku ingin mengajakmu keluar tapi kau menolak dengan alasan kau ada kelas tari dan bahasa padahal pada saat itu semua jadwal untuk traine C kosong,  kau berbohong"

"tiap rentetan kata yg hyung katakan padaku pada saat itu aku masih mengingatkanya dengan sangat jelas"

"aku disini untuk mengasah skillku bukan untuk melanggar peraturan,  kalau mau bodoh sendiri saja jangan mengajakku"

"kalaupun kita keluar kita tidak melanggar peraturan karena jadwal kita memang kosong"

"aku mengajak hyung karena pada saat itu hyung sedang berulang tahun,  aku ingin membelikan sesuatu untuk hyung"

Jeda sesaat... Haechan menatap lurus kedepan sedangkan Mark, sepertinya dia mulai sedikit mengingatnya.

"Aku susah payah mencari hadiah untuk hyung tapi apa yg aku dapatkan, perkataan pedas dari hyung,  apa hyung benar benar lupa? "

Mark hanya menunduk.

"sebenarnya tidak masalah kalau hyung tidak mau menerima pemberianku tapi apakah harus mengeluarkan kata kata yg menyakitkan seperti itu"

Mark mengangkat kepalanya lalu menatap Haechan dengan penuh penyesalan,  Mark mengingatnya sekarang. 
Bukan Mark tidak menyesal,  dia menyesal setelah itu tapi pada saat dia hendak meminta maaf pada Haechan, malah kejadian yg tidak terduga terjadi membuat Mark makin murka terhadap Haechan dan melupakan niat awalnya untuk meminta maaf, dan setelah itu,  Mark benar benar melupakan kejadian itu.

"soal cangkir pemberian ibumu yg ku pecahkan pada saat itu,  aku mau minta maaf lagi sekarang,  sekali lagi aku ingin tegaskan kalau aku tidak sengaja melakukannya,  aku juga sudah meminta maaf pada ibumu pada saat itu,  kau tau itu kan hyung?"

IT'S BETTER LIKE THIS (seguel Maknae Lee Haechan) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang