Bagian 1

12.9K 89 1
                                    

Dean memarkirkan mobilnya di parkiran SMA Muara jaya, sekolah terfavorit di negara. Dia turun dan teriakan para pengagumnya yang berteriak histeris diabaikannya.

"Ya ampun kak dean ganteng banget"

"Udah ketua osis , tampan , tajir pula"

"Aahh uhh mmh"

"Heh kenapa lo desah anjir"

"Lihat tuh otot otot kak dean yang menonjol bikin vagina gue basah"

"Yaampun gue juga pengen banget diperkosa dia"

" pacarnya pasti bahagia"

Dean memasuki kelasnya dengan tenang. Beberapa temannya mengerubungi dia. Seperti biasa, melakukan hal hal yang tak ada gunanya. Kasian dean dia pintar namun gengnya itu ga punya otak semua. Seperti sekarang ini.

"Bolos kuy, ada kafe yang baru buka di jalan seberang" ujar lucas sambil mengupil ria

"Goblok ngapain" lukman menonyor kepala lucas

"Nongkrong bego"

"Mending ke club aja"

"Siang siang gini mana ada club yang buka"

"Yaudah nongkrong di warung biasa aja. Selain murah penjualnya juga montok" air liur lucas menetas

"Risi gue anjir"

"Dean lo mau ikut kagak?" Tanya mivo yang sejak tadi diam.

"Gak. Gue nanti ada rapat osis"

" iya tau yang ketua osis, yaudah yuk cabut sekarang" lantas teman teman dean keluar kelas.

Dean hanya menggelengkan kepalanya jengah. Ngapain mereka masuk sekolah kalau cuman mau nongkrong. Baguslah dia bisa menambah poin mereka karena bolos.

÷÷÷

Dean mengendarai sepeda motornya dengan kecepatan penuh. Dirinya sudah telat untuk menuju ke kantor papanya. Ya di usianya yang masih muda dean sudah diajari untuk bekerja.

"Brakk" namun tiba tiba saja motornya menabrak seseorang. Sontak saja dean turun.

"Aduh" seorang gadia meringis kesakitan memegang kakinya.

"Lo gak papa?" Tanya dean memegang lengan gadis itu.

Seorang gadis dengan rambut panjang kecoklatan dan iris yang sama dengan warna rambutnya menoleh pelan ke arah orang yang menabraknya.

Dean terkejut. Wajah si gadis sangat cantik dan terlampau rupawan. Kulitnya seputih porselen dengan bibir mungil yang menggoda matanya indah seperti permata. 'Cantik' gumam dean.

"Sakit" jawab si gadis menyadarkan lamunan dean.

Buru buru dean mengangkat tubuh ringan orang yang ditabraknya itu.

"Ayo gue anterin ke rumah sakit" lantas dean melesat pergi ke rumah sakit membawa orang yang dia tabrak

÷÷÷

"Luka ini ringan, minum obat dengan rajin dan ganti perbannya maka akan cepat sembuh" dokter andre, dokter yang menangani luka pada lyora, gadis yang tadi dean tabrak.

"Makasih dok" balas lyora sumringah.

Dean segera mengurus biaya administrasi.
Setelahnya ia berinisiatif untuk mengantar lyora ke rumahnya.

"Maafin gue" ujar dean hampir terdengar seperti gumaman.

"Iya santai. Gue yang salah karena nyebrang ga pake liat liat dulu"

Dean hanya berdeham menanggapi. Pikirannya berkecamuk tak karuan, di penuhi tentang lyora. Gadis yang berhasil menarik perhatiannya dalam sekali pandang. Apakah ia jatuh cinta? Entahlah.

"Udah sampai ini rumah gue"

"Oh oke"

"Mampir dulu nggak?"

"Gausah gue sibuk"

"Cih sok sok an sibuk, masih sma juga"

"Sampaikan permintaan maaf gue ke orang tua lo karena udah bikin anaknya luka"

"Mereka juga gaakan peduli"

"Hah apa?"

Dean tidak ditanggapi karena lyora sudah berbalik memasuki istana kecilnya. Tidak kecil si sebenarnya cuman lebih besar lagi rumah dean. Padahal rumah lyora sudah termasuk sangat mewah di mata orang biasa. Betulan seperti istana.

Dean tersenyum miring, kali ini dia harus bisa membuat lyora menjadi miliknya. Lalu perhatiannya teralihkan tatkala dering ponsel dengan nama 'orang paling nyebelin' mengganggunya. Dean melotot kaget, lupa dengan kerjaannya di kantor.
Cepat cepat dia mengebut membelah jalan sore.

÷÷÷

KETUA OSIS NAKALTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang