Bagian 5 🔞

11.4K 46 0
                                    

Attention:
Bab ini mengandung unsur 18+
Yang tidak suka harap tidak usah membaca
Dibawah umur 18 dilarang membaca
Sudah diperingatkan, harap dimengerti. Resiko ditanggung pembaca.
Terimakasih

🌱🌱🌱

"Sumpah lo bikin gue tegang" dean mengumpat palan tatkala menyadari gadisnya telah tertidur pulas.

Dielusnya perut mulu lyora, sesekali dia menciumi pipi lyora. Tubuh dean berpindah posisi beradi diatas tubuh lyora yang masih tertidur pulas, mungkin efek sakit dan lelah. Dean melumat dan menggigit bibir yang membuatnya candu pelan. Pahanya yang menggamit paha lyora makin tegang.

Dean membuat kissmark di leher jenjang lyora. Menyesap nya kuat, sesekali menggigit kecil.

"Eunggh" lyora melenguh pelan.

"Ssst sstt" dean menepuk nepuk perlahan kepala gadis itu, membuatnya terjaga kembali.

Lumatan dean semakin turun, dia membuka sedikit kaos lyora, membuat bahunya terekspos. Melumatnya dan membuat banyak tanda di sekitat leher dan bahu. Saat hendak membuka pengait bra lyora dean mendongak. Menatap wajah teduh gadia yang ia klaim pacar.

Lantas dean perlahan lahan turun setelah melumat sekilas bibir cherry itu.

"Shit" dean membawa lyora dalam gendongannya tanpa mambuat sang empu bangun. Mengantarnya ke rumah dengan mobil. Dan lyora tetap menutup matanya tidak bangun. Dasar kerbau, ingin rasanya author jadi lyora, biar dicumbui dean hehe.

🌱🌱🌱

Usai mengantar lyora ke rumah karena takut keblabasan, dean lantas menancap gas ke apertemen pribadinya. Meletakkan sepatu asal asalan dan mencopot habis pakaiannya sembarangan. Dia menuju kamar mandi.

Menyalakan shower dan memegang penisnya kuat. Yups, bermain solo.

"Aaahhh lyorrraaa" desahnya sensual

Membayangkan wajah lyora dan tubuh mulusnya yang indah. Apalagi dada semok lyora yanh tadi sempat ia sentuh.

"HHGGHH"

"Aaarrgghh"

"Uubbgghh ssshh" dean meninju kuat tembok kamar mandinya.

Ponselnya yang berisi foto lyora yang ia potret ia letakkan di depannya. Mata dean merem melek keenakan.

"UURRGHHH" Dia mencapai pelepasannya.

Crrottt. Seketika cairan spermanya meyembur ke mana saja. Memenuhi kamar mandi yang tidak ia tutup, bahkan sampai muncrat keluar.

"FUHH AAAHHH UUHHH" Dean bermain lagi . Membiarkan kenikmatan menjalarinya. Terus meneriakkan nama yang terpaut di hatinya.

"Lyoraa, shitthh uungghh"

"Hhffttt" menggigit bibirnya nikmat.

Bayangan dean di kaca terlihat sangat seksi jika kalian tahu. Mengocok penisnya sendiri, dengan air yang terus membasahi tubuh berototnya. Rambutnya basah dan tangan satunya berpegangan paga tembok. Dengan wajah tampan yang terus saja merem melek nikmat.

"AAARRRRGGH" Dean pelepasan lagi.

"Cekrek" bunyi kamera mengagetkan dean. Hatinya kelu, dia merasa was was.

Dean menoleh ke belakang, mendapati para cenguknya. Sontak saja ada sedikit kelegaan dalam hatinya, namun dia juga marah, kesal.

" kok berhenti? Lanjutin bro" lucas masih mengarahkan kameranya pada dean.

Dean mendekat dan menendang hp keluaran terbaru milik teman laknatnya itu.

"Woow besar" mivo menatap gantungan di selangkangan dean. Besar, panjang, berurat, tegak, dan ada sedikit cairan putih. Sangat menggoda sekaligus mengerikan. Bayangkan saja!

"Astaghfirullah" lukman menutup matanya menggunakan tusuk sate. Yang entah dia dapat darimana.

"Minggir lo pada" dean masuk kamar mandi lagi dan menutup pintunya keras. Merasa menyesal karena tadi dia tidak mengunci pintu apertemen. Lupa. Maklum efek terburu buru mencari pelampiasan.

Mereka bertiga menunggu di ruang tv sambil bermain game dan mengambil camilan di kulkas tanpa rasa malu. Seolah apertemen ini mereka anggap seperti rumah sendiri. Tidak usah sungkan.

"Gila kontol dean besar banget yaa.. kalah punya kita kita" mivo terus saja membayangkan aset berharga milik temannya.

"Gue tau lu gay, tapi jangan teman sendiri lu makan" lucas melempar keripik kentang kearah mivo. Ya mivo memang gay jika kalian tahu. Tapi tenang saja dia tidak suka pada teman sendiri. Itu iyuh, seperti tidak keren kawan. Menurutnya.

"Astaghfirullah kita berdosa banget" lukman yang memang agak sedikit religuis diantara mereka memegang dadanya masih kaget.

"Kita? Lu aja kali"

"Eh btw dari tadi dia teriakan nama.. lyo  lioda kan?"

"Somplak, lyora kali"

"Iya maksudnya. Heran gue sama sikap dean belakangan ini"

"Iyu nih. Tiba tiba aja sikapnya jadi ramah lembut dan sopan. Beda sama biasanya yang dingin acuh cuek. Bahkan tadi di sekolah dia nyapa bu anggun yang semua orang tahu kalau beliau naksir dean"

"Lu serius man? Apa cewek itu yang merubah dean?"

"Kayaknya sih iya. Tapi bagus sih kalau perubahan itu baik"

Mereka manggut manggut sibuk dengan pikiran masing masing.

"Woi lu pada ngapain disini?" Dean melempari barang barang berharga di sekitarnya ke arah mereka mulai dari vas, sendal, lukisan dan lainnya. Dan sialnya sendal dean mengenai kepala mivo. Darah segar mengalir di kepala cowok blasteran rusia itu. Sendal dean dari kulit hewan yang keras please. Dan tentunya mahal.

"Awwh" mivo meringis seraya mencari p3k di rak samping tv

"Sorry gw sengaja," sang pelempar sandal duduk si sofa, menjadikan bahu lukman dan lucas sebagai tumpuan kakinya.

"Lu kayaknya marah sama kita? Kalau ada masalah bicarain, jangan pakai kekerasan"

"Huh" dean hanya mendengus kesal. Siapa yang tidak marah, lagi coli malah digangguin.

"Sialan lu pada"

🌱🌱🌱

KETUA OSIS NAKALTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang