bgm : My Heart - Acha Septriasa & Irwansyah (Cold saranin mulmednya selalu dinyalain <3)
***
"Kak Sakta masih ga berangkat?".
Pertanyaan pertama tentang Sakta yang keluar dari bibir Harsha.
Setelah kejadian waktu itu Sakta masih belum berangkat ke sekolah seperti biasanya, Harsha ada rasa tenang karena kakak kelasnya itu tidak apa-apa dan masih hidup sampai sekarang hanya saja yang menjadi pertanyaanya kenapa Sakta masih belum mau berangkat sekolah jika sebenarnya ia sudah tidak apa-apa.
Disatu sisi juga Harsha bersyukur karena detik demi detik dan hari demi hari ia sudah lewati tinggal menghitung hari ia menjadi suruhan Sakta, karena Sakta yang tidak masuk sekolah ia bebas dari semua suruhan Sakta.
Namun, didalam hati kecil Harsha ada rasa bersalah dan masih berasa sampai sekarang karena kelakuan yang ia lakukan beberapa hari yang lalu yang hampir saja menghilangkan satu nyawa karena tidak ketidaktahuannya. Rasa ingin meminta maaf secara muka bertemu muka ada, namun orang yang ia tuju tidak kunjung datang ke sekolah. Mental Harsha masih cetek jika harus kerumah kakak kelasnya itu.
Sudah ada niatan ingin meminta maaf secara langsung saja sudah termasuk hal yang luar biasa menurutnya.
Harsha, Elang, Rama dan Saka yang sedang didalam kelas mereka mulai membicarakan anak The Jaguar sejak 20 menit yang lalu, sembari memakan jajanan yang mereka beli tadi.
Elang yang sedang menyedot es plastik rasa gula batunya itu duduk didepan Harsha yang masih makan jajan kemasannya. "Tadi sih gue liat cuma ada kak Jayan, Kak Dika, sama kak Reza kaga ada tuh kak Sakta." Elang kembali menyedot minumannya yang terlihat hampir habis tersisa es batunya saja.
Harsha mulai memikirkan, apa harus ia menanyakan langsung kepada Sakta. Namun ada keraguan yang membuatnya harus berpikir dua kali dan berakhir tidak jadi.
Rama tiba-tiba mengeluarkan tepak makan dari tasnya. "Tadi Mama gue masak nasi goreng, lo mau ga Sha?". Tanya Rama pada Harsha, Harsha hanya menggelengkan kepalanya tanda ia menolak. Kepala Harsha berisik sekali sampai tidak tahu harus melakukan apa, "Gue mau Ram." Elang langsung berpindah tempat duduk menjadi disebelah Rama.
"Apaan sih lo, gue nawarin Harsha bukan lo." Rama mengambil tepak makannya dan menjauhkan dari temannya itu.
Namun Saka yang sedang berdiri itu langsung mengambil tepak makan Rama dan membawanya kepada Elang, "Orang Harsha aja ga mau, ribet lo." Saka mulai membuka tepak makan itu bersama Elang dibawah dengan tikar kelas yang sudah dipasang khusus dibelakang kelas oleh anak laki-laki dikelasnya.
"Ini beneran lo ga mau Sha? Enak ini kayanya, ada telur mata manusia juganya ini." Elang menunjukan isi tepak makan yang dibawa Rama tadi, namun lagi-lagi ditolak Harsha.
"Mata sapi tolol." Saka memukul kepala Elang dengan tutup tepak makan Rama itu.
Namun ajakan Elang masih mendapat tolakan dari Harsha. "Lo makan dah sana Ram, gue kenyang tadi pagi makan."
"Kalo lo ga mau buat gue aja deh sama Elang, lama lo. Orang udah kenyang lo paksa." Saka dan Elang mulai memakan nasi goreng itu. "Nasi goreng gue anjir." Rama mulai berlari kearah Saka dan Elang yang sedang memakan nasi goreng itu.
Tepak makan yang bergamparkan Doraemon itu berisikan nasi goreng dalam sekejab hanya tersisa minyak yang ada ditempat tersebut.
Kejadian yang terjadi itu membuat Harsha tersenyum, Saka, Elang dan Rama yang sedang berebut nasi goreng dan memakannya bersama bahkan duduk bersama ditikar kelas bagian belakang.
KAMU SEDANG MEMBACA
Langit dan Bumi
Fanfic[Bahasa] Beberapa orang dilahirkan dalam keadaan keluarga yang jauh dari kesempurnaan. Menemui berbagai masalah yang akan menjadikan suatu perjalanan hidup. "Ga usah sok kaya didepan gue, jijik gue liatnya." Harsha Diwangkara perempuan yang hidup...