" apa?" Dean
"Aku belum siap kak" lyora mengulanginya.
Nafsu dean sudah berada di puncak kepala. Bahkan wajah dan telinganya sudah memerah. Badannya juga sudah panas sekali , apalagi kepalanya terasa pening. Sesuatu di bawah sana juga sudah berkedut kedut minta masuk sarang. Sala h lyora karena memakai pakaian seksi.
Haruskah dia melanjutkan apa yang sempat tertunda? Mengabaikan tolakan lyora karena pintu juga sudah dia kunci rapat. Iya sebaiknya begitu.
Dean mendorong selangkangannya yang sudah menggembul besar dan berkedut kedut membuat celananya sesak ke arah surga milik lyora yang masih tertutup dalaman.
"Aaahhhh" lyora mendesah kaget.
"Tok tok, non makan malam dulu" suara bibi dari luar kamar.
Tuhkan. Dean berlari dengan cepat ke arah kamar mandi di pojok ruangan. Anjir bangsat batinnya. Membuat suara keras langkah kaki.
Lyora duduk dan memandangi pintu kamar mandi yang ditutup dengan keras lantas mengenakan kaos putih oversize.
"Non, tadi suara apa ya?"
"Iya bi nanti aku turun" balasnya sambil menunggu dean dia memainkan ponsel.
Sementara di dalam kamar mandi dean menyalakan shower dan berteriak teriak menceracau tak jelas. Sesekali dia menggeram keras. Membuat lyora yang mendengar jadi bingung. Andai saja dia tau bahwa dean seperti itu karena dirinya.
Teriakan dean diakhiri dengan suara keras seperti tembok ditinju. Lalu dia keluar dari kamar mandi dengan baju basah dan berantakan. Menatap datar kearah lyora.
🌱🌱🌱
Keduanya sudah makan malam dan kini duduk di balkon kamar lyora.
Malam ini bintang banyak sekali bermunculan , tumben. Biasanya itu hanya ada di film film dan cerita. Yang ada bulan dan langit yang hitam.
Lyora duduk di paha dean, membelakangi. Sementara dean memeluk pinggang ramping itu dengan posesif. Sesekali menghirup aroma jeruk pada rambut indah lyora.
"Udah nggak marah?" Tanya lyora.
"Hmm" gumam dean.
"Foto yuk" lyora mengarahkan kameranya. Dean benci foto dan segala hal yang berhubungan dengan itu. Lyora mencium pipi kiri dean dan
"Cekrek"
"Haha ini lucu"
Dean hanya mendengus.
"Udah malam , ngantuk" lyora bersandar pada dada bidang pria yang mungkin sudah dia cintai. Mungkin. Sekali lagi mungkin pemirsa.
Dean memindah lyora lalu menatap wajah tenang yang tertidur. Sebuah ide muncul di kepalanya.
Dia melucuti pakaian lyora menyisakan dalaman dan memotret dari berbagai sisi. Lantas memasangkan pakaian itu lagi dan berbaring di sisi lyora.memeluknya erat sesekali mengesek gesekkan adiknya pada selangkangan lyora yang tertutup celana.
Sudah cukup seperti itu, dia tak mau melakukannya kalau gadisnya belum siap.
🌱🌱🌱

KAMU SEDANG MEMBACA
KETUA OSIS NAKAL
Teen Fictionkonten 17+ Apa jadinya jika seorang ketua osis yang dingin dan tak tersentuh menyukai seorang gadis pada pandangan pertama? Namanya dean, dan dia adalah cowok tampan serta tajir dengan sejuta pesona. Sempurna dan tak akan terkalahkan. Tak ada gadis...