Lyora memakan eskrimnya dengan hati hati. Namun tetap saja tetesan eskrim coklat itu bertebaran dimana mana. Wajahnya nampak lucu sekali. Dean tertawa sembari meminum americanonya. Saat ini mereka sedang berada di sebuah kafetaria.
Dean iseng memakan eskrim lyora, lyora merengut kesal. Namun apa yang dilakukan dean membuat lyora kaget. Dean mengembalikan eskrim yang dia makan lewat ciuman. Dasar gila.
"Kok lo mau gue cium mulu?" Dean mengusap bibirnya seksi, membuat beberapa pelanggan perempuan memandang antusias.
"Eem nggak tau" lyora mengangkat bahunya acuh. Entahlah. Mungkin karena dia telah terbiasa dicium dan di sentuh sana sini oleh dean, dia jadi terbiasa.
"Jadi kalau laki laki lain yang cium lo, lo juga mau?" Dean menggeram marah, dasar cemburu yang tak beralasan.
"Entahlah"
Membuat dean tambah marah, dia menghembuskan nafas berkali kali, menahan amarahnya yang memuncak. Membayangkan gadisnha disentuh pria lain membuatnya tambah marah.
"Kenapa sih?" Lyora menghabiskan eskrimnya sampai tak bersisa.
Dean diam tak menjawab, memandang keluar jendela. Jalanan ramai karena ini jam jam pulang kerja.
"Hi baby bear aku! Jangan marah dong" lyora mendekat, duduk di samping pria yang kini sering membuat hatinya terombang ambing.
"Lo kenap sih kak?" Lyora menangkup kedua pipi dean, menatap persis kedua mata cokelat biru itu.
"Kalau ada masalah bilang. Jangan bikin gur bingung" lyora mulai berkaca kaca
Dean masih diam, tatapannya datar sekali.
"Lo marah sama gue? Bilang apa salah gue jangan buat gue takut sama lo" setitik air mata sukses jatuh dari gadis berambut hitam panjang itu.
"Gue nggak papa, jangan nangis. Gue cuman takut suatu saat lo ninggalin gue pergi sama laki lain" dean memeluk erat tubuh kecil ke dada bidangnya. Sangat menyesal telah membuatnya menangis.
"Jangan mengada ada kak"
"Janji sama gue lo bakalan selalu sama gue terus. Jangan tinggalin gue." Dean berbisik lembut
"Kak gue takut"
"Kenapa sayang?"
"Seragam lo kotor kena eskrim gue.." lyora menatap dean kaku, karena dean mengarahkan wajahnya pada dadanya, jadinya eskrim yang menempel pada mulutnya kini malah menempel pada seragam dean.
"Haha santai saja sayang, sini gue bersihin"
Dean mengambil tissue dan mengelap eskrim di mulut lyora dengan penuh kasih sayang. Lagi lagi membuat para pelanggan menatap iri dan syirik.
"Makasih"
"Hmm" dehem dean sambil mengecek ponselnya. Akhir akhir ini dia sering melalaikan tugasnya di kantor.
"Gue sayang lo kak" bisik lyora
Dean memandang serius lyora. Yakin dengan kata kata yang gadis itu ucapkan setelah sekian lama dia menunggu.
"Serius?" Menatap tak percaya
"Tapi gue belum cinta"
Dean tersenyum tipis. Hatinya mencelos mendengar kata kata lyora. Tapi tak apa, ia akan berusaha lebih keras lagi. Setidaknya lyora sudah mengakui perasaan sayangnya pada dirinya.
"Cup" mengecup bibir candu lyora, dan melumatnya sekilas. Membuat pipi sang empu bersemu malu.
"Jangan disini, malu"
"Mau dimana? Di kamar?"
"Issh"
"Yuk pulang, udah hampir malam"
🌱🌱🌱

KAMU SEDANG MEMBACA
KETUA OSIS NAKAL
Novela Juvenilkonten 17+ Apa jadinya jika seorang ketua osis yang dingin dan tak tersentuh menyukai seorang gadis pada pandangan pertama? Namanya dean, dan dia adalah cowok tampan serta tajir dengan sejuta pesona. Sempurna dan tak akan terkalahkan. Tak ada gadis...