Sekolah ramai, sesekali dean mencoret coret kertas di dalam map. Pendingin ruangan menyala sedari tadi. Di ruangan ketua osis itu dirinya membolak balik kertas dilihat jam dinding sebagai saksi bisu. Sudah beberapa hari dia melalaikan tugasnya, dulu tidak penah seperti itu. Kini saatnya dia menyelesaikan.
Jangan kalian kira ruangan ketua osis hanya 2×4 meter. Di sekolah elit ini ruangan dean seluas 6x8. Diisi dengan alat alat yang komplit dan bersih. Di ujung ruangan juga ada 2 sofa besar, kalau dia kelelahan biasa duduk disitu bahkan tertidur.
Ceklek
Pintu dibuka, dean tak menoleh dia sudah tahu siapa biang yang berani masuk ke ruangannya. Dia luput tidak mengunci pintu karena tadi tergesa.
"Bro, ga capek apa kerja ga dibayar kaya gitu" lucas
"Kalau gue sih ogah" mivo.
Benar saja, dean tak menjawab memilih fokus pada kertasnya.
Sementara ketiga temannya, dengan lukman. Sudah berleha leha bahkan ada yang tiduran di lantai karena kepanasan. Bahkan dengan santainya membuat mie mengambil bahan makan di kulkas dekat jendela. Teman laknat memang.
"Eh ini apa" lucas mengambil sesuatu di meja dean,
"Wowww teman teman liat" lucas melambaikan tangannya, mivo dan lukman mendekat.
"Astagahfirullah, molek sekali"
Dean terusik eh ternyat mereka mengambil pigura kecil yang tadi pagi baru dia pajang di meja itu.
Terlihat foto lyora diatas ranjang sedang ngangkang dan memegang kedua buah dadanya, namun matanya tertutup. Ini foto yang kemarin malam dia ambil.
"Pantes dean klepek klepek, orang montok gini" lucas bersiap mengambil foto dengan ponselnya. Menjadikannya bahan memuaskan diri. Yang laki pasti tau lah ya.
Dean merebutnya.
"Eh bentar, mubadzir itu pemandangan" lukman hendak mengambil lagi.
"Keluar" bentak dean.
Ketiga teman dean mengerut, memang mereka teman. Tapi melihat dean melotot membuat mereka agak takut. Lalu berlalu keluar tidak lupa mengambil cup mie yang tadi sudah dibuat.
🌱🌱🌱
"Hati hati sayang" dean mencium kening lyora lama, usai mengantarkan sampai rumah.
"Iya habis ini mau kemana"
"Ke kantor, cari uang buat anak kita nanti" dean mengelus lembut perut rata gadisnya.
"Idih kamu kerja"
Dean hanya tersenyum.
"Mm mau dianterin makan malam nggak?" Lyora agak malu malu, semburat merah muncul di kedua pipinya.
"Gausah, udah ada sekretaris aku yang ngurus semuanya"
"Sekretaris kamu perempuan?"
"Iya sayang" jawab dean
"Cantik?"
"Iya " kan perempuan, batin dean.
"Ganti sekretaris aja kalau gitu" nada suara lyora berubah meninggi.
"Hah" beo dean.
"Ih pokoknya ganti" lyora melangkah menuju rumahnya.
"Hah eh. Bye sayang" dean melambai dan menatap punggung gadis yang membuat hatinya jadi obrak abrik. Masih bingung kenapa ia harus ganti sekretaris . Dimana salahnya. Readers sadarkan dean.
🌱🌱🌱

KAMU SEDANG MEMBACA
KETUA OSIS NAKAL
Teen Fictionkonten 17+ Apa jadinya jika seorang ketua osis yang dingin dan tak tersentuh menyukai seorang gadis pada pandangan pertama? Namanya dean, dan dia adalah cowok tampan serta tajir dengan sejuta pesona. Sempurna dan tak akan terkalahkan. Tak ada gadis...