seQuel (part 7)

6K 584 24
                                    

Taeil sedang membereskan kamarnya di bantu oleh Haechan, mereka akan melakukan live instagram di kamar Taeil.
Haechan memindahkan baju kotor Taeil kedalam keranjang baju kotor,  tidak lupa merapikan meja rias milik Hyungnya itu.
tiba tiba johnny masuk,

"Haechan~a"

Haechan langsung menoleh,  "ada apa hyung? "

"ada kiriman untukmu"

Haechan melihat kotak besar yg ada di tangan Johnny,  itu dari ayahnya.

"letakan saja di kamar hyung"

"ok"

Setelah Johnny pergi,  Haechan kembali sibuk dengan kegiatannya.

"apa bad covernya juga  perlu di ganti hyung? " tanya Haechan.

Taeil mengangguk lalu berjalan kearah lemari,  mengambil kantong plastik yg besar dan juga bad cover baru.  Haechan mulai memasukan bad cover yg kotor kedalam kantong plastik lalu menggantinya dengan yg baru.  Setelah selesai Haechan mengambil plastik sampah di ujung pintu untuk di bawa keluar.
Di luar Haechan berpapasan dengan Taeyong.

"kau sudah makan? " tanya Taeyong.

"sebentar lagi hyung"

"jangan terlalu lama menunda ok,  itu tidak baik"

"ok hyung"

Haechan melangkah kearah dapur,  dia meletakan plastik sampah kering di samping tong sampah di dapur,  tugas doyoung yg akan membawanya keluar nanti.  Haechan lalu mencuci tangan.  Saat hendak keluar,  Haechan berpapasan dengan Mark.  Haechan hanya menatapnya sebentar lalu melanjutkan langkahnya menuju kamar,  Haechan berniat membuka paket yg dikirim ayahnya tadi.

Ting

Ada sebuah pesan masuk di hp Haechan.

"itu koleksi terbaru yg akan di rilis besok,  semoga kau suka"

Haechan menatap pesan itu cukup lama,  semenjak perpisahan kedua orang tuanya,  Haechan sudah tidak pernah lagi memakai brand Adidas,  itu brand milik ayahnya,  mulai dari sepatu celana baju sampai jaket,  dari kecil Haechan sudah di cekokin brand ayahnya itu tapi semenjak tau ayahnya mengkhianati ibunya,  Haechan seolah alergi dengan brand adidas.

"kenapa appa harus repot repot" gumamnya. Meskipun mendumel tapi tangannya tetap meraih box besar itu untuk membukanya.  Di dalam box itu ada jaket bulu,  kaos dan juga satu set sepatu warna hitam. Haechan menghela nafas,  entah apa yg ada di pikirannya saat ini. Dia tidak akan memakainya,  Jaemin,  tiba tiba saja nama Jaemin melintas di pikirannya.
Sepertinya Haechan akan memberikannya pada Jaemin. Haechan kemudian memasukan kembali barang barang tadi kedalam box,  setelah selesai live nanti dia akan pergi ke dorm dream.

Tok tok tok

Haechan buru buru ke pintu,  ternyata Doyoung.

"kata Taeyong hyung kau belum makan,  ayo makan bersamaku" ajak doyoung.  Haechan pun mengikuti Doyoung menuju meja makan.
Ada Jaehyun dan Mark di meja makan.
Haechan mengernyit heran saat matanya menatap gelang di tangan Mark,  bukan gelang couple persahabatan mereka lagi,  tapi gelang baru.

"gelang hyung baru? " tanya Haechan penasaran dengan tatapan yg tidak pernah lepas dari pergelangan tangan Mark.

"hmm" jawab Mark singkat.

Haechan ingin menanyakan gelang couple mereka tapi dia tidak ingin merusak suasana,  Haechan memilih diam.  Setelah selesai makan Haechan segera membawa piring kotornya ke dapur.
Sesuatu yg sangat tidak asing berada di tempat yg tidak seharusnya.  Haechan menajamkan penglihatannya,  benar, dia tidak salah lihat.  Haechan memungut gelang itu dari tong sampah lalu membersihkannya pake tissue basah,  setelah selesai Haechan memasukan gelang itu kedalam kantong celananya.
Haechan terdiam beberapa detik,  setelah itu menghela nafas berat.  Haechan ingin menegur Mark tapi Haechan sadar diri,  gelang itu Mark yg beli,  Haechan pun memutuskan untuk tetap diam.
Di dalam kamar Haechan menelpon Jeno,  memberitahu Jeno soal Mark yg membuang gelang persahabatan mereka kedalam tempat sampah.

"kau mau aku bicara padanya? "

"tidak usah,  aku tidak mau Mark hyung semakin marah"

"jangan terlalu memikirkan perasaan orang lain,  utamakan perasaanmu sendiri,  kau paham?! "

"hm,  gomawo"

Setelah selesai bicara dengan Jeno, Haechan bergegas ke kamar Taeil.  Mereka harus melakukan live sekarang.
Lupakan soal Mark dan segala drama yg di buatnya.

🐻🐻🐻🌻🌻🌻
Karena besok MV terbaru mereka rilis dan itu artinya satu bulan kedepan mereka akan sibuk,  Haechan membawa box yg berisi sepatu dan lain lainnya yg dikirim ayahnya untuk dia berikan pada anak anak dream karena dua hari yg lalu dia tidak sempat.
Jisung yg menyambut kedatangan Haechan saat Haechan sampai di dorm dream.

"itu apa? " tanya jisung melihat box besar di tangan Haechan.

"oleh oleh dari appa ku tapi aku tidak menyukainya"

"Jaemin~a" panggil Haechan.

Jaemin,  Renjun dan juga Jeno menghampiri Haechan di ruang tengah.

"apa itu? " tanya Jaemin.

"ada sepatu untukmu,  jaket untuk jeno,  ada kaos juga untuk jisung,  tidak ada ukuran untuk renjun"

"tidak apa apa" jawab renjun santai sembari duduk di samping Haechan.

"ini bukannya brand milik ayahmu,  kenapa kau memberikan pada kita? " tanya jisung dengan polosnya membuat Jeno,  Renjun dan Jeno mendelik kearahnya.

"aku kan hanya bertanya" tambah jisung lagi dengan ekspresi herannya karena di pelototi ketiga hyungnya.

Jangan salahkan Jisung,  dia memang tidak tau soal masalah yg menimpa keluarga Haechan.

"jangan memelototinya" tegur Haechan pada ketiga temannya.

Haechan lalu menatap Jisung "aku sudah malas memakai adidas,  dari kecil aku menggunakan brand itu dan aku mulai bosan"

Jisung mengangguk kecil.  Tatapan mata Haechan jatuh pada pergelangan tangan Renjun,  gelang yg sama yg di pakai Mark.

"gelangmu sama dengan punya Mark hyung"

Renjun menatap gelangnya "ah ini,  Mark hyung yg membelikannya"

"ah" balas Haechan seadanya.

"ayo jalan jalan,  mulai besok aku akan sibuk sampai satu bulan kedepan"

"kemana? " tanya renjun.

"kalian yg menentukan,  aku akan ikut" jawab Haechan.

"ok,  aku bersiap siap dulu"

Renjun lalu bangun menuju kamarnya.

"aku juga" seru Jeno dan Jaemin bersamaan.

Haechan menatap Jisung "kau tidak siap siap? "

Jisung menggeleng.

Ting

Sebuah pesan masuk ke hp Haechan.
Dahi Haechan mengernyit.

"anyeong sunbae,  maaf mengganggu,  aku hanya ingin bertanya sesuatu,  apa boleh? "

Siapa?  itu nomor baru,  Haechan tidak tau itu nomor milik siapa.  Haechan memilih mengabaikan pesan tersebut,  karena Haechan pikir itu orang iseng.

Ting

Sebuah foto,  orang itu mengirim foto gelang "apa ini milik sunbae?  Dia tersangkut di bajuku pada saat subbae menolongku waktu itu"

Haechan mengamati foto gelang itu,  astaga,  itu gelang yg dia cari beberapa hari ini. Siapa sangka gelang itu malah tersangkut di baju orang yg di tolong Haechan.
Haechan dengan segera membalas pesannya "iya,  itu milikku, bisakah kau menyimpannya untukku,  kalau ada waktu luang aku akan mengambilnya"

"aku akan menyimpannya,  sunbae tenang saja,  ah satu lagi,  maaf aku tidak sempat berterimakasih pada sunbae waktu itu,  gomawo sunbae karena sudah menolongnku"

"tidak apa,  aku mengerti,  sama sama"

Tidak ada balasan lagi,  Haechan menggigit pipi dalamnya bertanda dia ragu.  Haruskah dia mengambil gelang itu sedangkan milik Mark saja sudah di buang.  Haechan jadi bingung.

TBC

IT'S BETTER LIKE THIS (seguel Maknae Lee Haechan) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang